Alasan Juru Pidato Pilih Pidato Ekstemporan

Guys, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kenapa ya kebanyakan orator atau juru pidato itu lebih suka pakai jenis pidato ekstemporan? Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas alasan-alasan di baliknya. Jadi, buat kalian yang penasaran atau mungkin lagi belajar public speaking, yuk simak baik-baik!

Apa Itu Pidato Ekstemporan?

Sebelum kita masuk ke alasan-alasan kenapa pidato ekstemporan itu populer, kita kenalan dulu yuk sama jenis pidato yang satu ini. Pidato ekstemporan adalah jenis pidato yang penyampaiannya menggunakan catatan-catatan kecil atau outline. Jadi, si pembicara itu sudah menyiapkan garis besar materi yang akan disampaikan, tapi nggak menghafal kata per kata. Mereka lebih fleksibel dalam memilih kata-kata saat berbicara, tergantung pada situasi dan audiens.

Beda nih sama pidato memoriter yang semuanya dihafal, atau pidato naskah yang dibaca plek ketiplek dari teks. Pidato ekstemporan ini memberikan keleluasaan bagi pembicara untuk berimprovisasi dan menyesuaikan diri. Fleksibilitas inilah yang jadi salah satu daya tarik utama dari jenis pidato ini. Bayangin aja, kalau kita ngobrol sehari-hari kan nggak mungkin kita hafalin semua kata yang mau diucapin, kan? Nah, pidato ekstemporan ini mirip-mirip kayak gitu, lebih natural dan spontan.

Alasan Utama Juru Pidato Memilih Pidato Ekstemporan

Sekarang, mari kita bahas nih alasan-alasan kenapa banyak juru pidato yang jatuh cinta sama pidato ekstemporan. Ada beberapa poin penting yang perlu kita highlight:

1. Fleksibilitas dan Adaptasi Tinggi

Ini dia nih, alasan paling utama! Fleksibilitas. Dalam pidato ekstemporan, pembicara punya kebebasan untuk menyesuaikan gaya bahasa, contoh, atau bahkan urutan materi sesuai dengan kondisi audiens dan situasi saat itu. Misalnya, kalau audiens kelihatan kurang ngeh sama suatu poin, pembicara bisa langsung memberikan penjelasan tambahan atau contoh lain yang lebih relevan. Atau, kalau ada kejadian tak terduga, pembicara bisa dengan mudah menyesuaikan isi pidatonya.

Bayangin kalau kita pakai pidato memoriter atau naskah, wah, bisa kacau balau kalau ada sedikit saja gangguan. Kita jadi terpaku sama teks atau hafalan, dan susah buat merespons apa yang terjadi di sekitar kita. Nah, dengan pidato ekstemporan, kita jadi lebih agile dan adaptif. Kita bisa connect lebih baik dengan audiens, karena kita bener-bener hadir dan merespons mereka.

Selain itu, fleksibilitas ini juga membantu kita untuk menghindari kesan kaku dan monoton. Kita bisa menyampaikan materi dengan lebih hidup dan menarik, karena kita nggak terpaku sama kata-kata yang sudah dihafal atau ditulis sebelumnya. Kita bisa ngobrol dengan audiens, bukan cuma membacakan teks. So, fleksibilitas ini penting banget buat menciptakan pidato yang engaging dan berkesan.

2. Koneksi yang Lebih Baik dengan Audiens

Ketika kita berpidato ekstemporan, kita nggak terpaku sama naskah atau hafalan. Kita bisa fokus menatap audiens, melihat reaksi mereka, dan meresponsnya. Kontak mata yang intens, bahasa tubuh yang natural, dan intonasi suara yang bervariasi adalah kunci untuk membangun koneksi yang kuat dengan audiens.

Dengan pidato ekstemporan, kita jadi lebih mudah menciptakan suasana yang interaktif. Kita bisa melemparkan pertanyaan, mengajak audiens berpikir, atau bahkan berbagi cerita pribadi yang relevan. Hal-hal seperti ini bisa membuat audiens merasa lebih terlibat dan tertarik dengan apa yang kita sampaikan. Mereka nggak cuma jadi pendengar pasif, tapi juga jadi bagian dari percakapan.

Selain itu, koneksi yang baik dengan audiens juga bisa membantu kita untuk menyampaikan pesan dengan lebih efektif. Ketika audiens merasa terhubung dengan kita, mereka akan lebih terbuka untuk menerima ide dan gagasan yang kita sampaikan. Mereka akan lebih percaya sama kita, dan lebih mungkin untuk terinspirasi oleh apa yang kita katakan. Jadi, koneksi ini penting banget buat mencapai tujuan pidato kita.

3. Lebih Alami dan Personal

Salah satu keunggulan utama pidato ekstemporan adalah kesan alami dan personal yang ditimbulkannya. Karena kita nggak menghafal atau membaca teks, kita bisa berbicara dengan gaya kita sendiri, menggunakan bahasa yang kita nyaman, dan menyampaikan emosi yang kita rasakan. Hal ini membuat pidato kita terasa lebih otentik dan menyentuh.

