15+ Contoh Kalimat Aksara Jawa Dan Artinya [Lengkap]

Bahasa Jawa, guys, adalah bahasa yang kaya akan budaya dan sejarah. Salah satu aspek penting dari bahasa ini adalah aksara Jawa, atau yang sering disebut Hanacaraka. Aksara ini bukan cuma sekadar tulisan, tapi juga cerminan dari filosofi dan kearifan lokal. Nah, buat kalian yang lagi belajar atau pengen tahu lebih banyak tentang aksara Jawa, yuk simak beberapa contoh kalimat aksara Jawa beserta artinya yang lengkap!

Mengenal Lebih Dekat Aksara Jawa

Sebelum kita masuk ke contoh kalimat, ada baiknya kita kenalan dulu sama aksara Jawa. Aksara Jawa terdiri dari 20 huruf dasar yang disebut aksara nglegena. Setiap huruf memiliki bunyi konsonan, dan untuk mengubah bunyi vokalnya, kita menggunakan sandhangan. Sandhangan ini bisa berupa tanda di atas, bawah, atau samping huruf.

Aksara Nglegena (Huruf Dasar):

• Ha (ꦲ)
• Na (ꦤ)
• Ca (ꦕ)
• Ra (ꦫ)
• Ka (ꦏ)
• Da (ꦢ)
• Ta (ꦠ)
• Sa (ꦱ)
• Wa (ꦮ)
• La (ꦭ)
• Pa (ꦥ)
• Dha (ꦝ)
• Ja (ꦗ)
• Ya (ꦪ)
• Nya (ꦚ)
• Ma (ꦩ)
• Ga (ꦒ)
• Ba (ꦧ)
• Tha (ꦛ)
• Nga (ꦔ)

Sandhangan (Tanda Vokal):

• Wulu (ꦶ) : i
• Suku (ꦸ) : u
• Taling (ꦺ) : e
• Pepet (ꦁ) : e (seperti pada kata "emas")
• Taling Tarung (ꦻꦴ) : o

Selain itu, ada juga aksara murda (huruf kapital) dan aksara angka (angka Jawa). Semua ini penting untuk dipelajari agar kita bisa membaca dan menulis aksara Jawa dengan benar.

Pentingnya Mempelajari Aksara Jawa

Mempelajari aksara Jawa itu penting banget, lho. Selain untuk melestarikan budaya, kita juga jadi lebih paham tentang sejarah dan filosofi Jawa. Aksara Jawa juga sering digunakan dalam berbagai seni tradisional seperti batik, wayang, dan sastra. Dengan mempelajari aksara Jawa, kita bisa lebih mengapresiasi kekayaan budaya kita sendiri.

Contoh Kalimat Aksara Jawa dan Artinya

Nah, sekarang kita masuk ke bagian yang paling ditunggu-tunggu, yaitu contoh kalimat aksara Jawa beserta artinya. Kalimat-kalimat ini akan memberikan gambaran bagaimana aksara Jawa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Sugeng Enjing (ꦱꦸꦒꦼꦁꦌꦚ꧀ꦗꦶꦁ)

Sugeng enjing adalah ucapan selamat pagi dalam bahasa Jawa. Kalimat ini sering digunakan untuk menyapa orang di pagi hari. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis sebagai berikut:

ꦱ + ꦸ (suku) = ꦱꦸ

ꦒ + ꦼ (pepet) = ꦒꦼ

ꦲ + ꦼ (pepet) + ꦤ = ꦲꦼꦤ꧀ (karena ada pasangan)

ꦗ + ꦶ (wulu) + ꦁ = ꦗꦶꦁ

Jadi, sugeng enjing ditulis ꦱꦸꦒꦼꦁꦌꦚ꧀ꦗꦶꦁ.

Artinya: Selamat pagi.

2. Kula Nuwun (ꦏꦸꦭꦤꦸꦮꦸꦤ꧀)

Kula nuwun adalah ungkapan yang digunakan saat bertamu atau masuk ke rumah orang lain. Ini adalah bentuk sopan santun dalam budaya Jawa. Kalimat ini ditulis dalam aksara Jawa sebagai berikut:

ꦏ + ꦸ (suku) = ꦏꦸ

ꦭ = ꦭ

ꦤ + ꦸ (suku) = ꦤꦸ

ꦮ + ꦸ (suku) + ꦤ = ꦮꦸꦤ꧀ (karena ada pasangan)

Jadi, kula nuwun ditulis ꦏꦸꦭꦤꦸꦮꦸꦤ꧀.

