Finite Vs Non-Finite: Panduan Lengkap & Mudah!

Oct 9, 2025 by ADMIN 47 views

Hey guys! Pernah gak sih kalian denger istilah finite dan non-finite dalam grammar Bahasa Inggris? Awalnya mungkin terdengar rumit ya, tapi tenang aja! Di artikel ini, kita bakal bahas tuntas apa itu finite dan non-finite verbs, perbedaannya, dan gimana cara menggunakannya dengan benar. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu Finite Verb?

Oke, mari kita mulai dari yang dasar dulu. Finite verb adalah kata kerja yang mengalami perubahan bentuk sesuai dengan:

Subjek: Apakah subjeknya tunggal atau jamak?
Tenses: Apakah kalimatnya dalam present tense, past tense, atau future tense?

Simpelnya, finite verb adalah kata kerja yang bisa kita konjugasikan. Artinya, bentuknya bisa berubah tergantung siapa yang melakukan aksi dan kapan aksi itu terjadi.

Ciri-Ciri Finite Verb

Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa ciri-ciri finite verb yang perlu kalian ingat:

Memiliki Bentuk Tenses yang Jelas: Finite verb selalu menunjukkan tense tertentu, misalnya present tense (sekarang), past tense (lampau), atau future tense (masa depan).
Berubah Sesuai Subjek: Bentuk finite verb akan berubah tergantung apakah subjeknya tunggal (I, he, she, it) atau jamak (we, you, they).
Merupakan Kata Kerja Utama dalam Klausa Utama: Finite verb adalah inti dari sebuah klausa utama (main clause), yaitu bagian kalimat yang bisa berdiri sendiri dan memiliki arti lengkap.

Contoh Finite Verb dalam Kalimat

Biar makin paham, yuk kita lihat beberapa contoh finite verb dalam kalimat:

I eat pizza every Friday. (Eat adalah finite verb dalam present tense yang berubah sesuai subjek I.)
She went to the beach yesterday. (Went adalah finite verb dalam past tense.)
They will travel to Bali next month. (Will travel adalah finite verb dalam future tense.)

Dalam contoh-contoh di atas, kalian bisa lihat bagaimana kata kerja mengalami perubahan bentuk sesuai dengan tense dan subjeknya. Ini adalah ciri khas dari finite verb.

Apa Itu Non-Finite Verb?

Nah, sekarang kita beralih ke non-finite verb. Kebalikan dari finite verb, non-finite verb adalah kata kerja yang tidak mengalami perubahan bentuk dan tidak terikat oleh subjek atau tense.

Non-finite verb tidak bisa berdiri sendiri sebagai kata kerja utama dalam sebuah klausa. Mereka biasanya berfungsi sebagai bagian dari frase kata kerja yang lebih besar, atau memiliki fungsi lain dalam kalimat.

Bentuk-Bentuk Non-Finite Verb

Ada tiga bentuk utama non-finite verb yang perlu kalian ketahui:

Infinitives: Bentuk dasar kata kerja yang biasanya didahului oleh "to" (to eat, to sleep, to study).
Gerunds: Kata kerja yang berakhiran "-ing" dan berfungsi sebagai kata benda (eating, sleeping, studying).
Participles: Kata kerja yang bisa berfungsi sebagai kata sifat atau bagian dari verb phrase (eating, eaten, having eaten).

Ciri-Ciri Non-Finite Verb

Berikut adalah ciri-ciri non-finite verb yang penting untuk diingat:

Tidak Mengalami Perubahan Bentuk: Non-finite verb memiliki bentuk yang tetap, tidak peduli apa subjeknya atau tense-nya.
Tidak Menunjukkan Tense: Non-finite verb tidak menunjukkan kapan aksi itu terjadi (sekarang, lampau, atau masa depan).
Tidak Bisa Menjadi Kata Kerja Utama: Non-finite verb tidak bisa menjadi kata kerja utama dalam sebuah klausa. Mereka membutuhkan finite verb untuk membentuk kalimat yang lengkap.

Contoh Non-Finite Verb dalam Kalimat

Supaya lebih jelas, mari kita lihat beberapa contoh non-finite verb dalam kalimat:

I like to eat pizza. (To eat adalah infinitive yang berfungsi sebagai objek dari kata kerja like.)
Eating pizza is my favorite activity. (Eating adalah gerund yang berfungsi sebagai subjek kalimat.)
The pizza eaten by John was delicious. (Eaten adalah past participle yang berfungsi sebagai kata sifat yang menjelaskan pizza.)

Dalam contoh-contoh di atas, kalian bisa lihat bahwa non-finite verb memiliki bentuk yang tetap dan tidak menunjukkan tense. Mereka memiliki fungsi yang berbeda dalam kalimat, bukan sebagai kata kerja utama.

Perbedaan Utama Antara Finite dan Non-Finite Verb

Nah, setelah membahas definisi dan ciri-ciri masing-masing, sekarang kita rangkum perbedaan utama antara finite dan non-finite verb dalam bentuk tabel:

Fitur	Finite Verb	Non-Finite Verb
Perubahan Bentuk	Berubah sesuai subjek dan tense	Tidak berubah
Menunjukkan Tense	Ya, menunjukkan tense	Tidak
Fungsi Utama	Kata kerja utama dalam klausa utama	Bagian dari verb phrase, kata benda, kata sifat
Contoh	Eat, ate, will eat, is eating	To eat, eating, eaten

Dengan memahami perbedaan ini, kalian akan lebih mudah mengidentifikasi finite dan non-finite verb dalam kalimat.

Kapan Menggunakan Finite dan Non-Finite Verb?

Sekarang, pertanyaannya adalah, kapan kita menggunakan finite verb dan kapan kita menggunakan non-finite verb? Jawabannya tergantung pada struktur kalimat yang ingin kita buat.

