Dilingkungan Atau Di Lingkungan: Mana Yang Benar?
Pernah gak sih, guys, kalian bingung waktu mau nulis, sebenarnya yang benar itu "dilingkungan" atau "di lingkungan"? Nah, kebingungan ini wajar banget, karena dalam bahasa Indonesia, penulisan kata depan "di" memang seringkali bikin kita mikir dua kali. Apalagi kalau sudah berurusan dengan konteks tempat atau lokasi. Biar gak salah lagi, yuk kita bahas tuntas perbedaan dan aturan penulisannya!
Kapan Kita Menulis "Di" Terpisah (Di Lingkungan)?
Kata depan "di" ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kalau "di" itu menunjukkan tempat, lokasi, atau arah. Jadi, kalau kamu mau menunjukkan keberadaan sesuatu atau seseorang di suatu tempat, atau arah menuju suatu tempat, maka "di" harus dipisah. Contohnya:
- Saya tinggal di lingkungan yang asri dan nyaman.
- Anak-anak bermain di lingkungan rumah.
- Sampah berserakan di lingkungan sekolah.
- Mobil itu diparkir di lingkungan perkantoran.
- Kami berjalan-jalan santai di lingkungan taman kota.
Dalam kalimat-kalimat di atas, "di" berfungsi sebagai kata depan yang menjelaskan tempat atau lokasi. Jadi, penulisan "di" harus dipisah dari kata "lingkungan". Ingat ya, guys, kunci utamanya adalah apakah "di" itu menunjukkan tempat atau bukan.
Selain menunjukkan tempat secara fisik, "di" yang dipisah juga bisa digunakan untuk menunjukkan keadaan atau situasi yang lebih abstrak. Misalnya:
- Dia merasa nyaman di lingkungan pertemanan yang suportif.
- Perusahaan itu sukses di lingkungan bisnis yang kompetitif.
- Kami tumbuh besar di lingkungan keluarga yang penuh kasih sayang.
Pada contoh ini, "di lingkungan" tidak merujuk pada lokasi geografis, tetapi lebih kepada suatu kondisi atau suasana. Namun, aturan penulisannya tetap sama, yaitu "di" dipisah dari kata "lingkungan".
Kapan Kita Menulis "Di" Serangkai (Dilingkungan)?
Nah, sekarang kita bahas kapan sih kita harus menulis "di" serangkai dengan kata yang mengikutinya? Jawabannya adalah kalau "di" merupakan bagian dari kata kerja pasif. Dalam bahasa Indonesia, kata kerja pasif seringkali dibentuk dengan awalan "di-". Contohnya:
- Dilingkungani (dari kata dasar "lingkung" + awalan "di-") berarti dikelilingi atau dilingkari.
- Dibaca (dari kata dasar "baca" + awalan "di-") berarti sedang dibaca atau telah dibaca.
- Ditulis (dari kata dasar "tulis" + awalan "di-") berarti sedang ditulis atau telah ditulis.
- Dimakan (dari kata dasar "makan" + awalan "di-") berarti sedang dimakan atau telah dimakan.
Jadi, kalau kamu menemukan kata dengan awalan "di-" yang berfungsi sebagai kata kerja pasif, maka penulisannya harus serangkai. Contoh kalimatnya:
- Rumah itu dilingkungani pagar yang tinggi.
- Buku ini dibaca oleh banyak orang.
- Surat itu sudah ditulis kemarin.
- Makanan itu sudah dimakan oleh kucing.
Perhatikan bahwa dalam contoh-contoh ini, kata yang diawali dengan "di-" berfungsi sebagai kata kerja yang menunjukkan suatu tindakan yang dilakukan kepada subjek kalimat.
Cara Mudah Membedakan dan Contoh Kalimat Lengkap
Biar makin gak bingung, ini dia cara mudah membedakan penulisan "di" yang dipisah dan serangkai:
- Perhatikan Fungsinya: Apakah "di" menunjukkan tempat/lokasi atau bagian dari kata kerja pasif?
- Ganti dengan Kata Lain: Coba ganti "di" dengan kata depan lain yang sejenis, misalnya "ke", "dari", atau "pada". Jika kalimatnya tetap masuk akal, berarti "di" tersebut adalah kata depan dan harus dipisah. Contoh:
- "Saya tinggal di lingkungan yang asri" bisa diganti menjadi "Saya tinggal ke lingkungan yang asri" (tidak masuk akal).
- "Saya tinggal pada lingkungan yang asri" (lebih masuk akal dari ke lingkungan).
- "Rumah itu dilingkungani pagar yang tinggi" tidak bisa diganti dengan "Rumah itu ke lingkungani pagar yang tinggi" (tidak masuk akal).
- Perhatikan Kata yang Mengikuti: Jika kata setelah "di" adalah kata benda yang menunjukkan tempat atau lokasi, maka "di" harus dipisah. Jika kata setelah "di" adalah kata kerja, maka "di" kemungkinan besar adalah awalan dan harus ditulis serangkai.
Berikut adalah beberapa contoh kalimat lengkap yang membedakan penggunaan "di lingkungan" dan "dilingkungan":
- Di lingkungan sekolah, siswa harus menjaga kebersihan. (Menunjukkan tempat)
- Rumah kami berada di lingkungan yang aman dan nyaman. (Menunjukkan tempat)
- Area parkir mobil berada di lingkungan perkantoran. (Menunjukkan tempat)
- Halaman rumahnya dilingkungani oleh tanaman bunga yang indah. (Kata kerja pasif, berarti dikelilingi)
- Tanaman itu dilingkungani oleh para ahli botani untuk penelitian lebih lanjut. (Kata kerja pasif, berarti dikelilingi)
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi
Beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dalam penulisan "di" adalah:
- Menulis "di" serangkai padahal seharusnya dipisah (misalnya, "dia belajar dilingkungan baru" seharusnya "dia belajar di lingkungan baru").
- Menulis "di" dipisah padahal seharusnya serangkai (misalnya, "buku itu di baca olehnya" seharusnya "buku itu dibaca olehnya").
Untuk menghindari kesalahan ini, selalu ingat aturan dasar yang sudah kita bahas di atas dan biasakan untuk memeriksa kembali tulisanmu sebelum dipublikasikan.
Tips Tambahan Biar Makin Jago
- Perbanyak Membaca: Semakin banyak kamu membaca, semakin terbiasa kamu dengan berbagai macam konstruksi kalimat dan penulisan kata yang benar.
- Gunakan Kamus: Jangan ragu untuk menggunakan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) jika kamu merasa ragu dengan penulisan suatu kata.
- Berlatih Menulis: Semakin sering kamu berlatih menulis, semakin terlatih pula kemampuanmu dalam membedakan penulisan "di" yang benar.
- Minta Koreksi: Mintalah teman atau kolega untuk memeriksa tulisanmu dan memberikan masukan jika ada kesalahan.
Kesimpulan
Jadi, guys, sekarang sudah gak bingung lagi kan? Intinya, "di lingkungan" (dipisah) digunakan untuk menunjukkan tempat atau lokasi, sedangkan "dilingkungan" (serangkai) digunakan sebagai bagian dari kata kerja pasif yang berarti dikelilingi atau dilingkari. Dengan memahami aturan ini, kamu gak akan salah lagi dalam menulis dan berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat!