Ciri Hewan Melahirkan: Habitat, Pernapasan, & Lainnya!

Guys, kali ini kita bakal bahas tuntas tentang ciri-ciri hewan yang berkembang biak dengan melahirkan. Pasti pada penasaran kan, hewan apa aja sih yang masuk kategori ini? Terus, gimana cara mereka hidup, bernapas, makan, dan lain-lain? Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!

Hewan yang Berkembang Biak dengan Melahirkan (Vivipar)

Hewan melahirkan atau disebut juga vivipar adalah kelompok hewan yang embrio atau janinnya berkembang di dalam tubuh induk betina. Proses perkembangbiakan ini memungkinkan janin mendapatkan nutrisi langsung dari induknya melalui plasenta. Setelah mencapai usia yang cukup, anak hewan akan dilahirkan dan melanjutkan pertumbuhannya di luar tubuh induk. Nah, biar lebih jelas, kita bedah satu per satu ciri-ciri hewan vivipar, mulai dari habitat sampai filumnya.

1. Habitat atau Tempat Hidup

Habitat atau tempat hidup adalah faktor penting yang memengaruhi kehidupan hewan, termasuk hewan yang berkembang biak dengan melahirkan. Hewan melahirkan dapat ditemukan di berbagai habitat di seluruh dunia, mulai dari daratan, perairan, hingga udara. Keberagaman habitat ini menunjukkan adaptasi yang luar biasa dari hewan vivipar terhadap lingkungan yang berbeda-beda. Contohnya, mamalia seperti singa dan gajah hidup di savana dan padang rumput, sementara paus dan lumba-lumba hidup di lautan. Ada juga kelelawar yang hidup di gua dan mampu terbang di udara. Setiap habitat menawarkan tantangan dan sumber daya yang berbeda, dan hewan melahirkan telah mengembangkan berbagai strategi untuk bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan mereka masing-masing.

2. Cara Bernapas

Cara bernapas pada hewan melahirkan sangat bervariasi tergantung pada habitat dan jenis hewannya. Hewan melahirkan yang hidup di darat, seperti mamalia, umumnya bernapas menggunakan paru-paru. Paru-paru adalah organ pernapasan yang sangat efisien dalam mengambil oksigen dari udara dan mengeluarkan karbon dioksida. Proses pernapasan ini melibatkan pertukaran gas di dalam alveoli, kantung udara kecil di dalam paru-paru. Sementara itu, hewan melahirkan yang hidup di air, seperti paus dan lumba-lumba, juga bernapas menggunakan paru-paru, tetapi mereka harus naik ke permukaan air untuk mengambil udara. Mereka memiliki lubang hidung yang terletak di bagian atas kepala untuk memudahkan pernapasan saat berada di permukaan air. Adaptasi ini memungkinkan mereka untuk tetap hidup di lingkungan air sambil tetap mempertahankan sistem pernapasan yang mirip dengan mamalia darat. Beberapa hewan melahirkan yang unik, seperti platipus, memiliki sistem pernapasan yang lebih kompleks dan merupakan kombinasi dari ciri-ciri reptil dan mamalia.

3. Penutup Tubuh

Penutup tubuh hewan melahirkan sangat beragam dan disesuaikan dengan lingkungan tempat mereka tinggal. Mamalia, sebagai kelompok hewan melahirkan yang paling dikenal, memiliki berbagai jenis penutup tubuh, termasuk rambut, bulu, sisik, dan kulit yang tebal. Rambut atau bulu berfungsi sebagai isolasi termal, membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil di lingkungan yang dingin. Beberapa mamalia, seperti beruang kutub, memiliki lapisan lemak tebal di bawah kulit untuk memberikan perlindungan tambahan terhadap dingin. Sisik terdapat pada beberapa jenis mamalia, seperti trenggiling, dan berfungsi sebagai pelindung dari predator. Kulit tebal terdapat pada mamalia besar, seperti badak dan gajah, dan memberikan perlindungan dari cedera fisik. Hewan melahirkan yang hidup di air, seperti paus dan lumba-lumba, memiliki kulit yang halus dan lapisan lemak tebal untuk mengurangi gesekan dengan air dan menjaga suhu tubuh. Keanekaragaman penutup tubuh ini mencerminkan adaptasi yang luar biasa dari hewan melahirkan terhadap berbagai kondisi lingkungan.

4. Cara Berkembang Biak

Cara berkembang biak adalah ciri khas utama dari hewan melahirkan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, hewan melahirkan atau vivipar mengembangkan embrio di dalam tubuh induk betina. Proses ini melibatkan fertilisasi internal, di mana sperma jantan membuahi sel telur di dalam tubuh betina. Setelah pembuahan, zigot yang terbentuk akan berkembang menjadi embrio di dalam rahim induk. Selama masa kehamilan, embrio mendapatkan nutrisi dan oksigen dari induk melalui plasenta. Plasenta adalah organ khusus yang menghubungkan embrio dengan dinding rahim induk, memungkinkan pertukaran nutrisi dan gas yang efisien. Masa kehamilan bervariasi antara spesies, dari beberapa minggu pada hewan kecil hingga lebih dari setahun pada hewan besar seperti gajah. Setelah mencapai usia yang cukup, anak hewan akan dilahirkan dan kemudian disusui oleh induknya. Proses perkembangbiakan vivipar memberikan perlindungan yang lebih baik bagi embrio dan meningkatkan peluang kelangsungan hidup anak hewan.

5. Jenis Vertebrata

Hewan melahirkan termasuk dalam kelompok vertebrata, yaitu hewan yang memiliki tulang belakang. Vertebrata adalah kelompok hewan yang sangat beragam dan mencakup berbagai jenis hewan, termasuk ikan, amfibi, reptil, burung, dan mamalia. Hewan melahirkan sebagian besar termasuk dalam kelas mamalia. Mamalia memiliki ciri-ciri khas, seperti memiliki kelenjar susu yang menghasilkan susu untuk memberi makan anak-anaknya, memiliki rambut atau bulu sebagai penutup tubuh, dan memiliki suhu tubuh yang tetap (homoioterm). Selain mamalia, ada juga beberapa jenis ikan dan reptil yang berkembang biak dengan cara melahirkan, meskipun jumlahnya tidak sebanyak mamalia. Contohnya adalah beberapa jenis hiu dan kadal. Keberadaan hewan melahirkan dalam kelompok vertebrata menunjukkan evolusi yang menarik dalam strategi perkembangbiakan di dunia hewan.

6. Jenis Tubuh

Jenis tubuh hewan melahirkan sangat beragam, mencerminkan adaptasi mereka terhadap berbagai lingkungan dan gaya hidup. Mamalia memiliki berbagai bentuk tubuh, mulai dari yang kecil dan lincah seperti tikus hingga yang besar dan kuat seperti gajah. Bentuk tubuh ini disesuaikan dengan cara mereka bergerak, mencari makan, dan berinteraksi dengan lingkungan. Hewan melahirkan yang hidup di air, seperti paus dan lumba-lumba, memiliki tubuh yang ramping dan hidrodinamis, memungkinkan mereka untuk berenang dengan efisien di dalam air. Sementara itu, hewan melahirkan yang hidup di darat memiliki berbagai bentuk kaki dan tungkai yang disesuaikan dengan berbagai jenis gerakan, seperti berlari, melompat, atau memanjat. Beberapa hewan melahirkan memiliki tubuh yang dilengkapi dengan alat pelindung, seperti cangkang pada armadillo atau duri pada landak. Keanekaragaman jenis tubuh ini mencerminkan adaptasi evolusioner yang luar biasa dari hewan melahirkan terhadap berbagai tantangan lingkungan.

7. Cara Bergerak

Cara bergerak hewan melahirkan sangat bervariasi tergantung pada habitat dan jenis tubuh mereka. Mamalia darat memiliki berbagai cara bergerak, termasuk berjalan, berlari, melompat, memanjat, dan menggali. Hewan seperti singa dan cheetah memiliki kaki yang kuat dan tubuh yang ramping, memungkinkan mereka untuk berlari dengan kecepatan tinggi saat berburu mangsa. Hewan seperti kanguru memiliki kaki belakang yang kuat dan ekor yang besar, memungkinkan mereka untuk melompat dengan jarak yang jauh. Hewan seperti tupai memiliki cakar yang tajam dan ekor yang berbulu, memungkinkan mereka untuk memanjat pohon dengan mudah. Hewan melahirkan yang hidup di air, seperti paus dan lumba-lumba, bergerak dengan cara berenang menggunakan sirip dan ekor mereka. Kelelawar, satu-satunya mamalia yang bisa terbang, memiliki sayap yang terbuat dari kulit yang membentang di antara jari-jari mereka. Keanekaragaman cara bergerak ini mencerminkan adaptasi yang luar biasa dari hewan melahirkan terhadap berbagai lingkungan dan gaya hidup.

8. Jenis Makanan

Jenis makanan hewan melahirkan sangat bervariasi, mencerminkan adaptasi mereka terhadap berbagai sumber daya yang tersedia di lingkungan mereka. Mamalia dapat dikelompokkan menjadi berbagai kategori berdasarkan jenis makanan mereka, termasuk herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan daging), omnivora (pemakan tumbuhan dan daging), dan insektivora (pemakan serangga). Herbivora, seperti sapi dan kuda, memiliki sistem pencernaan yang kompleks yang memungkinkan mereka untuk mencerna serat tumbuhan yang keras. Karnivora, seperti singa dan serigala, memiliki gigi dan cakar yang tajam, memungkinkan mereka untuk menangkap dan memakan mangsa. Omnivora, seperti beruang dan manusia, memiliki kemampuan untuk memakan berbagai jenis makanan, memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di berbagai lingkungan. Insektivora, seperti trenggiling dan landak semut, memiliki lidah yang panjang dan lengket, memungkinkan mereka untuk menangkap serangga dengan mudah. Keanekaragaman jenis makanan ini mencerminkan adaptasi yang luar biasa dari hewan melahirkan terhadap berbagai sumber daya makanan yang tersedia.

9. Suhu Tubuh

Suhu tubuh adalah faktor penting dalam kehidupan hewan melahirkan. Sebagian besar hewan melahirkan, terutama mamalia, adalah hewan berdarah panas atau homoioterm. Ini berarti mereka mampu menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil, terlepas dari suhu lingkungan di sekitar mereka. Kemampuan ini memungkinkan mereka untuk tetap aktif dalam berbagai kondisi cuaca. Mamalia memiliki berbagai mekanisme untuk mengatur suhu tubuh mereka, termasuk berkeringat, menggigil, dan mengatur aliran darah ke kulit. Beberapa hewan melahirkan, seperti paus dan lumba-lumba, memiliki lapisan lemak tebal di bawah kulit untuk membantu menjaga suhu tubuh mereka tetap stabil di air yang dingin. Meskipun sebagian besar hewan melahirkan adalah homoioterm, ada beberapa pengecualian, seperti platipus dan echidna, yang memiliki suhu tubuh yang lebih rendah dan lebih bervariasi.

10. Jenis Filum

Dalam klasifikasi ilmiah, hewan melahirkan termasuk dalam filum Chordata. Filum Chordata adalah kelompok hewan yang memiliki notokorda, struktur seperti batang yang memberikan dukungan pada tubuh. Selain notokorda, hewan dalam filum Chordata juga memiliki tali saraf dorsal, celah faring, dan ekor setelah anus pada suatu tahap dalam perkembangan mereka. Filum Chordata mencakup berbagai kelompok hewan, termasuk vertebrata (hewan bertulang belakang) dan invertebrata (hewan tidak bertulang belakang) seperti tunicata dan cephalochordata. Sebagian besar hewan melahirkan termasuk dalam kelas Mamalia, yang merupakan bagian dari subfilum Vertebrata. Klasifikasi ini menempatkan hewan melahirkan dalam konteks evolusi yang lebih luas, menunjukkan hubungan mereka dengan kelompok hewan lain dalam kerajaan Animalia.

Kesimpulan

Nah, itu dia guys, pembahasan lengkap tentang ciri-ciri hewan yang berkembang biak dengan melahirkan. Mulai dari habitat, cara bernapas, penutup tubuh, cara berkembang biak, jenis vertebrata, jenis tubuh, cara bergerak, jenis makanan, suhu tubuh, sampai filumnya. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kalian ya! Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya!