Cara Hitung ROE, EPS, Dan PER: Contoh Soal Akuntansi
Hey guys, kali ini kita bakal bahas tuntas cara menghitung Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Price Earning Ratio (PER) dengan contoh soal yang simpel dan mudah dimengerti. Buat kalian yang lagi belajar akuntansi atau pengen ngerti lebih dalam tentang analisis fundamental perusahaan, artikel ini pas banget buat kalian!
Soal 1: Analisis Keuangan PT Makmur Sentosa
PT Makmur Sentosa melaporkan data keuangan sebagai berikut:
- Laba bersih: Rp240.000.000
- Ekuitas: Rp1.200.000.000
- Jumlah saham beredar: 120.000 lembar
- Harga pasar per saham: Rp3.000
Pertanyaan:
Hitunglah:
- ROE (Return on Equity)
- EPS (Earning per Share)
- PER (Price Earning Ratio)
Pembahasan dan Penyelesaian
1. Menghitung ROE (Return on Equity)
Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan modal ekuitas yang dimiliki. Dengan kata lain, ROE menunjukkan seberapa efektif perusahaan menggunakan investasi pemegang saham untuk menghasilkan keuntungan. ROE ini penting banget karena bisa kasih gambaran ke investor seberapa bagus sih perusahaan ini dalam menghasilkan return dari modal yang mereka tanam. Semakin tinggi ROE, semakin menarik perusahaan tersebut di mata investor.
Rumus untuk menghitung ROE adalah:
ROE = (Laba Bersih / Ekuitas) x 100%
Oke, sekarang kita masukin angka-angka dari soal:
- Laba bersih = Rp240.000.000
- Ekuitas = Rp1.200.000.000
Jadi,
ROE = (Rp240.000.000 / Rp1.200.000.000) x 100% ROE = 0,2 x 100% ROE = 20%
Interpretasi:
ROE PT Makmur Sentosa adalah 20%. Ini artinya, setiap Rp1 modal ekuitas yang diinvestasikan, perusahaan mampu menghasilkan laba bersih sebesar Rp0,20. Angka ini tergolong bagus, guys! Karena menunjukkan bahwa perusahaan cukup efisien dalam mengelola modalnya untuk menghasilkan keuntungan. Tapi, tetep ya, ROE ini sebaiknya dibandingkan dengan ROE perusahaan lain di industri yang sama atau dengan rata-rata ROE industri, biar kita bisa dapat gambaran yang lebih komprehensif.
2. Menghitung EPS (Earning per Share)
Earning per Share (EPS) adalah laba bersih yang diperoleh untuk setiap lembar saham yang beredar. EPS ini penting banget buat investor karena menunjukkan seberapa besar keuntungan yang bisa didapatkan dari setiap lembar saham yang mereka punya. Kalau EPS-nya tinggi, berarti perusahaan punya profitabilitas yang baik dan ini bisa jadi daya tarik buat investor. Jadi, EPS ini salah satu indikator penting dalam analisis fundamental saham.
Rumus untuk menghitung EPS adalah:
EPS = Laba Bersih / Jumlah Saham Beredar
Dari soal, kita punya data:
- Laba bersih = Rp240.000.000
- Jumlah saham beredar = 120.000 lembar
Sekarang kita hitung EPS-nya:
EPS = Rp240.000.000 / 120.000 lembar EPS = Rp2.000 per lembar
Interpretasi:
EPS PT Makmur Sentosa adalah Rp2.000 per lembar saham. Ini berarti, setiap satu lembar saham yang beredar menghasilkan laba bersih sebesar Rp2.000. Angka ini lumayan oke, guys! Tapi, sama kayak ROE, EPS ini juga sebaiknya dibandingkan dengan EPS perusahaan lain di industri sejenis atau dengan EPS perusahaan itu sendiri dari periode sebelumnya. Tujuannya biar kita bisa lihat trennya, apakah EPS-nya naik, turun, atau stabil. Kalau EPS-nya terus naik, itu pertanda bagus buat investor!
3. Menghitung PER (Price Earning Ratio)
Price Earning Ratio (PER) adalah rasio yang membandingkan harga pasar per saham dengan laba per saham (EPS). PER ini sering banget dipakai investor untuk menilai apakah suatu saham itu overvalued (terlalu mahal) atau undervalued (terlalu murah). Secara sederhana, PER menunjukkan berapa banyak investor bersedia membayar untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan perusahaan.
Rumus untuk menghitung PER adalah:
PER = Harga Pasar per Saham / EPS
Dari soal, kita punya data:
- Harga pasar per saham = Rp3.000
- EPS = Rp2.000
Yuk, kita hitung PER-nya:
PER = Rp3.000 / Rp2.000 PER = 1,5 kali
Interpretasi:
PER PT Makmur Sentosa adalah 1,5 kali. Nah, interpretasi PER ini agak tricky, guys! Angka 1,5 ini relatif rendah. Secara umum, PER yang rendah bisa jadi indikasi bahwa saham perusahaan undervalued, tapi ini nggak bisa jadi patokan mutlak. Kita perlu bandingkan dengan PER perusahaan lain di industri yang sama dan juga dengan rata-rata PER industri. Selain itu, kita juga perlu lihat faktor-faktor lain seperti prospek pertumbuhan perusahaan, kondisi ekonomi, dan lain-lain. Jadi, PER ini cuma salah satu tools aja dalam analisis, nggak bisa berdiri sendiri.
Kesimpulan
Dalam contoh soal ini, kita udah berhasil menghitung ROE, EPS, dan PER PT Makmur Sentosa. Masing-masing rasio ini memberikan informasi penting tentang kinerja keuangan perusahaan. ROE menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal ekuitas, EPS menunjukkan laba yang dihasilkan per lembar saham, dan PER memberikan gambaran tentang valuasi saham perusahaan di pasar.
Penting diingat: Analisis keuangan nggak cuma berhenti di menghitung rasio, guys! Kita perlu interpretasikan angka-angka tersebut dan membandingkannya dengan data lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi keuangan perusahaan. Semoga penjelasan ini bermanfaat ya! Sampai jumpa di pembahasan soal-soal akuntansi lainnya.