Artinya: Permisi (biasanya diucapkan saat bertamu).

3. Matur Nuwun (ꦩꦠꦸꦂꦤꦸꦮꦸꦤ꧀)

Matur nuwun adalah ucapan terima kasih dalam bahasa Jawa. Kalimat ini sangat umum digunakan dalam percakapan sehari-hari. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦩ = ꦩ

ꦠ + ꦸ (suku) = ꦠꦸ

ꦂ = ꦂ

ꦤ + ꦸ (suku) = ꦤꦸ

ꦮ + ꦸ (suku) + ꦤ = ꦮꦸꦤ꧀ (karena ada pasangan)

Jadi, matur nuwun ditulis ꦩꦠꦸꦂꦤꦸꦮꦸꦤ꧀.

Artinya: Terima kasih.

4. Sugeng Rawuh (ꦱꦸꦒꦼꦁꦫꦮꦸꦃ)

Sugeng rawuh adalah ucapan selamat datang dalam bahasa Jawa. Biasanya diucapkan saat menyambut tamu. Kalimat ini ditulis dalam aksara Jawa:

ꦱ + ꦸ (suku) = ꦱꦸ

ꦒ + ꦼ (pepet) = ꦒꦼ

ꦫ = ꦫ

ꦮ + ꦸ (suku) = ꦮꦸ

ꦲ + ꦃ (wigyan) = ꦲꦃ

Jadi, sugeng rawuh ditulis ꦱꦸꦒꦼꦁꦫꦮꦸꦃ.

Artinya: Selamat datang.

5. Jenengku Andi (ꦗꦼꦤꦼꦁꦏꦸꦄꦤ꧀ꦢꦶ)

Jenengku Andi adalah contoh kalimat perkenalan diri. Jenengku berarti namaku, dan Andi adalah nama orang. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦗ + ꦼ (pepet) = ꦗꦼ

ꦤ + ꦼ (pepet) = ꦤꦼ

ꦏ + ꦸ (suku) = ꦏꦸ

ꦄ + ꦤ꧀ (pangkon) + ꦢ + ꦶ (wulu) = ꦄꦤ꧀ꦢꦶ

Jadi, jenengku Andi ditulis ꦗꦼꦤꦼꦁꦏꦸꦄꦤ꧀ꦢꦶ.

Artinya: Namaku Andi.

6. Aku Arep Mangan (ꦄꦏꦸꦄꦉꦥ꧀ꦩꦔꦤ꧀)

Aku arep mangan berarti saya mau makan. Kalimat ini sering digunakan saat ingin memberitahu bahwa kita akan makan. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦄ = ꦄ

ꦏ + ꦸ (suku) = ꦏꦸ

ꦄ = ꦄ

ꦫ + ꦼ (pepet) + ꦥ = ꦉꦥ꧀ (karena ada pasangan)

ꦩ = ꦩ

ꦔ + ꦤ = ꦔꦤ꧀ (karena ada pasangan)

Jadi, aku arep mangan ditulis ꦄꦏꦸꦄꦉꦥ꧀ꦩꦔꦤ꧀.

Artinya: Saya mau makan.

7. Bapak Tindak Jakarta (ꦧꦧꦏ꧀ꦠꦶꦤ꧀ꦢꦏ꧀ꦗꦏꦂꦠ)

Bapak tindak Jakarta berarti Bapak pergi ke Jakarta. Kalimat ini memberikan informasi tentang perjalanan seseorang. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦧ = ꦧ

ꦧ = ꦧ

ꦏ + ꦥ꧀ (pangkon) = ꦏꦥ꧀

ꦠ + ꦶ (wulu) = ꦠꦶ

ꦤ꧀ + ꦢ = ꦤ꧀ꦢ

ꦗ = ꦗ

ꦏ = ꦏ

ꦫꦠ = ꦫꦠ

Jadi, bapak tindak Jakarta ditulis ꦧꦧꦏ꧀ꦠꦶꦤ꧀ꦢꦏ꧀ꦗꦏꦂꦠ.

Artinya: Bapak pergi ke Jakarta.

8. Ibu Lagi Masak (ꦆꦧꦸꦭꦒꦶꦩꦱꦏ꧀)

Ibu lagi masak berarti Ibu sedang memasak. Kalimat ini menggambarkan kegiatan yang sedang dilakukan. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦆ = ꦆ

ꦧ + ꦸ (suku) = ꦧꦸ

ꦭ = ꦭ

ꦒ + ꦶ (wulu) = ꦒꦶ

ꦩ = ꦩ

ꦱ + ꦏ + ꦥ꧀ (pangkon) = ꦱꦏ꧀

Jadi, ibu lagi masak ditulis ꦆꦧꦸꦭꦒꦶꦩꦱꦏ꧀.

Artinya: Ibu sedang memasak.

9. Simbah Ngombe Teh (ꦱꦶꦩ꧀ꦧꦃꦔꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺꦠꦺꦃ)

Simbah ngombe teh berarti Nenek/Kakek minum teh. Kalimat ini menggambarkan kegiatan sehari-hari. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦱ + ꦶ (wulu) = ꦱꦶ

ꦩ꧀ + ꦧ + ꦃ (wigyan) = ꦩ꧀ꦧꦃ

ꦔ + ꦺ (taling) = ꦔꦺ

ꦩ꧀ + ꦧ + ꦺ (taling) = ꦩ꧀ꦧꦺ

ꦠ + ꦺ (taling) + ꦃ (wigyan) = ꦠꦺꦃ

Jadi, simbah ngombe teh ditulis ꦱꦶꦩ꧀ꦧꦃꦔꦺꦴꦩ꧀ꦧꦺꦠꦺꦃ.

Artinya: Nenek/Kakek minum teh.

10. Adhik Sinau Nulis (ꦄꦢꦶꦏ꧀ꦱꦶꦤꦻꦴꦤꦸꦭꦶꦱ꧀)

Adhik sinau nulis berarti Adik belajar menulis. Kalimat ini menggambarkan kegiatan belajar seorang anak. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦄ = ꦄ

ꦢ + ꦶ (wulu) = ꦢꦶ

ꦏ꧀ + ꦱ + ꦶ (wulu) = ꦏ꧀ꦱꦶ

ꦤ + ꦻꦴ (taling tarung) = ꦤꦻꦴ

ꦤ + ꦸ (suku) = ꦤꦸ

ꦭ + ꦶ (wulu) = ꦭꦶ

ꦱ꧀ = ꦱ꧀

Jadi, adhik sinau nulis ditulis ꦄꦢꦶꦏ꧀ꦱꦶꦤꦻꦴꦤꦸꦭꦶꦱ꧀.

Artinya: Adik belajar menulis.

11. Pitik Ngendhog Siji (ꦥꦶꦠꦶꦏ꧀ꦔꦼꦤ꧀ꦝꦺꦴꦒ꧀ꦱꦶꦗꦶ)

Pitik ngendhog siji berarti Ayam bertelur satu. Kalimat sederhana ini menggambarkan kejadian sehari-hari di pedesaan. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦥ + ꦶ (wulu) = ꦥꦶ

ꦠ + ꦶ (wulu) = ꦠꦶ

ꦏ꧀ + ꦔ + ꦼ (pepet) = ꦏ꧀ꦔꦼ

ꦤ꧀ + ꦝ + ꦺ (taling) = ꦤ꧀ꦝꦺ

ꦒ꧀ + ꦱ + ꦶ (wulu) = ꦒ꧀ꦱꦶ

ꦗ + ꦶ (wulu) = ꦗꦶ

Jadi, pitik ngendhog siji ditulis ꦥꦶꦠꦶꦏ꧀ꦔꦼꦤ꧀ꦝꦺꦴꦒ꧀ꦱꦶꦗꦶ.

Artinya: Ayam bertelur satu.

12. Kucing Turu Ngisor Meja (ꦏꦸꦕꦶꦁꦠꦸꦫꦸꦔꦶꦱꦺꦴꦂꦩꦺꦗ)

Kucing turu ngisor meja berarti Kucing tidur di bawah meja. Kalimat ini menggambarkan posisi suatu benda. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦏ + ꦸ (suku) = ꦏꦸ

ꦕ + ꦶ (wulu) + ꦁ = ꦕꦶꦁ

ꦠ + ꦸ (suku) = ꦠꦸ

ꦫ + ꦸ (suku) = ꦫꦸ

ꦔ + ꦶ (wulu) = ꦔꦶ

ꦱ + ꦺ (taling) = ꦱꦺ

ꦴ + ꦂ = ꦴꦂ

ꦩ + ꦺ (taling) = ꦩꦺ

ꦗ = ꦗ

Jadi, kucing turu ngisor meja ditulis ꦏꦸꦕꦶꦁꦠꦸꦫꦸꦔꦶꦱꦺꦴꦂꦩꦺꦗ.

Artinya: Kucing tidur di bawah meja.

13. Gunung Merapi Mbledhos (ꦒꦸꦤꦸꦁꦩꦼꦫꦥꦶꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦺꦝꦺꦴꦱ꧀)

Gunung Merapi mbledhos berarti Gunung Merapi meletus. Kalimat ini menggambarkan peristiwa alam. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦒ + ꦸ (suku) = ꦒꦸ

ꦤ + ꦸ (suku) + ꦁ = ꦤꦸꦁ

ꦩ + ꦼ (pepet) = ꦩꦼ

ꦫ = ꦫ

ꦥ + ꦶ (wulu) = ꦥꦶ

ꦩ꧀ + ꦧ꧀ + ꦭ + ꦺ (taling) = ꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦺ

ꦝ + ꦺ (taling tarung) = ꦝꦺ

ꦴ + ꦱ꧀ = ꦴꦱ꧀

Jadi, gunung merapi mbledhos ditulis ꦒꦸꦤꦸꦁꦩꦼꦫꦥꦶꦩ꧀ꦧ꧀ꦭꦺꦝꦺꦴꦱ꧀.

Artinya: Gunung Merapi meletus.

14. Banyu Kali Mili (ꦧꦚꦸꦏꦭꦶꦩꦶꦭꦶ)

Banyu kali mili berarti Air sungai mengalir. Kalimat ini menggambarkan keadaan alam. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦧ = ꦧ

ꦚ + ꦸ (suku) = ꦚꦸ

ꦏ = ꦏ

ꦭ + ꦶ (wulu) = ꦭꦶ

ꦩ + ꦶ (wulu) = ꦩꦶ

ꦭ + ꦶ (wulu) = ꦭꦶ

Jadi, banyu kali mili ditulis ꦧꦚꦸꦏꦭꦶꦩꦶꦭꦶ.

Artinya: Air sungai mengalir.

15. Langit Mendhung Peteng (ꦭꦔꦶꦠ꧀ꦩꦼꦤ꧀ꦝꦸꦁꦥꦼꦠꦼꦁ)

Langit mendhung peteng berarti Langit mendung gelap. Kalimat ini menggambarkan cuaca. Dalam aksara Jawa, kalimat ini ditulis:

ꦭ = ꦭ

ꦔ + ꦶ (wulu) = ꦔꦶ

ꦠ꧀ + ꦩ + ꦼ (pepet) = ꦠ꧀ꦩꦼ

ꦤ꧀ + ꦝ + ꦸ (suku) + ꦁ = ꦤ꧀ꦝꦸꦁ

ꦥ + ꦼ (pepet) = ꦥꦼ

ꦠ + ꦼ (pepet) + ꦁ = ꦠꦼꦁ

Jadi, langit mendhung peteng ditulis ꦭꦔꦶꦠ꧀ꦩꦼꦤ꧀ꦝꦸꦁꦥꦼꦠꦼꦁ.

Artinya: Langit mendung gelap.

Tips Belajar Aksara Jawa

Buat kalian yang pengen lebih jago dalam aksara Jawa, ada beberapa tips yang bisa kalian coba:

1. Mulai dari Dasar: Kuasai dulu aksara nglegena dan sandhangan. Ini adalah fondasi penting sebelum melangkah lebih jauh.
2. Latihan Rutin: Coba menulis kalimat-kalimat sederhana setiap hari. Semakin sering latihan, semakin lancar kalian.
3. Gunakan Sumber Belajar: Manfaatkan buku, video, atau aplikasi yang menyediakan materi pembelajaran aksara Jawa.
4. Bergabung dengan Komunitas: Cari teman atau komunitas yang juga tertarik dengan aksara Jawa. Kalian bisa saling berbagi ilmu dan pengalaman.
5. Jangan Takut Salah: Jangan khawatir jika melakukan kesalahan. Yang penting terus belajar dan memperbaiki diri.

Kesimpulan

Aksara Jawa adalah bagian penting dari budaya Jawa yang kaya dan mendalam. Dengan mempelajari aksara Jawa, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga membuka wawasan baru tentang sejarah dan filosofi Jawa. Semoga contoh kalimat aksara Jawa beserta artinya ini bisa membantu kalian dalam belajar dan memahami aksara Jawa dengan lebih baik. Selamat belajar dan semoga sukses, guys!