10+ Contoh Narrative Text Singkat & Terjemahannya
Kalian pasti sering banget denger atau bahkan baca cerita-cerita seru, kan? Nah, cerita-cerita kayak Cinderella, Malin Kundang, atau Timun Mas itu termasuk dalam narrative text. Narrative text itu apa sih? Singkatnya, ini adalah jenis teks yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis dan bertujuan untuk menghibur pembaca. Biar lebih jelas, yuk kita bahas lebih dalam tentang narrative text dan lihat beberapa contohnya!
Apa Itu Narrative Text?
Narrative text adalah jenis teks yang bertujuan untuk menceritakan suatu kisah atau kejadian dengan tujuan menghibur pembaca atau pendengar. Biasanya, narrative text memiliki struktur yang jelas, mulai dari pengenalan tokoh dan latar, munculnya konflik, penyelesaian konflik, hingga pesan moral yang bisa diambil dari cerita tersebut. Tujuan utama dari narrative text adalah untuk memberikan hiburan atau kesenangan kepada pembaca. Cerita-cerita yang termasuk dalam narrative text bisa berupa cerita rakyat, legenda, fabel, cerita fantasi, atau bahkan pengalaman pribadi yang diceritakan kembali. Dalam narrative text, biasanya terdapat unsur-unsur seperti tokoh (characters), latar (setting), alur (plot), konflik (conflict), dan pesan moral (moral value). Semua unsur ini bekerja sama untuk menciptakan cerita yang menarik dan berkesan bagi pembaca. Jadi, bisa dibilang narrative text ini adalah cara kita berbagi cerita dan pengalaman dengan orang lain, sekaligus memberikan hiburan dan pelajaran yang berharga. Struktur narrative text biasanya terdiri dari:
- Orientation: Bagian awal cerita yang memperkenalkan tokoh, latar tempat, dan waktu kejadian.
- Complication: Bagian di mana muncul masalah atau konflik yang dihadapi oleh tokoh.
- Resolution: Bagian di mana masalah atau konflik mulai terpecahkan.
- Re-orientation (optional): Bagian penutup yang berisi pesan moral atau perubahan yang terjadi pada tokoh setelah mengalami konflik.
Ciri-Ciri Narrative Text
Biar makin paham, ini dia ciri-ciri narrative text yang perlu kalian tahu:
- Menggunakan past tense karena menceritakan kejadian di masa lalu. Contoh: went, ate, saw.
- Menggunakan adverb of time untuk menunjukkan urutan waktu. Contoh: once upon a time, long ago, one day.
- Menggunakan specific character. Tokoh dalam cerita biasanya spesifik dan jelas.
- Menggunakan action verbs. Kata kerja yang menunjukkan tindakan. Contoh: walked, ran, jumped.
10+ Contoh Narrative Text Singkat dan Terjemahannya
Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu contoh-contoh narrative text singkat beserta terjemahannya. Siap-siap ya!
1. The Tortoise and the Hare (Kura-Kura dan Kelinci)
Original Text:
Once upon a time, there was a hare who always boasted about how fast he could run. One day, he challenged a tortoise to a race. The tortoise accepted the challenge. On the day of the race, the hare quickly ran far ahead, confident that he would win. He decided to take a nap under a tree. Meanwhile, the tortoise kept walking slowly but steadily. When the hare woke up, he was surprised to see the tortoise already crossing the finish line. The tortoise won the race.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seekor kelinci yang selalu menyombongkan diri tentang seberapa cepat dia bisa berlari. Suatu hari, dia menantang seekor kura-kura untuk balapan. Kura-kura menerima tantangan tersebut. Pada hari perlombaan, kelinci dengan cepat berlari jauh di depan, yakin bahwa dia akan menang. Dia memutuskan untuk tidur siang di bawah pohon. Sementara itu, kura-kura terus berjalan perlahan tapi pasti. Ketika kelinci bangun, dia terkejut melihat kura-kura sudah melewati garis akhir. Kura-kura memenangkan perlombaan.
Moral Value: Slow and steady wins the race. (Pelan tapi pasti akan memenangkan perlombaan.)
2. The Lion and the Mouse (Singa dan Tikus)
Original Text:
A lion was sleeping in the forest when a little mouse ran across his nose. Annoyed, the lion caught the mouse and was about to eat him. The mouse begged for forgiveness and promised to repay the lion one day. The lion laughed but let him go. Later, the lion was caught in a hunter’s net. He roared loudly, but no one came to help. The little mouse heard the lion’s roar and came to the rescue. He gnawed at the ropes until the lion was free. The lion was grateful to the mouse.
