Durhaka Pada Orang Tua Dalam Agama: Istilah & Penjelasan

by ADMIN 57 views
Iklan Headers

Guys, pernah gak sih kita bertanya-tanya, dalam agama itu, durhaka kepada orang tua itu disebut apa ya? Nah, pertanyaan ini penting banget lho untuk kita pahami, supaya kita bisa lebih berhati-hati dalam bersikap dan bertutur kata kepada orang tua kita. Jangan sampai deh kita tanpa sadar melakukan hal-hal yang bisa menyakiti hati mereka. Yuk, kita bahas tuntas mengenai istilah durhaka kepada orang tua dalam agama, khususnya dalam agama Islam, beserta penjelasan lengkapnya!

Istilah Durhaka Kepada Orang Tua dalam Islam

Dalam agama Islam, durhaka kepada orang tua dikenal dengan istilah ‘Uququl Walidain (عقوق الوالدين). Istilah ini berasal dari bahasa Arab, di mana ‘Uquq berarti memutus, melanggar, atau tidak menaati, sedangkan Walidain berarti dua orang tua. Jadi, secara harfiah, ‘Uququl Walidain berarti perbuatan memutus atau melanggar hak-hak orang tua, atau tidak menaati perintah mereka. Nah, istilah ini bukan sekadar kata-kata biasa ya, guys. Dalam Islam, ‘Uququl Walidain ini termasuk dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Makanya, kita harus benar-benar menjaga diri agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan ini.

‘Uququl Walidain ini mencakup berbagai macam perbuatan, mulai dari perkataan yang kasar, membentak, tidak mendengarkan nasihat, hingga perbuatan yang lebih berat seperti menyakiti fisik atau bahkan menelantarkan orang tua. Semua perbuatan yang membuat orang tua sedih, marah, atau merasa tidak dihargai, bisa dikategorikan sebagai ‘Uququl Walidain. Jadi, kita harus benar-benar hati-hati ya, guys, dalam bersikap kepada orang tua kita. Jangan sampai deh kita melakukan hal-hal yang bisa membuat mereka kecewa. Lebih baik kita selalu berusaha untuk membuat mereka bahagia dan bangga kepada kita.

Dalil Al-Qur'an dan Hadis tentang Durhaka Kepada Orang Tua

Kenapa sih durhaka kepada orang tua itu dianggap dosa besar dalam Islam? Nah, ini karena ada banyak dalil dalam Al-Qur'an dan hadis yang menekankan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua dan larangan durhaka kepada mereka. Allah SWT bahkan seringkali menyebutkan perintah berbakti kepada orang tua setelah perintah untuk menyembah Allah SWT semata. Ini menunjukkan betapa pentingnya posisi orang tua dalam Islam. Yuk, kita simak beberapa dalilnya!

Salah satu ayat Al-Qur'an yang paling terkenal tentang hal ini adalah Surat Al-Isra' ayat 23:

وَقَضَىٰ رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا ۚ إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا

Artinya: “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra': 23)

Ayat ini jelas banget ya, guys, memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua dan melarang kita untuk berkata kasar, bahkan hanya sekadar mengucapkan kata “ah” saja tidak boleh. Selain itu, ada juga banyak hadis Nabi Muhammad SAW yang menekankan tentang pentingnya berbakti kepada orang tua. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ جِئْتُ أُبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ وَتَرَكْتُ أَبَوَىَّ يَبْكِيَانِ قَالَ فَارْجِعْ إِلَيْهِمَا فَأَضْحِكْهُمَا كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا

Artinya: “Dari Abdullah bin Amr radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata: Seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu berkata: ‘Aku datang untuk berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.’ Beliau bersabda: ‘Kembalilah kepada keduanya dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.’” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari hadis ini, kita bisa melihat betapa pentingnya ridha orang tua, bahkan lebih penting daripada berhijrah. Nabi Muhammad SAW menyuruh laki-laki tersebut untuk kembali kepada orang tuanya dan membuat mereka bahagia, meskipun ia sudah berniat untuk melakukan ibadah yang besar yaitu berhijrah. Ini menunjukkan bahwa berbakti kepada orang tua adalah amalan yang sangat mulia di sisi Allah SWT.

