Izhar & Ikhfa Di Al-Ghasyiyah: Ayat 1-26 (Lengkap!)

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, guys! Kali ini kita akan membahas tuntas tentang hukum bacaan izhar dan ikhfa yang terdapat dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1 sampai 26. Pembahasan ini penting banget, lho, supaya kita bisa membaca Al-Qur'an dengan lebih baik dan benar sesuai dengan kaidah tajwid. Yuk, simak penjelasannya!

Apa itu Izhar dan Ikhfa?

Sebelum kita bedah satu per satu ayat dalam surah Al-Ghasyiyah, alangkah baiknya kalau kita pahami dulu apa itu izhar dan ikhfa. Kedua hukum bacaan ini berkaitan erat dengan nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـ, ـٍـ, ـٌـ).

• Izhar Halqi: Secara bahasa, izhar berarti jelas atau terang. Dalam ilmu tajwid, izhar halqi terjadi ketika nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـ, ـٍـ, ـٌـ) bertemu dengan salah satu huruf halqi (tenggorokan), yaitu: ء (alif), ح (ha), خ (kha), ع (ain), غ (ghain), dan هـ (ha). Cara membacanya harus jelas, tanpa dengung.
• Ikhfa Haqiqi: Ikhfa berarti samar atau tersembunyi. Ikhfa haqiqi terjadi ketika nun mati (نْ) atau tanwin (ـًـ, ـٍـ, ـٌـ) bertemu dengan salah satu dari 15 huruf ikhfa, yaitu: ت (ta), ث (tsa), ج (jim), د (dal), ذ (dzal), ز (za), س (sin), ش (syin), ص (shad), ض (dhad), ط (tha), ظ (zha), ف (fa), ق (qaf), dan ك (kaf). Cara membacanya dengan menyamarkan bunyi nun mati atau tanwin menjadi suara antara nun dan huruf setelahnya, disertai dengan dengung.

Analisis Hukum Izhar dan Ikhfa pada Surah Al-Ghasyiyah Ayat 1-26

Sekarang, mari kita mulai analisis hukum izhar dan ikhfa yang ada dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1 sampai 26. Kita akan mencari contoh-contohnya dan memberikan penjelasannya secara detail.

Ayat 1-5

Ayat-ayat awal surah Al-Ghasyiyah ini menggambarkan dahsyatnya hari kiamat. Mari kita cari hukum izhar dan ikhfa di ayat-ayat ini:

1. هَلْ أَتَاكَ حَدِيثُ الْغَاشِيَةِ (Hal atāka ḥadīṡul-ghāsyiyah)

   • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

2. وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (Wujūhuy yauma'iżin khāsyi'ah)

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: يَوْمَئِذٍ خَاشِعَةٌ (yauma'iżin khāsyi'ah) karena tanwin kasrah (ـٍ) bertemu dengan huruf kha (خ). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan kha, disertai dengung.

3. عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ ('Āmilatun nāṣibah)

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: عَامِلَةٌ نَاصِبَةٌ ('āmilatun nāṣibah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf nun (ن). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan nun, disertai dengung.

4. تَصْلَى نَارًا حَامِيَةً (Taṣlā nāran ḥāmiyah)

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: نَارًا حَامِيَةً (nāran ḥāmiyah) karena tanwin fathah (ـً) bertemu dengan huruf ha (ح). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan ha, disertai dengung. Lebih spesifik, ini adalah izhar halqi karena ha (ح) adalah huruf halqi.

5. تُسْقَى مِنْ عَيْنٍ آنِيَةٍ (Tusqā min 'ainin ānīyah)

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: مِنْ عَيْنٍ (min 'ainin) karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ain (ع). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan ain, disertai dengung. Lebih spesifik, ini adalah izhar halqi karena ain (ع) adalah huruf halqi.

Ayat 6-10

Ayat-ayat ini menjelaskan tentang makanan dan minuman yang akan diterima oleh penghuni neraka. Mari kita analisis:

6. لَيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلا مِنْ ضَرِيعٍ (Laisa lahum ṭa'āmun illā min ḍarī')

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: طَعَامٌ إِلا (ṭa'āmun illā) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf hamzah (ء). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan hamzah, disertai dengung. Lebih spesifik, ini adalah izhar halqi karena hamzah (ء) adalah huruf halqi.
   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: مِنْ ضَرِيعٍ (min ḍarī') karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf dhad (ض). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan dhad, disertai dengung.

7. لا يُسْمِنُ وَلا يُغْنِي مِنْ جُوعٍ (Lā yusminu wa lā yughnī min jū')

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: مِنْ جُوعٍ (min jū') karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf jim (ج). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan jim, disertai dengung.

8. وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ (Wujūhuy yauma'iżin nā'imah)

   • Terdapat Ikhfa Haqiqi: يَوْمَئِذٍ نَاعِمَةٌ (yauma'iżin nā'imah) karena tanwin kasrah (ـٍ) bertemu dengan huruf nun (ن). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan nun, disertai dengung.

9. لِسَعْيِهَا رَاضِيَةٌ (Lisa'yihā rāḍiyah)

   • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

10. فِي جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (Fī jannatin 'āliyah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: جَنَّةٍ عَالِيَةٍ (jannatin 'āliyah) karena tanwin kasrah (ـٍ) bertemu dengan huruf ain (ع). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan ain, disertai dengung. Lebih spesifik, ini adalah izhar halqi karena ain (ع) adalah huruf halqi.

Ayat 11-15

Ayat-ayat ini menceritakan tentang kenikmatan yang akan dirasakan oleh penghuni surga.

11. لا تَسْمَعُ فِيهَا لاغِيَةً (Lā tasma'u fīhā lāghiyah)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

12. فِيهَا عَيْنٌ جَارِيَةٌ (Fīhā 'ainun jāriyah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: عَيْنٌ جَارِيَةٌ ('ainun jāriyah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf jim (ج). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi tanwin menjadi suara antara nun dan jim, disertai dengung.

13. فِيهَا سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ (Fīhā sururun marfū'ah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: سُرُرٌ مَرْفُوعَةٌ (sururun marfū'ah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf mim (م). Karena bertemu huruf mim, maka hukumnya berubah menjadi Idgham Bighunnah.

14. وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ (Wa akwābum mauḍū'ah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: وَأَكْوَابٌ مَوْضُوعَةٌ (wa akwābum mauḍū'ah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf mim (م). Karena bertemu huruf mim, maka hukumnya berubah menjadi Idgham Bighunnah.

15. وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ (Wa namāriqu maṣfūfah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: وَنَمَارِقُ مَصْفُوفَةٌ (wa namāriqu maṣfūfah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf mim (م). Karena bertemu huruf mim, maka hukumnya berubah menjadi Idgham Bighunnah.

Ayat 16-20

Ayat-ayat ini mengajak kita untuk merenungkan ciptaan Allah SWT.

16. وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ (Wa zarābiyyu mabṡūṡah)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: وَزَرَابِيُّ مَبْثُوثَةٌ (wa zarābiyyu mabṡūṡah) karena tanwin dhammah (ـٌ) bertemu dengan huruf mim (م). Karena bertemu huruf mim, maka hukumnya berubah menjadi Idgham Bighunnah.

17. أَفَلا يَنْظُرُونَ إِلَى الإبِلِ كَيْفَ خُلِقَتْ (Afalā yanẓurūna ilal-ibili kaifa khuliqat)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: يَنْظُرُونَ (yanẓurūna) karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf zha (ظ). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan zha, disertai dengung.

18. وَإِلَى السَّمَاءِ كَيْفَ رُفِعَتْ (Wa ilas-samā'i kaifa rufi'at)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

19. وَإِلَى الْجِبَالِ كَيْفَ نُصِبَتْ (Wa ilal-jibāli kaifa nuṣibat)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

20. وَإِلَى الأرْضِ كَيْفَ سُطِحَتْ (Wa ilal-arḍi kaifa suṭiḥat)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

Ayat 21-26

Ayat-ayat terakhir surah Al-Ghasyiyah ini berisi perintah untuk memberi peringatan dan ancaman bagi orang-orang yang berpaling dari kebenaran.

21. فَذَكِّرْ إِنَّمَا أَنْتَ مُذَكِّرٌ (Fażakkir innamā anta mużakkir)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: أَنْتَ (anta) karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ta (ت). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan ta, disertai dengung.

22. لَسْتَ عَلَيْهِمْ بِمُسَيْطِرٍ (Lasta 'alaihim bimusaiṭir)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

23. إِلا مَنْ تَوَلَّى وَكَفَرَ (Illā man tawallā wa kafar)

    • Terdapat Ikhfa Haqiqi: مَنْ تَوَلَّى (man tawallā) karena nun mati (نْ) bertemu dengan huruf ta (ت). Cara membacanya adalah dengan menyamarkan bunyi nun mati menjadi suara antara nun dan ta, disertai dengung.

24. فَيُعَذِّبُهُ اللَّهُ الْعَذَابَ الأكْبَرَ (Fayu'ażżibuhullāhul-'ażābal-akbar)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

25. إِنَّ إِلَيْنَا إِيَابَهُمْ (Inna ilainā iyābahum)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

26. ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا حِسَابَهُمْ (Śumma inna 'alainā ḥisābahum)

    • Tidak ada hukum izhar atau ikhfa di ayat ini.

Kesimpulan

Nah, guys, itu dia analisis lengkap tentang hukum izhar dan ikhfa dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1 sampai 26. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan bisa membantu kita semua dalam membaca Al-Qur'an dengan lebih baik dan benar. Jangan lupa untuk terus belajar dan mengamalkan ilmu tajwid agar bacaan kita semakin indah dan sesuai dengan tuntunan. Semangat terus ya! Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.