Terjemahan:
Seekor singa sedang tidur di hutan ketika seekor tikus kecil berlari melintasi hidungnya. Merasa terganggu, singa menangkap tikus itu dan hendak memakannya. Tikus itu memohon ampun dan berjanji akan membalas budi singa suatu hari nanti. Singa tertawa tetapi melepaskannya. Kemudian, singa terperangkap dalam jaring pemburu. Dia mengaum keras, tetapi tidak ada yang datang membantu. Tikus kecil mendengar auman singa dan datang menyelamatkannya. Dia menggigiti tali hingga singa itu bebas. Singa sangat berterima kasih kepada tikus.
Moral Value: Little friends may prove great friends. (Teman kecil bisa menjadi teman yang hebat.)
3. Cinderella
Original Text:
Once upon a time, there was a beautiful girl named Cinderella who lived with her stepmother and two stepsisters. They treated her badly and made her do all the housework. One day, there was a ball at the palace, and Cinderella wanted to go, but her stepmother forbade her. With the help of her fairy godmother, Cinderella went to the ball in a beautiful dress and glass slippers. She danced with the prince, but had to leave before midnight. In her hurry, she lost one of her glass slippers. The prince searched for her and found her using the glass slipper. They got married and lived happily ever after.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seorang gadis cantik bernama Cinderella yang tinggal bersama ibu tiri dan dua saudara tirinya. Mereka memperlakukannya dengan buruk dan menyuruhnya melakukan semua pekerjaan rumah. Suatu hari, ada pesta dansa di istana, dan Cinderella ingin pergi, tetapi ibu tirinya melarangnya. Dengan bantuan ibu peri, Cinderella pergi ke pesta dansa dengan gaun yang indah dan sepatu kaca. Dia berdansa dengan pangeran, tetapi harus pergi sebelum tengah malam. Karena terburu-buru, dia kehilangan salah satu sepatu kacanya. Pangeran mencarinya dan menemukannya menggunakan sepatu kaca tersebut. Mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
Moral Value: Kindness and perseverance will be rewarded. (Kebaikan dan ketekunan akan dihargai.)
4. The Boy Who Cried Wolf (Anak Laki-Laki yang Berteriak Serigala)
Original Text:
There was a shepherd boy who liked to play tricks on the villagers. One day, he cried, “Wolf! Wolf!” even though there was no wolf. The villagers came running to help, but they were angry when they realized it was a trick. The boy did this several times, and each time the villagers came running, only to be fooled. One day, a wolf really did come, and the boy cried for help, but no one believed him anymore. The wolf ate all the sheep.
Terjemahan:
Ada seorang anak gembala yang suka mempermainkan penduduk desa. Suatu hari, dia berteriak, “Serigala! Serigala!” padahal tidak ada serigala. Penduduk desa datang berlarian untuk membantu, tetapi mereka marah ketika menyadari itu hanya tipuan. Anak itu melakukan ini beberapa kali, dan setiap kali penduduk desa datang berlarian, hanya untuk ditipu. Suatu hari, seekor serigala benar-benar datang, dan anak itu berteriak minta tolong, tetapi tidak ada yang percaya padanya lagi. Serigala itu memakan semua domba.
Moral Value: No one believes a liar, even when he is telling the truth. (Tidak ada yang percaya pada pembohong, bahkan ketika dia mengatakan yang sebenarnya.)
5. Snow White (Putri Salju)
Original Text:
Once upon a time, there was a beautiful princess named Snow White. Her stepmother, the Queen, was jealous of her beauty and ordered a huntsman to kill her. The huntsman couldn’t bring himself to do it and left Snow White in the forest. She found a cottage and lived with seven dwarfs. The Queen found out she was still alive and disguised herself as an old woman. She offered Snow White a poisoned apple, and Snow White fell into a deep sleep. A prince found her and woke her up with a kiss. They got married and lived happily ever after.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seorang putri cantik bernama Putri Salju. Ibu tirinya, Ratu, iri dengan kecantikannya dan memerintahkan seorang pemburu untuk membunuhnya. Pemburu itu tidak tega melakukannya dan meninggalkan Putri Salju di hutan. Dia menemukan sebuah pondok dan tinggal bersama tujuh kurcaci. Ratu mengetahui bahwa dia masih hidup dan menyamar sebagai wanita tua. Dia menawarkan Putri Salju sebuah apel beracun, dan Putri Salju tertidur lelap. Seorang pangeran menemukannya dan membangunkannya dengan ciuman. Mereka menikah dan hidup bahagia selamanya.
Moral Value: Goodness will always triumph over evil. (Kebaikan akan selalu menang atas kejahatan.)
6. The Ugly Duckling (Itik Buruk Rupa)
Original Text:
A duckling hatched from an egg, but he looked different from the other ducklings. He was gray and clumsy, and the other ducks made fun of him. He felt sad and lonely, so he ran away. He spent the winter alone and miserable. In the spring, he saw a flock of beautiful swans. He was afraid they would reject him too, but when he looked at his reflection in the water, he saw that he had become a beautiful swan himself. He joined the other swans and lived happily ever after.
