Di Sisi Atau Disisi? Penjelasan Lengkap + Contoh!
Hei guys, pernah nggak sih kalian bingung nulis "di sisi" atau "disisi"? Kayaknya simpel ya, tapi ternyata banyak juga yang masih suka ketuker. Nah, biar nggak salah lagi, yuk kita bahas tuntas perbedaan dan cara penggunaannya yang benar!
Kapan Sih Kita Pakai "Di Sisi" (Dipisah)?
Keyword utama kita di sini adalah "di sisi" yang ditulis terpisah. Ingat ya guys, ini penting banget! Kapan kita pakai yang dipisah? Nah, "di" yang dipisah ini adalah kata depan (preposisi). Fungsinya buat nunjukin tempat atau posisi. Jadi, kalau kalian mau ngomongin sesuatu yang lokasinya ada di suatu tempat, pakailah "di sisi" yang dipisah.
Contoh Penggunaan "Di Sisi"
Biar makin jelas, nih contoh kalimatnya:
- "Aku berdiri di sisi jendela." (Menunjukkan posisi aku yang ada di dekat jendela)
- "Dia duduk di sisiku." (Menunjukkan posisi dia yang ada di sebelahku)
- "Rumah itu terletak di sisi sungai." (Menunjukkan lokasi rumah yang ada di pinggir sungai)
Perhatiin deh, guys. Di semua contoh ini, kata "di" nunjukin lokasi atau tempat. Makanya, kita tulisnya dipisah dari kata "sisi". Penting banget buat diingat ya, jangan sampai ketukar!
Selain menunjukkan lokasi fisik, "di sisi" yang dipisah juga bisa dipakai buat nunjukin aspek atau sudut pandang. Contohnya:
- "Di sisi lain, ada juga dampak negatifnya." (Menunjukkan aspek lain dari suatu hal)
- "Mari kita lihat masalah ini di sisi hukum." (Menunjukkan sudut pandang hukum)
Jadi, intinya "di sisi" yang dipisah itu dipakai kalau kita mau nunjukin tempat, posisi, aspek, atau sudut pandang. Jangan sampai salah lagi ya!
Untuk lebih memahami penggunaan "di sisi" yang tepat, mari kita bedah lebih dalam lagi. Kita perlu paham banget kalau "di" sebagai preposisi itu selalu diikuti kata yang menunjukkan tempat atau arah. Dalam kasus ini, "sisi" jelas merujuk pada suatu tempat atau posisi tertentu. Nah, kesalahan penulisan biasanya terjadi karena kita kurang teliti membedakan antara preposisi "di" dengan awalan "di-". Awalan "di-" ini nanti akan kita bahas di bagian selanjutnya, tapi yang jelas, fungsinya beda banget dengan preposisi "di".
Contoh lain penggunaan "di sisi" yang dipisah dalam kalimat yang lebih kompleks:
- "Para pengungsi itu mendirikan tenda di sisi jalan untuk sementara waktu." (Menunjukkan lokasi tenda didirikan)
- "Pemerintah berupaya untuk mengembangkan potensi ekonomi di sisi maritim Indonesia." (Menunjukkan aspek ekonomi yang berhubungan dengan laut)
- "Di sisi lain, kita juga perlu memperhatikan dampak lingkungan dari pembangunan ini." (Menunjukkan aspek lain yang perlu diperhatikan)
Dengan berbagai contoh ini, semoga kalian makin paham ya kapan harus menggunakan "di sisi" yang dipisah. Ingat kuncinya: kalau nunjukin tempat, posisi, aspek, atau sudut pandang, pakainya yang dipisah!
Lalu, Kapan Kita Pakai "Disisi" (Digabung)?
Nah, sekarang kita bahas "disisi" yang ditulis digabung. Ini nih yang sering bikin bingung. Kalau tadi "di" adalah kata depan, sekarang "di-" jadi awalan (prefiks). Awalan "di-" ini biasanya dipakai buat membentuk kata kerja pasif. Jadi, kalau kalian mau ngomongin sesuatu yang dikenai tindakan, pakailah "disisi" yang digabung. Eh, tapi tunggu dulu! "Disisi" sendiri sebenarnya bukan kata yang baku dalam Bahasa Indonesia. Jadi, kita nggak akan nemuin kata "disisi" dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata yang Mirip dengan "Disisi"
Terus, gimana dong? Nah, daripada "disisi", ada kata lain yang mirip dan lebih tepat, yaitu "di sisi" (digabung). Tapi, beda lho ya sama "di sisi" (dipisah) yang tadi kita bahas. "Di sisi" (digabung) ini adalah bentuk lampau pasif dari kata kerja "menyisi". Artinya, sesuatu sudah disisihkan, diletakkan di sisi, atau dipinggirkan.
