Angket Wawancara: Pengertian Dan Penjelasan Lengkap

Hei guys! Pernah denger istilah angket wawancara? Atau mungkin lagi nyusun skripsi dan bingung apa sih sebenarnya angket wawancara itu? Nah, pas banget nih! Di artikel ini, kita bakal kupas tuntas tentang angket wawancara, mulai dari pengertian, tujuan, jenis-jenis, sampai cara membuatnya. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu Angket Wawancara?

Oke, biar lebih jelas, angket wawancara itu sederhananya adalah daftar pertanyaan yang digunakan sebagai panduan saat melakukan wawancara. Jadi, pewawancara (orang yang mewawancarai) punya pegangan pertanyaan yang terstruktur, dan narasumber (orang yang diwawancarai) bisa memberikan jawaban yang lebih terarah. Angket wawancara ini penting banget, guys, karena bisa membantu kita mengumpulkan informasi yang relevan dan komprehensif dari narasumber.

Dalam dunia penelitian, angket wawancara sering digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data kualitatif. Data kualitatif ini berupa informasi yang mendalam dan detail tentang suatu topik, misalnya pendapat, pengalaman, atau persepsi seseorang. Dengan angket wawancara, peneliti bisa menggali informasi yang lebih dalam daripada hanya menggunakan kuesioner biasa. Pertanyaan-pertanyaan dalam angket wawancara dirancang sedemikian rupa sehingga bisa memancing narasumber untuk bercerita lebih banyak dan memberikan wawasan yang berharga.

Selain dalam penelitian, angket wawancara juga sering digunakan dalam berbagai konteks lain, seperti rekrutmen karyawan, evaluasi kinerja, atau bahkan dalam jurnalisme. Dalam rekrutmen, misalnya, angket wawancara membantu pewawancara untuk menggali informasi tentang kualifikasi, pengalaman, dan kepribadian calon karyawan. Dalam evaluasi kinerja, angket wawancara bisa digunakan untuk mendapatkan feedback dari karyawan tentang kinerja mereka dan juga dari atasan tentang kinerja bawahan. Jadi, bisa dibilang angket wawancara ini alat yang serbaguna banget, guys!

Tujuan Utama Angket Wawancara

Nah, sekarang kita bahas tujuan utama dari penggunaan angket wawancara ini. Secara garis besar, ada beberapa tujuan penting, yaitu:

1. Mengumpulkan Informasi yang Relevan: Tujuan utama yang paling penting adalah untuk memastikan bahwa kita mendapatkan informasi yang sesuai dengan topik yang sedang kita teliti atau yang ingin kita ketahui. Angket wawancara membantu kita untuk fokus pada pertanyaan-pertanyaan kunci dan menghindari obrolan yang melantur ke mana-mana.
2. Memastikan Konsistensi: Dengan adanya angket wawancara, semua narasumber akan mendapatkan pertanyaan yang sama (atau setidaknya mirip). Ini penting untuk memastikan bahwa data yang kita kumpulkan bisa dibandingkan dan dianalisis dengan lebih mudah. Jadi, kita bisa mendapatkan gambaran yang lebih akurat dan komprehensif.
3. Memandu Alur Wawancara: Angket wawancara membantu pewawancara untuk menjaga alur percakapan tetap terstruktur dan sistematis. Ini penting terutama jika kita mewawancarai banyak orang atau topik yang kompleks. Dengan panduan yang jelas, kita bisa memastikan bahwa semua aspek penting sudah dibahas.
4. Mendapatkan Data yang Mendalam: Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, angket wawancara dirancang untuk menggali informasi yang lebih dalam dari narasumber. Pertanyaan-pertanyaan terbuka memberikan ruang bagi narasumber untuk bercerita dan memberikan wawasan yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.

Perbedaan Angket Wawancara dengan Kuesioner

Banyak yang sering bingung nih, apa bedanya angket wawancara dengan kuesioner? Sekilas memang mirip, tapi sebenarnya ada perbedaan mendasar, guys. Kuesioner biasanya berupa daftar pertanyaan tertulis yang diberikan kepada responden untuk diisi sendiri. Pertanyaannya cenderung lebih terstruktur dan jawabannya sudah disediakan dalam bentuk pilihan ganda atau skala Likert. Sementara itu, angket wawancara digunakan dalam sesi wawancara tatap muka atau online. Pertanyaannya lebih terbuka dan fleksibel, memungkinkan pewawancara untuk menggali jawaban lebih dalam dan mengajukan pertanyaan lanjutan.

Jenis-Jenis Angket Wawancara

Oke, sekarang kita bahas jenis-jenis angket wawancara. Ada beberapa jenis yang umum digunakan, masing-masing punya karakteristik dan kelebihan tersendiri. Yuk, kita simak!

1. Angket Wawancara Terstruktur

Jenis yang pertama adalah angket wawancara terstruktur. Sesuai namanya, jenis ini punya struktur yang sangat ketat. Pertanyaan-pertanyaannya sudah disusun secara sistematis dan urutannya tidak boleh diubah. Pewawancara harus mengajukan pertanyaan sesuai dengan urutan yang ada di angket, dan tidak boleh menambahkan atau mengubah pertanyaan.

Kelebihan dari angket wawancara terstruktur adalah konsistensi. Karena semua narasumber mendapatkan pertanyaan yang sama persis, data yang terkumpul akan lebih mudah dibandingkan dan dianalisis. Selain itu, jenis ini juga cocok digunakan jika pewawancaranya adalah orang yang kurang berpengalaman, karena sudah ada panduan yang jelas.

Kekurangan-nya adalah kurang fleksibel. Jika ada jawaban menarik yang ingin digali lebih dalam, pewawancara tidak bisa mengajukan pertanyaan lanjutan yang spontan. Jadi, informasi yang didapatkan mungkin tidak sedalam jika menggunakan jenis angket yang lain.

2. Angket Wawancara Semi-Terstruktur

Nah, jenis yang kedua ini lebih fleksibel, yaitu angket wawancara semi-terstruktur. Di sini, pewawancara punya daftar pertanyaan utama yang harus diajukan, tapi urutannya bisa disesuaikan dengan alur percakapan. Pewawancara juga diperbolehkan untuk mengajukan pertanyaan tambahan atau pertanyaan lanjutan jika ada jawaban yang menarik atau perlu diperjelas.

Kelebihan dari angket wawancara semi-terstruktur adalah keseimbangan antara konsistensi dan fleksibilitas. Kita tetap mendapatkan data yang terstruktur, tapi juga bisa menggali informasi yang lebih dalam dari narasumber. Jenis ini cocok digunakan jika kita ingin mendapatkan data yang komprehensif dan mendalam.

Kekurangan-nya adalah butuh pewawancara yang lebih berpengalaman. Pewawancara harus punya kemampuan untuk mendengarkan dengan aktif, mengajukan pertanyaan yang relevan, dan menjaga alur percakapan tetap fokus.

3. Angket Wawancara Tidak Terstruktur

Jenis yang terakhir adalah angket wawancara tidak terstruktur. Jenis ini paling fleksibel di antara semuanya. Pewawancara hanya punya daftar topik atau isu yang ingin dibahas, tapi tidak ada daftar pertanyaan yang baku. Pertanyaan-pertanyaan akan muncul secara spontan berdasarkan alur percakapan.

Kelebihan dari angket wawancara tidak terstruktur adalah bisa mendapatkan informasi yang sangat mendalam dan detail. Narasumber merasa lebih bebas untuk bercerita dan berbagi pengalaman mereka. Jenis ini cocok digunakan jika kita ingin mendapatkan wawasan yang unik dan personal.

Kekurangan-nya adalah data yang terkumpul bisa sangat bervariasi dan sulit dibandingkan. Selain itu, jenis ini sangat bergantung pada kemampuan pewawancara untuk memandu percakapan dan menggali informasi yang relevan. Jadi, hanya pewawancara yang sangat berpengalaman yang bisa menggunakan jenis ini dengan efektif.

Cara Membuat Angket Wawancara yang Efektif

Oke, sekarang kita masuk ke bagian yang paling penting, yaitu cara membuat angket wawancara yang efektif. Gimana sih caranya bikin angket yang bisa menghasilkan data yang berkualitas? Yuk, simak tips berikut ini:

1. Tentukan Tujuan Wawancara: Langkah pertama yang paling penting adalah menentukan tujuan wawancara. Apa yang ingin kita cari tahu? Informasi apa yang ingin kita dapatkan? Tujuan yang jelas akan membantu kita untuk merumuskan pertanyaan yang relevan dan fokus.
2. Identifikasi Topik Utama: Setelah tujuan wawancara jelas, kita perlu mengidentifikasi topik-topik utama yang ingin kita bahas. Topik-topik ini akan menjadi panduan kita dalam menyusun pertanyaan. Pastikan topik yang kita pilih relevan dengan tujuan wawancara.
3. Rumuskan Pertanyaan yang Terbuka: Pertanyaan terbuka adalah pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”. Pertanyaan ini mendorong narasumber untuk memberikan jawaban yang lebih panjang dan detail. Contohnya, daripada bertanya “Apakah Anda menyukai pekerjaan Anda?”, lebih baik bertanya “Apa yang Anda sukai dari pekerjaan Anda?”.
4. Gunakan Bahasa yang Jelas dan Mudah Dimengerti: Hindari penggunaan istilah teknis atau jargon yang mungkin tidak dimengerti oleh narasumber. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Pertanyaan yang jelas akan menghasilkan jawaban yang lebih akurat.
5. Susun Pertanyaan dengan Logis: Urutan pertanyaan juga penting, guys. Mulailah dengan pertanyaan yang umum dan mudah dijawab, lalu lanjutkan dengan pertanyaan yang lebih spesifik dan mendalam. Ini akan membantu narasumber merasa nyaman dan terbuka untuk berbagi informasi.
6. Uji Coba Angket Wawancara: Sebelum digunakan secara resmi, sebaiknya kita uji coba dulu angket wawancara kita. Wawancarai beberapa orang sebagai tester dan minta feedback mereka tentang pertanyaan-pertanyaan yang ada. Apakah pertanyaannya mudah dimengerti? Apakah ada pertanyaan yang perlu diperbaiki? Uji coba ini akan membantu kita untuk menyempurnakan angket wawancara.

Contoh Pertanyaan dalam Angket Wawancara

Biar lebih kebayang, nih aku kasih contoh beberapa pertanyaan yang bisa digunakan dalam angket wawancara:

• Pertanyaan Pembuka:
  • “Bisakah Anda ceritakan sedikit tentang diri Anda?”
  • “Bagaimana Anda memulai karier di bidang ini?”
• Pertanyaan tentang Pengalaman:
  • “Apa pengalaman paling berkesan yang pernah Anda alami?”
  • “Apa tantangan terbesar yang pernah Anda hadapi dan bagaimana Anda mengatasinya?”
• Pertanyaan tentang Pendapat:
  • “Apa pendapat Anda tentang isu [topik]?”
  • “Bagaimana menurut Anda perkembangan [topik] di masa depan?”
• Pertanyaan tentang Motivasi:
  • “Apa yang memotivasi Anda dalam bekerja?”
  • “Apa tujuan jangka panjang Anda?”
• Pertanyaan Penutup:
  • “Apakah ada hal lain yang ingin Anda sampaikan?”
  • “Terima kasih atas waktu dan informasi yang Anda berikan.”

Kesimpulan

Nah, itu dia guys, pembahasan lengkap tentang angket wawancara. Dari pengertian, tujuan, jenis-jenis, sampai cara membuatnya, sudah kita bahas tuntas. Intinya, angket wawancara adalah alat yang sangat berguna untuk mengumpulkan informasi yang relevan dan mendalam dari narasumber. Dengan angket wawancara yang baik, kita bisa mendapatkan data yang berkualitas untuk berbagai keperluan, mulai dari penelitian, rekrutmen, sampai evaluasi kinerja.

Jadi, jangan ragu untuk menggunakan angket wawancara dalam setiap kesempatan yang membutuhkan informasi yang mendalam. Semoga artikel ini bermanfaat ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!