Terjemahan:
Seekor anak itik menetas dari telur, tetapi dia tampak berbeda dari anak itik lainnya. Dia berwarna abu-abu dan kikuk, dan itik-itik lain mengejeknya. Dia merasa sedih dan kesepian, jadi dia melarikan diri. Dia menghabiskan musim dingin sendirian dan sengsara. Di musim semi, dia melihat sekawanan angsa yang indah. Dia takut mereka akan menolaknya juga, tetapi ketika dia melihat bayangannya di air, dia melihat bahwa dia telah menjadi angsa yang indah. Dia bergabung dengan angsa-angsa lain dan hidup bahagia selamanya.
Moral Value: Beauty is on the inside, and everyone has the potential to become something beautiful. (Kecantikan ada di dalam, dan setiap orang memiliki potensi untuk menjadi sesuatu yang indah.)
7. Goldilocks and the Three Bears (Goldilocks dan Tiga Beruang)
Original Text:
Once upon a time, there was a little girl named Goldilocks who went for a walk in the forest. She came across a cottage and went inside. There was no one home. She saw three bowls of porridge on the table. She tasted the first bowl, but it was too hot. She tasted the second bowl, but it was too cold. She tasted the third bowl, and it was just right, so she ate it all up. Then she saw three chairs. She sat in the first chair, but it was too hard. She sat in the second chair, but it was too soft. She sat in the third chair, and it was just right, but she broke it. Then she went upstairs and saw three beds. She lay in the first bed, but it was too hard. She lay in the second bed, but it was too soft. She lay in the third bed, and it was just right, so she fell asleep. The three bears came home and found her sleeping in their bed. Goldilocks woke up and ran away.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seorang gadis kecil bernama Goldilocks yang berjalan-jalan di hutan. Dia menemukan sebuah pondok dan masuk ke dalamnya. Tidak ada siapa pun di rumah. Dia melihat tiga mangkuk bubur di atas meja. Dia mencicipi mangkuk pertama, tetapi terlalu panas. Dia mencicipi mangkuk kedua, tetapi terlalu dingin. Dia mencicipi mangkuk ketiga, dan rasanya pas, jadi dia memakannya semua. Kemudian dia melihat tiga kursi. Dia duduk di kursi pertama, tetapi terlalu keras. Dia duduk di kursi kedua, tetapi terlalu empuk. Dia duduk di kursi ketiga, dan rasanya pas, tetapi dia mematahkannya. Kemudian dia naik ke atas dan melihat tiga tempat tidur. Dia berbaring di tempat tidur pertama, tetapi terlalu keras. Dia berbaring di tempat tidur kedua, tetapi terlalu empuk. Dia berbaring di tempat tidur ketiga, dan rasanya pas, jadi dia tertidur. Tiga beruang pulang dan menemukannya tidur di tempat tidur mereka. Goldilocks bangun dan melarikan diri.
Moral Value: Respect other people’s property. (Hormati properti orang lain.)
8. Little Red Riding Hood (Gadis Kerudung Merah)
Original Text:
Once upon a time, there was a little girl named Little Red Riding Hood who lived with her mother. One day, her mother asked her to take a basket of food to her grandmother, who was sick. On the way, she met a wolf who asked her where she was going. Little Red Riding Hood told him she was going to her grandmother’s house. The wolf ran ahead and went to the grandmother’s house. He locked the grandmother in the closet and disguised himself as the grandmother. When Little Red Riding Hood arrived, the wolf tricked her into thinking he was her grandmother. He then ate her. A huntsman came by and heard the wolf snoring. He cut open the wolf’s stomach and rescued Little Red Riding Hood and her grandmother. They filled the wolf’s stomach with stones and threw him into a well.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seorang gadis kecil bernama Gadis Kerudung Merah yang tinggal bersama ibunya. Suatu hari, ibunya memintanya untuk membawa sekeranjang makanan kepada neneknya yang sedang sakit. Di jalan, dia bertemu dengan seekor serigala yang bertanya ke mana dia pergi. Gadis Kerudung Merah mengatakan bahwa dia akan pergi ke rumah neneknya. Serigala itu berlari mendahului dan pergi ke rumah nenek. Dia mengunci nenek di lemari dan menyamar sebagai nenek. Ketika Gadis Kerudung Merah tiba, serigala itu menipunya agar mengira dia adalah neneknya. Dia kemudian memakannya. Seorang pemburu lewat dan mendengar serigala mendengkur. Dia membelah perut serigala dan menyelamatkan Gadis Kerudung Merah dan neneknya. Mereka mengisi perut serigala dengan batu dan melemparkannya ke sumur.
Moral Value: Be careful who you trust. (Berhati-hatilah pada siapa Anda percaya.)
9. The Thirsty Crow (Burung Gagak yang Kehausan)
Original Text:
One hot day, a crow was very thirsty. He flew all over looking for water, but he could not find any. Finally, he saw a pitcher with a little water at the bottom. He tried to reach the water with his beak, but he couldn’t. He thought for a moment and then had an idea. He picked up some pebbles and dropped them into the pitcher one by one. The water level rose, and the crow was able to drink and quench his thirst.
Terjemahan:
Pada suatu hari yang panas, seekor gagak sangat haus. Dia terbang ke sana kemari mencari air, tetapi dia tidak dapat menemukannya. Akhirnya, dia melihat sebuah kendi dengan sedikit air di bagian bawah. Dia mencoba meraih air dengan paruhnya, tetapi dia tidak bisa. Dia berpikir sejenak dan kemudian mendapat ide. Dia mengambil beberapa kerikil dan menjatuhkannya ke dalam kendi satu per satu. Permukaan air naik, dan gagak itu bisa minum dan memuaskan dahaganya.
Moral Value: Necessity is the mother of invention. (Kebutuhan adalah ibu dari penemuan.)
10. Malin Kundang
Original Text:
Once upon a time, in a small village near the beach in West Sumatra, lived a woman and her son, Malin Kundang. Because his father had passed away when he was a baby, he had to live hard with his mother. Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong boy. He usually went to sea to catch fish. After he grew up, Malin Kundang decided to go to a city in order to get a job. He wanted to improve his mother’s life. Many years later, Malin Kundang became wealthy. He had a huge ship and a lot of merchandise. One day, he visited his hometown. His mother recognized him, but Malin Kundang was ashamed of his mother's appearance and refused to acknowledge her. Feeling hurt and angry, the mother cursed Malin Kundang, and he turned into stone.
Terjemahan:
Dahulu kala, di sebuah desa kecil dekat pantai di Sumatera Barat, hiduplah seorang wanita dan putranya, Malin Kundang. Karena ayahnya telah meninggal dunia ketika dia masih bayi, dia harus hidup susah bersama ibunya. Malin Kundang adalah anak laki-laki yang sehat, rajin, dan kuat. Dia biasanya pergi ke laut untuk menangkap ikan. Setelah dia dewasa, Malin Kundang memutuskan untuk pergi ke kota untuk mendapatkan pekerjaan. Dia ingin memperbaiki kehidupan ibunya. Bertahun-tahun kemudian, Malin Kundang menjadi kaya raya. Dia memiliki kapal besar dan banyak barang dagangan. Suatu hari, dia mengunjungi kampung halamannya. Ibunya mengenalinya, tetapi Malin Kundang malu dengan penampilan ibunya dan menolak untuk mengakuinya. Merasa sakit hati dan marah, ibu itu mengutuk Malin Kundang, dan dia berubah menjadi batu.
Moral Value: Always respect your parents, especially your mother. (Selalu hormati orang tuamu, terutama ibumu.)
11. Roro Jonggrang
Original Text:
Long ago, there was a beautiful princess named Roro Jonggrang. A prince named Bandung Bondowoso wanted to marry her, but she didn't want to. She gave him a difficult task: to build a thousand temples in one night. Bandung Bondowoso almost finished the task with the help of supernatural beings. Roro Jonggrang tricked him by making it look like the sun had risen. Bandung Bondowoso was angry and cursed Roro Jonggrang to become a stone statue.
Terjemahan:
Dahulu kala, ada seorang putri cantik bernama Roro Jonggrang. Seorang pangeran bernama Bandung Bondowoso ingin menikahinya, tetapi dia tidak mau. Dia memberinya tugas yang sulit: membangun seribu candi dalam satu malam. Bandung Bondowoso hampir menyelesaikan tugasnya dengan bantuan makhluk gaib. Roro Jonggrang menipunya dengan membuatnya tampak seperti matahari telah terbit. Bandung Bondowoso marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu.
Moral Value: Don't use trickery to avoid unwanted situations. (Jangan menggunakan tipu daya untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan.)
Kesimpulan
Nah, itu dia beberapa contoh narrative text singkat beserta terjemahannya. Gimana, guys? Sekarang udah lebih paham kan tentang narrative text? Intinya, narrative text itu adalah teks yang menceritakan suatu kisah dengan tujuan menghibur pembaca. Jangan lupa perhatikan struktur dan ciri-cirinya ya, biar kalian bisa membuat narrative text sendiri yang keren dan menarik! Semoga artikel ini bermanfaat dan selamat belajar!