Contoh Perbuatan yang Termasuk Durhaka Kepada Orang Tua

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, ‘Uququl Walidain itu mencakup berbagai macam perbuatan. Nah, supaya kita lebih paham lagi, yuk kita bahas beberapa contoh perbuatan yang termasuk durhaka kepada orang tua:

  • Berkata kasar atau membentak orang tua. Ini adalah salah satu perbuatan yang paling jelas menunjukkan kedurhakaan kepada orang tua. Mengangkat suara kepada orang tua, apalagi sampai membentak, sangat menyakiti hati mereka. Kita harus selalu berusaha untuk berbicara dengan sopan dan lembut kepada orang tua kita.
  • Tidak mendengarkan nasihat orang tua. Orang tua kita pasti punya banyak pengalaman hidup. Nasihat mereka itu biasanya didasarkan pada pengalaman dan rasa sayang mereka kepada kita. Jadi, sebisa mungkin kita dengarkan dan pertimbangkan nasihat mereka. Jangan mentang-mentang kita merasa lebih pintar atau lebih tahu, lalu kita mengabaikan nasihat mereka.
  • Menyakiti hati orang tua dengan perkataan atau perbuatan. Perbuatan yang menyakiti hati orang tua itu banyak macamnya. Misalnya, kita sering membantah, tidak mau membantu pekerjaan rumah, atau bahkan berbohong kepada mereka. Hal-hal kecil seperti ini bisa membuat orang tua kita sedih dan kecewa.
  • Menelantarkan orang tua, terutama saat mereka sudah tua dan membutuhkan bantuan. Ini adalah bentuk kedurhakaan yang paling parah. Orang tua kita sudah membesarkan kita dengan penuh kasih sayang, jadi sudah seharusnya kita membalasnya dengan merawat mereka di masa tua mereka. Jangan sampai kita menelantarkan mereka, apalagi sampai memasukkan mereka ke panti jompo tanpa alasan yang jelas.
  • Membuat orang tua malu di depan orang lain. Kita harus menjaga nama baik orang tua kita. Jangan sampai kita melakukan perbuatan yang membuat mereka malu di depan orang lain, misalnya melakukan tindakan kriminal atau berbuat maksiat.

Ini hanya beberapa contoh saja ya, guys. Intinya, semua perbuatan yang membuat orang tua kita sedih, marah, atau kecewa, bisa dikategorikan sebagai ‘Uququl Walidain. Jadi, kita harus benar-benar introspeksi diri, apakah selama ini kita sudah berbakti kepada orang tua kita dengan sebaik-baiknya atau belum.

Cara Menghindari Durhaka Kepada Orang Tua

Setelah kita tahu betapa bahayanya durhaka kepada orang tua, tentu kita semua ingin menghindarinya ya, guys. Nah, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk menghindari ‘Uququl Walidain:

  • Selalu berdoa kepada Allah SWT agar diberikan kemampuan untuk berbakti kepada orang tua. Doa adalah senjata orang mukmin. Kita bisa memohon kepada Allah SWT agar hati kita selalu lembut kepada orang tua kita, agar kita selalu bisa menaati perintah mereka, dan agar kita dijauhkan dari segala perbuatan yang bisa menyakiti hati mereka.
  • Memahami hak-hak orang tua dan berusaha untuk memenuhinya. Orang tua punya hak-hak yang harus kita penuhi sebagai anak. Misalnya, hak untuk dihormati, disayangi, diperhatikan, dan dibantu. Kita harus berusaha untuk memenuhi hak-hak mereka semampu kita.
  • Berusaha untuk selalu berbicara dengan sopan dan lembut kepada orang tua. Kata-kata kita punya kekuatan yang besar. Kata-kata yang kasar bisa menyakiti hati orang lain, termasuk orang tua kita. Jadi, kita harus berusaha untuk selalu berbicara dengan sopan dan lembut kepada mereka.
  • Mendengarkan nasihat orang tua dan mempertimbangkannya dengan baik. Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, nasihat orang tua itu biasanya didasarkan pada pengalaman dan rasa sayang mereka kepada kita. Jadi, kita harus berusaha untuk mendengarkan dan mempertimbangkan nasihat mereka dengan baik.
  • Selalu berusaha untuk membuat orang tua bahagia dan bangga kepada kita. Kebahagiaan orang tua adalah kebahagiaan kita juga. Kita bisa membuat mereka bahagia dengan berbagai cara, misalnya dengan rajin belajar, berprestasi, membantu pekerjaan rumah, atau sekadar menemani mereka mengobrol.

Dengan melakukan hal-hal ini, insya Allah kita bisa terhindar dari perbuatan durhaka kepada orang tua dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Ingat ya, guys, ridha Allah SWT itu terletak pada ridha orang tua. Jadi, jangan pernah menyakiti hati mereka.

Kesimpulan

Jadi, dalam bahasa agama, khususnya dalam agama Islam, durhaka kepada orang tua dinamakan ‘Uququl Walidain. Istilah ini mencakup berbagai macam perbuatan yang membuat orang tua sedih, marah, atau kecewa. ‘Uququl Walidain termasuk dosa besar yang sangat dibenci oleh Allah SWT. Makanya, kita harus benar-benar menjaga diri agar tidak terjerumus ke dalam perbuatan ini. Dengan memahami istilah ini dan contoh-contoh perbuatannya, semoga kita semua bisa menjadi anak yang berbakti kepada orang tua dan mendapatkan ridha dari Allah SWT. Aamiin.