Contoh Tembang Macapat Gambuh: Sinau & Paugeran Lengkap

by ADMIN 56 views

Macapat, guys, adalah salah satu jenis puisi tradisional Jawa yang memiliki aturan atau paugeran yang khas. Salah satu jenis tembang macapat yang populer adalah Gambuh. Nah, kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang tembang Macapat Gambuh, lengkap dengan contohnya yang bertema belajar atau sinau. Buat kalian yang lagi belajar tentang macapat, artikel ini pas banget buat kalian!

Mengenal Lebih Dekat Tembang Macapat Gambuh

Sebelum kita membuat contoh tembang Gambuh, penting banget untuk memahami dulu apa itu tembang macapat dan khususnya Gambuh. Tembang macapat adalah puisi tradisional Jawa yang dinyanyikan dengan irama tertentu. Setiap jenis tembang macapat memiliki paugeran (aturan) yang berbeda-beda, mulai dari jumlah baris (guru gatra), jumlah suku kata per baris (guru wilangan), hingga rima atau bunyi vokal terakhir di setiap baris (guru lagu).

Gambuh sendiri memiliki watak (karakter) yang sembrana, sumeh, dan kulina. Artinya, tembang ini biasanya digunakan untuk menyampaikan nasihat, cerita, atau ajaran dengan gaya yang santai dan akrab. Makanya, tema belajar atau sinau sangat cocok untuk diangkat dalam tembang Gambuh.

Paugeran Tembang Macapat Gambuh

Seperti yang sudah disebutkan, setiap tembang macapat memiliki paugeran yang harus diikuti. Untuk tembang Gambuh, paugeran-nya adalah sebagai berikut:

  • Guru Gatra: 5 baris
  • Guru Wilangan: 7, 10, 12, 8, 8
  • Guru Lagu: u, u, i, u, o

Apa sih maksudnya paugeran ini? Yuk, kita bahas satu per satu:

  1. Guru Gatra: Artinya, setiap bait tembang Gambuh harus terdiri dari 5 baris. Jadi, nggak boleh kurang atau lebih, guys.
  2. Guru Wilangan: Ini menunjukkan jumlah suku kata di setiap baris. Jadi, baris pertama harus punya 7 suku kata, baris kedua 10 suku kata, baris ketiga 12 suku kata, baris keempat 8 suku kata, dan baris kelima juga 8 suku kata.
  3. Guru Lagu: Ini adalah rima atau bunyi vokal terakhir di setiap baris. Jadi, baris pertama harus berakhiran vokal u, baris kedua juga u, baris ketiga i, baris keempat u, dan baris kelima o. Ini yang bikin tembang macapat terdengar indah dan punya ciri khas.

Contoh Tembang Macapat Gambuh Bertema Belajar (Sinau)

Nah, sekarang kita coba buat contoh tembang Macapat Gambuh dengan tema belajar atau sinau. Ini dia contohnya:

Ngelmu iku kalakone kanthi laku (7u)
Lekase lawan kas teka ing ngundi (10u)
Tansah tumindak becik (12i)
Murih urip ora kelu (8u)
Dadi manungsa utama (8o)

Yuk, kita bedah contoh tembang di atas berdasarkan paugeran-nya:

  • Guru Gatra: Ada 5 baris, sudah sesuai!
  • Guru Wilangan:
    • Baris 1: Ngel-mu i-ku ka-la-ko-ne kan-thi la-ku (7 suku kata)
    • Baris 2: Le-ka-se la-wan kas te-ka ing ngun-di (10 suku kata)
    • Baris 3: Tan-sah tu-min-dak be-cik (12 suku kata)
    • Baris 4: Mu-rih u-rip o-ra ke-lu (8 suku kata)
    • Baris 5: Da-di ma-nung-sa u-ta-ma (8 suku kata)
  • Guru Lagu:
    • Baris 1: laku (u)
    • Baris 2: ngundi (u)
    • Baris 3: becik (i)
    • Baris 4: kelu (u)
    • Baris 5: utama (o)

Semua paugeran terpenuhi, guys! Sekarang, mari kita bahas makna dari tembang ini.

Makna Tembang Gambuh di Atas

Secara garis besar, tembang ini menyampaikan pesan tentang pentingnya belajar dengan sungguh-sungguh dan berbuat baik agar hidup kita tidak tersesat dan menjadi manusia yang utama. Berikut penjelasan per barisnya:

  • Ngelmu iku kalakone kanthi laku: Ilmu itu bisa didapatkan dengan cara dipraktikkan.
  • Lekase lawan kas teka ing ngundi: Dimulai dengan kemauan dan usaha yang sungguh-sungguh.
  • Tansah tumindak becik: Selalu berbuat baik.
  • Murih urip ora kelu: Agar hidup tidak tersesat.
  • Dadi manungsa utama: Menjadi manusia yang utama.

Tips Membuat Tembang Macapat Gambuh

Buat kalian yang tertarik membuat tembang Macapat Gambuh sendiri, ada beberapa tips yang bisa kalian ikuti, nih:

  1. Pahami Paugeran: Ini yang paling penting! Pastikan kalian benar-benar paham paugeran guru gatra, guru wilangan, dan guru lagu tembang Gambuh.
  2. Tentukan Tema: Pilih tema yang sesuai dengan watak Gambuh, yaitu sembrana, sumeh, dan kulina. Tema belajar, nasihat, atau cerita sangat cocok untuk tembang Gambuh.
  3. Cari Ide dan Kembangkan: Mulailah dengan mencari ide pokok yang ingin kalian sampaikan. Kemudian, kembangkan ide tersebut menjadi beberapa kalimat yang sesuai dengan jumlah baris tembang Gambuh.
  4. Perhatikan Diksi dan Bahasa: Gunakan bahasa Jawa yang baik dan benar, serta pilih diksi (pilihan kata) yang tepat agar makna tembang bisa tersampaikan dengan jelas.
  5. Latihan Menulis dan Membaca: Semakin sering kalian berlatih menulis dan membaca tembang macapat, semakin terampil kalian dalam membuat tembang.

Contoh Lain Tembang Macapat Gambuh

Selain contoh di atas, ada banyak contoh tembang Macapat Gambuh lainnya yang bisa kalian jadikan referensi. Berikut salah satunya:

Aja nganti kebanjur angkuh lan gumedhe (7u)
Marang sapadha-padha aja gawe serik (10u)
Lamun tumindak ala (12i)
Bakale getun ing buri (8u)
Mula becik ngati-ati (8o)

Tembang ini mengingatkan kita untuk tidak sombong dan tidak membuat orang lain sakit hati. Jika kita berbuat buruk, kita akan menyesal di kemudian hari. Makanya, kita harus selalu berhati-hati dalam bertindak.

Kesimpulan

Membuat tembang Macapat Gambuh memang butuh ketelitian dan pemahaman tentang paugeran. Tapi, dengan latihan dan kemauan, kalian pasti bisa, guys! Tembang Gambuh bukan hanya sekadar puisi, tapi juga warisan budaya yang perlu kita lestarikan. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian yang lagi belajar tentang tembang macapat, ya! Selamat mencoba dan terus berkarya!