2 Basis Pencatatan Akuntansi: Penjelasan Lengkap & Contoh

Akuntansi, guys, adalah bahasa bisnis. Nah, biar kita semua paham bahasa ini, penting banget untuk tahu dasar-dasar pencatatan akuntansi. Ibaratnya, kalau mau lancar ngomong Inggris, ya harus tahu grammar-nya dulu, kan? Sama kayak akuntansi, ada dua basis utama yang jadi fondasi, yaitu basis akrual dan basis kas. Apa bedanya? Yuk, kita bedah tuntas!

Memahami Basis Akrual: Lebih Komprehensif dan Akurat

Basis akrual ini bisa dibilang gaya pencatatan yang lebih kekinian dan banyak dipakai perusahaan besar. Di basis ini, kita mencatat transaksi saat terjadinya, tanpa peduli kapan duitnya keluar atau masuk. Jadi, misal kita jual barang hari ini, tapi duitnya baru dibayar bulan depan, tetap kita catat sebagai pendapatan di hari ini. Begitu juga sebaliknya, kalau kita beli bahan baku hari ini, tapi baru bayarnya minggu depan, ya tetap kita catat sebagai biaya di hari ini.

Kenapa sih harus repot-repot kayak gini? Soalnya, basis akrual memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja keuangan perusahaan. Kita bisa lihat dengan jelas berapa pendapatan yang dihasilkan dalam periode tertentu, dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan itu. Jadi, kita bisa tahu untung ruginya perusahaan secara lebih akurat.

Contoh Basis Akrual dalam Transaksi Sehari-hari

Biar makin kebayang, kita lihat contoh, ya. Misalkan CV ABC, perusahaan jasa akuntansi, memberikan layanan konsultasi ke klien di bulan Januari 2024 senilai Rp10.000.000. Tapi, kliennya baru bayar di bulan Februari 2024.

Dalam basis akrual, CV ABC tetap mencatat pendapatan sebesar Rp10.000.000 di bulan Januari 2024, meskipun uangnya belum masuk ke rekening. Nantinya, di bulan Februari 2024, saat uangnya sudah diterima, barulah dicatat sebagai kas masuk. Jadi, pendapatan dan kas masuk dicatat di waktu yang berbeda.

Contoh lainnya, misalkan CV ABC membeli perlengkapan kantor di bulan Januari 2024 senilai Rp2.000.000, tapi baru bayar ke supplier di bulan Februari 2024. Dalam basis akrual, CV ABC mencatat beban perlengkapan sebesar Rp2.000.000 di bulan Januari 2024, meskipun uangnya belum keluar. Nantinya, di bulan Februari 2024, saat uangnya sudah dibayarkan, barulah dicatat sebagai kas keluar. Jadi, beban dan kas keluar dicatat di waktu yang berbeda.

Keunggulan dan Kekurangan Basis Akrual

Keunggulan:

• Gambaran kinerja keuangan lebih akurat: Kita bisa melihat pendapatan dan biaya secara lebih utuh, tanpa terpengaruh oleh waktu pembayaran atau penerimaan kas.
• Memudahkan analisis keuangan: Dengan data yang lebih akurat, kita bisa menganalisis kinerja perusahaan dengan lebih baik, misalnya menghitung rasio profitabilitas atau rasio solvabilitas.
• Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): Basis akrual adalah standar yang diakui secara internasional, jadi laporan keuangan perusahaan lebih mudah dibandingkan dengan perusahaan lain.

Kekurangan:

• Lebih kompleks: Pencatatan dengan basis akrual memang agak lebih rumit daripada basis kas, karena kita harus memperhatikan waktu terjadinya transaksi.
• Membutuhkan keahlian khusus: Untuk mencatat dengan benar, kita perlu pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsip akuntansi.

Mengupas Basis Kas: Sederhana dan Praktis

Nah, kalau basis kas ini lebih simpel dan praktis. Di basis ini, kita mencatat transaksi saat ada kas masuk atau kas keluar. Jadi, kalau duitnya sudah masuk rekening, baru kita catat sebagai pendapatan. Kalau duitnya sudah keluar, baru kita catat sebagai biaya. Gampang, kan?

Basis kas ini biasanya dipakai sama bisnis kecil atau usaha mikro yang pencatatannya belum terlalu kompleks. Soalnya, memang lebih mudah dipahami dan diaplikasikan. Tapi, kekurangannya, basis kas ini kurang memberikan gambaran yang utuh tentang kinerja keuangan perusahaan. Kita cuma tahu berapa duit yang masuk dan keluar, tapi nggak tahu berapa pendapatan yang sebenarnya dihasilkan atau berapa biaya yang sebenarnya dikeluarkan dalam periode tertentu.

Contoh Basis Kas dalam Transaksi Sehari-hari

Balik lagi ke contoh CV ABC, misalkan tadi kita memberikan layanan konsultasi di bulan Januari 2024 senilai Rp10.000.000, tapi baru dibayar di bulan Februari 2024.

Dalam basis kas, CV ABC tidak mencatat pendapatan di bulan Januari 2024. Pendapatan baru dicatat di bulan Februari 2024, saat uangnya sudah masuk ke rekening. Begitu juga sebaliknya, kalau kita beli perlengkapan kantor di bulan Januari 2024, tapi baru bayar di bulan Februari 2024, kita tidak mencatat beban di bulan Januari 2024. Beban baru dicatat di bulan Februari 2024, saat uangnya sudah keluar.

Keunggulan dan Kekurangan Basis Kas

Keunggulan:

• Sederhana dan mudah dipahami: Pencatatan dengan basis kas sangat mudah, bahkan orang yang nggak punya latar belakang akuntansi pun bisa melakukannya.
• Cocok untuk bisnis kecil: Basis kas ideal untuk bisnis yang transaksinya masih sedikit dan belum terlalu kompleks.
• Memberikan gambaran arus kas: Kita bisa melihat dengan jelas berapa uang yang masuk dan keluar dari perusahaan.

Kekurangan:

• Gambaran kinerja keuangan kurang akurat: Kita tidak bisa melihat pendapatan dan biaya secara utuh, karena hanya mencatat saat ada kas masuk atau kas keluar.
• Kurang cocok untuk analisis keuangan: Data yang dihasilkan kurang representatif untuk menganalisis kinerja perusahaan secara mendalam.
• Tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP): Basis kas tidak diakui sebagai standar dalam laporan keuangan yang formal.

Perbandingan Basis Akrual dan Basis Kas: Mana yang Lebih Baik?

Nah, sekarang pertanyaannya, mana sih yang lebih baik, basis akrual atau basis kas? Jawabannya, tergantung kebutuhan dan skala bisnis.

Kalau bisnis kita masih kecil dan transaksinya belum banyak, basis kas mungkin sudah cukup. Tapi, kalau bisnis kita sudah mulai berkembang dan butuh laporan keuangan yang lebih akurat, basis akrual adalah pilihan yang lebih tepat. Apalagi, kalau kita punya rencana untuk mengajukan pinjaman ke bank atau mencari investor, laporan keuangan dengan basis akrual akan lebih dipercaya.

Berikut tabel perbandingan singkat antara basis akrual dan basis kas:

Kesimpulan: Pilih Basis yang Tepat untuk Bisnismu!

Jadi, guys, sekarang kita sudah tahu ya bedanya basis akrual dan basis kas dalam pencatatan akuntansi. Keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Tinggal kita pilih mana yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bisnis kita. Yang penting, apapun basis yang kita pilih, pastikan kita mencatat transaksi dengan teliti dan akurat, supaya laporan keuangan kita bisa memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan.

Semoga penjelasan ini bermanfaat, ya! Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar, guys! Semangat terus belajar akuntansi!