Penggunaan Finite Verb

Finite verb adalah wajib dalam setiap klausa utama. Setiap kalimat lengkap harus memiliki setidaknya satu finite verb yang berfungsi sebagai inti dari predikat.

Contoh:

I study English every day. (Study adalah finite verb dalam present tense.)
She visited her grandmother last week. (Visited adalah finite verb dalam past tense.)

Penggunaan Non-Finite Verb

Non-finite verb digunakan untuk berbagai tujuan, di antaranya:

Sebagai Bagian dari Verb Phrase: Non-finite verb sering digunakan bersama dengan auxiliary verb (be, have, do) untuk membentuk verb phrase yang lebih kompleks.

Contoh:
- I am eating pizza. (Eating adalah present participle yang digunakan bersama am untuk membentuk present continuous tense.)
- She has finished her homework. (Finished adalah past participle yang digunakan bersama has untuk membentuk present perfect tense.)
Sebagai Kata Benda (Gerund): Gerund (kata kerja berakhiran "-ing") berfungsi sebagai kata benda dalam kalimat.

Contoh:
- Reading books is my hobby. (Reading adalah gerund yang berfungsi sebagai subjek kalimat.)
- I enjoy swimming in the ocean. (Swimming adalah gerund yang berfungsi sebagai objek dari kata kerja enjoy.)
Sebagai Kata Sifat (Participle): Participle bisa berfungsi sebagai kata sifat untuk menjelaskan kata benda.

Contoh:
- The broken window needs to be repaired. (Broken adalah past participle yang berfungsi sebagai kata sifat yang menjelaskan window.)
- The smiling girl waved at me. (Smiling adalah present participle yang berfungsi sebagai kata sifat yang menjelaskan girl.)
Sebagai Pelengkap (Infinitive): Infinitive sering digunakan untuk melengkapi kata kerja lain atau memberikan informasi tambahan tentang tujuan atau alasan.

Contoh:
- I want to learn French. (To learn adalah infinitive yang berfungsi sebagai pelengkap dari kata kerja want.)
- She went to the store to buy milk. (To buy adalah infinitive yang menunjukkan tujuan dari went.)

Tips Mudah Mengidentifikasi Finite dan Non-Finite Verb

Buat kalian yang masih agak bingung, berikut ada beberapa tips mudah untuk mengidentifikasi finite dan non-finite verb:

Cari Kata Kerja Utama: Dalam setiap klausa, cari kata kerja yang menunjukkan aksi utama. Biasanya, ini adalah finite verb.
Perhatikan Perubahan Bentuk: Apakah kata kerja tersebut mengalami perubahan bentuk sesuai subjek atau tense? Jika ya, berarti itu finite verb.
Lihat Bentuknya: Apakah kata kerja tersebut berbentuk infinitive, gerund, atau participle? Jika ya, berarti itu non-finite verb.
Perhatikan Fungsinya: Apakah kata kerja tersebut berfungsi sebagai kata benda, kata sifat, atau bagian dari verb phrase? Jika ya, berarti itu non-finite verb.

Kesalahan Umum dalam Penggunaan Finite dan Non-Finite Verb

Ada beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan dalam penggunaan finite dan non-finite verb. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Tidak Menggunakan Finite Verb dalam Klausa Utama: Setiap klausa utama harus memiliki finite verb. Jangan sampai kalian menghilangkan finite verb dan hanya menggunakan non-finite verb.

Contoh salah: I to go to the beach. (Seharusnya: I want to go to the beach.)
Menggunakan Non-Finite Verb Sebagai Kata Kerja Utama: Non-finite verb tidak bisa berdiri sendiri sebagai kata kerja utama. Mereka membutuhkan finite verb untuk membentuk kalimat yang lengkap.

Contoh salah: Eating pizza my favorite activity. (Seharusnya: Eating pizza is my favorite activity.)
Salah Menggunakan Bentuk Non-Finite Verb: Pastikan kalian menggunakan bentuk non-finite verb yang tepat sesuai dengan fungsinya dalam kalimat. Misalnya, gunakan gerund jika berfungsi sebagai kata benda, dan gunakan participle jika berfungsi sebagai kata sifat.

Contoh salah: I enjoy to swim in the ocean. (Seharusnya: I enjoy swimming in the ocean.)

Contoh Soal dan Pembahasan

Biar makin mantap, yuk kita coba beberapa contoh soal tentang finite dan non-finite verb:

Soal 1:

Identify the finite verb in the following sentence:

She likes to read books.

Jawaban:

Likes adalah finite verb karena mengalami perubahan bentuk sesuai subjek she dan menunjukkan present tense.

Soal 2:

Identify the non-finite verb in the following sentence:

I want to travel to Bali.

Jawaban:

To travel adalah non-finite verb (infinitive) karena tidak mengalami perubahan bentuk dan tidak menunjukkan tense.

Soal 3:

Choose the correct form of the verb:

_____ (swim) in the ocean is fun.

a) Swim b) Swimming c) To swim

Jawaban:

Jawaban yang benar adalah b) Swimming. Karena dalam kalimat ini, kita membutuhkan kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda (subjek), yaitu gerund.

Kesimpulan

Nah, itu dia pembahasan lengkap tentang finite dan non-finite verb! Semoga artikel ini membantu kalian memahami perbedaan dan cara menggunakan keduanya dengan benar ya. Ingat, finite verb adalah kata kerja utama yang mengalami perubahan bentuk, sedangkan non-finite verb adalah kata kerja yang tidak mengalami perubahan bentuk dan memiliki fungsi yang beragam dalam kalimat. Dengan memahami konsep ini, kalian akan semakin jago dalam grammar Bahasa Inggris. Semangat terus belajarnya, guys!