Contoh Penggunaan Kata Kerja Pasif dengan Awalan "Di-"
Biar nggak bingung, kita lihat contoh kalimatnya:
- "Buku itu disimpan di rak." (Buku dikenai tindakan menyimpan)
- "Surat itu ditulis olehnya semalam." (Surat dikenai tindakan menulis)
- "Makanan itu dimakan oleh kucing." (Makanan dikenai tindakan makan)
Dalam contoh-contoh ini, kalian bisa lihat kalau kata kerja yang diawali dengan "di-" itu nunjukin sesuatu yang dikenai tindakan. Nah, konsep ini sama juga dengan kata kerja lain yang menggunakan awalan "di-".
Untuk lebih jelasnya, mari kita bandingkan dengan kata kerja aktifnya. Misalnya, kata kerja aktif dari "disimpan" adalah "menyimpan". Jadi, kalau kalimat aktifnya adalah "Saya menyimpan buku itu di rak", maka kalimat pasifnya adalah "Buku itu disimpan di rak oleh saya" (atau bisa juga "Buku itu disimpan di rak" saja). Begitu juga dengan contoh lainnya. Nah, kalau kita kembali ke kata "menyisi", bentuk pasifnya adalah "di sisi". Kata ini mungkin jarang kita dengar atau gunakan sehari-hari, tapi penting untuk kita ketahui agar tidak salah dalam menggunakan bahasa.
Lalu, bagaimana dengan kata "disisir"? Kata ini juga sering membuat kita bertanya-tanya, apakah penulisannya digabung atau dipisah. Nah, "disisir" adalah bentuk pasif dari kata kerja "menyisir". Artinya, rambut atau bulu dikenai tindakan menyisir. Jadi, penulisan "disisir" yang benar adalah digabung. Contoh kalimatnya: "Rambutnya disisir rapi sebelum pergi ke pesta".
Intinya, awalan "di-" yang digabung itu dipakai buat membentuk kata kerja pasif. Jadi, kalau kalian mau nunjukin sesuatu yang dikenai tindakan, pakailah awalan "di-" yang digabung. Tapi ingat, kata "disisi" itu sendiri sebenarnya nggak baku. Jadi, lebih baik pakai kata kerja pasif lain yang lebih umum dan mudah dipahami.
Jadi, Mana yang Benar: "Di Sisi" atau "Disisi"?
Oke guys, sekarang udah makin jelas kan perbedaannya? Jadi, kesimpulannya:
- "Di sisi" (dipisah): Dipakai sebagai kata depan (preposisi) untuk menunjukkan tempat, posisi, aspek, atau sudut pandang.
- "Disisi" (digabung): Sebenarnya bukan kata yang baku. Lebih baik gunakan kata kerja pasif lain yang lebih umum.
Tips Biar Nggak Ketukar Lagi
Biar makin jago, nih ada tips dari aku:
- Ingat fungsi dasarnya: "Di" dipisah buat kata depan, "di-" digabung buat awalan kata kerja pasif.
- Coba ganti dengan kata lain: Kalau bisa diganti dengan kata depan lain kayak "ke", "dari", atau "pada", berarti pakainya "di" yang dipisah. Kalau nggak bisa, berarti kemungkinan besar itu awalan "di-" yang digabung.
- Banyak latihan: Semakin sering kalian baca dan nulis, semakin terbiasa deh sama perbedaan ini.
Dengan memahami perbedaan ini, kalian nggak akan salah lagi deh nulis "di sisi" atau "disisi". Bahasa Indonesia itu kaya banget, guys! Jadi, yuk kita pelajari terus biar makin lancar berkomunikasi.
Semoga artikel ini bermanfaat ya! Jangan lupa share ke teman-teman kalian biar makin banyak yang paham. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!