Ketika kita berbicara dengan alami, audiens akan merasa bahwa kita benar-benar peduli dengan apa yang kita sampaikan. Mereka akan merasa bahwa kita berbicara dari hati, bukan cuma menyampaikan informasi. Hal ini bisa membangun kepercayaan dan kredibilitas kita sebagai pembicara.

Selain itu, pidato ekstemporan juga memungkinkan kita untuk menambahkan sentuhan personal ke dalam pidato kita. Kita bisa berbagi pengalaman pribadi, anekdot lucu, atau bahkan curhatan singkat yang relevan dengan topik. Hal-hal seperti ini bisa membuat pidato kita lebih relatable dan memorable. Audiens akan merasa bahwa kita adalah manusia biasa seperti mereka, bukan cuma seorang pembicara yang sempurna.

4. Meningkatkan Kemampuan Berpikir Cepat dan Adaptasi

Dengan sering berlatih pidato ekstemporan, kita secara nggak langsung melatih kemampuan berpikir cepat dan beradaptasi. Kita belajar untuk merespons pertanyaan atau komentar dari audiens secara spontan, menyesuaikan gaya bahasa dan contoh sesuai dengan situasi, dan tetap tenang meskipun ada gangguan atau kendala teknis.

Kemampuan berpikir cepat dan beradaptasi ini sangat berharga, nggak cuma dalam public speaking, tapi juga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam dunia kerja, misalnya, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang nggak terduga dan membutuhkan respons cepat. Nah, dengan terbiasa berpidato ekstemporan, kita jadi lebih siap menghadapi tantangan seperti itu.

Selain itu, kemampuan ini juga membantu kita untuk menjadi pembicara yang lebih percaya diri dan kompeten. Kita nggak lagi takut salah atau kehabisan kata-kata, karena kita tahu bahwa kita bisa berpikir cepat dan menemukan solusi dalam situasi apapun. Kita jadi lebih rileks dan menikmati proses berbicara di depan umum.

5. Persiapan yang Lebih Efisien

Dibandingkan dengan pidato memoriter atau naskah, persiapan untuk pidato ekstemporan biasanya lebih efisien. Kita nggak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk menghafal teks atau menulis naskah yang detail. Kita cukup membuat outline yang berisi poin-poin penting yang ingin kita sampaikan, lalu berlatih mengembangkan poin-poin tersebut dengan kata-kata kita sendiri.

Dengan persiapan yang lebih efisien, kita bisa mengalokasikan waktu dan energi kita untuk hal-hal lain yang juga penting, seperti riset materi, mengenal audiens, atau berlatih teknik public speaking yang lain. Kita jadi lebih produktif dan efektif dalam mempersiapkan pidato kita.

Selain itu, persiapan yang efisien juga membantu kita untuk menghindari stres dan tekanan yang berlebihan. Kita nggak perlu khawatir lupa teks atau merasa terbebani dengan hafalan yang panjang. Kita bisa fokus pada pesan yang ingin kita sampaikan dan menikmati proses persiapan pidato.

Tips Sukses Berpidato Ekstemporan

Nah, setelah tahu alasan kenapa pidato ekstemporan itu populer, sekarang kita bahas yuk tips-tips biar pidato ekstemporan kita makin sukses. Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan:

1. Buat Outline yang Jelas dan Terstruktur: Outline adalah peta jalan pidato kita. Pastikan outline kita berisi poin-poin penting yang terurut secara logis. Gunakan kata kunci atau frasa pendek yang mudah diingat.
2. Latihan, Latihan, dan Latihan: Jangan cuma bikin outline, tapi nggak latihan. Latihannya pun nggak cukup sekali dua kali. Semakin sering kita latihan, semakin lancar kita berbicara dan semakin percaya diri kita.
3. Pahami Materi dengan Baik: Kita nggak bisa berpidato ekstemporan kalau kita nggak paham materinya. Pastikan kita sudah melakukan riset yang cukup dan menguasai topik yang akan kita sampaikan.
4. Berinteraksi dengan Audiens: Jangan cuma ngomong sendiri. Ajak audiens berinteraksi, misalnya dengan melemparkan pertanyaan atau meminta pendapat. Ini akan membuat pidato kita lebih hidup dan engaging.
5. Tetap Tenang dan Percaya Diri: Grogi itu wajar, tapi jangan biarkan grogi menguasai kita. Tarik napas dalam-dalam, tersenyum, dan ingat bahwa kita sudah mempersiapkan diri dengan baik.

Kesimpulan

Jadi, guys, itulah alasan kenapa sebagian besar juru pidato lebih memilih jenis pidato ekstemporan. Fleksibilitas, koneksi dengan audiens, kesan alami dan personal, kemampuan berpikir cepat, dan persiapan yang efisien adalah beberapa faktor utama yang membuat pidato ekstemporan begitu menarik. Dengan latihan yang cukup dan persiapan yang matang, kita juga bisa sukses berpidato ekstemporan. Selamat mencoba dan semoga berhasil!

Semoga artikel ini bermanfaat ya! Jangan lupa buat share ke teman-teman kalian yang juga tertarik dengan public speaking. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!