Kapan Pancasila Jadi Dasar Negara? Sejarah Lengkap!

by NgADeMIN 52 views
Iklan Headers

Pendahuluan

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki peran sentral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Tapi, guys, pernah nggak sih kalian bertanya-tanya, kapan sih sebenarnya Pancasila itu ditetapkan sebagai dasar negara? Nah, pertanyaan ini seringkali muncul dan penting banget untuk kita pahami sebagai warga negara Indonesia. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai sejarah penetapan Pancasila sebagai dasar negara, mulai dari proses perumusan hingga pengesahannya. Yuk, simak ulasan lengkapnya!

Latar Belakang Sejarah Perumusan Pancasila

Sebelum membahas kapan Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara, kita perlu memahami dulu latar belakang sejarah perumusannya. Proses perumusan Pancasila itu panjang dan melibatkan banyak tokoh penting bangsa. Semuanya dimulai dari janji kemerdekaan yang diberikan oleh Jepang pada masa Perang Dunia II. Janji ini mendorong bangsa Indonesia untuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menjadi negara merdeka, termasuk dasar negara.

Pembentukan BPUPKI

Sebagai langkah awal, Jepang membentuk Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Maret 1945. Badan ini bertugas untuk merumuskan dasar negara, undang-undang dasar, serta hal-hal lain yang berkaitan dengan persiapan kemerdekaan. BPUPKI mengadakan dua kali sidang resmi. Sidang pertama berlangsung dari tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945, yang fokus pada pembahasan dasar negara. Di sinilah berbagai gagasan tentang dasar negara muncul dari tokoh-tokoh seperti Mohammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Usulan Dasar Negara dari Tokoh-Tokoh Nasional

Guys, pada sidang pertama BPUPKI ini, ada tiga tokoh yang menyampaikan usulan mengenai dasar negara, yaitu:

  1. Mohammad Yamin: Pada tanggal 29 Mei 1945, Mohammad Yamin mengusulkan lima dasar negara yang meliputi Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan Sosial.
  2. Soepomo: Pada tanggal 31 Mei 1945, Soepomo mengusulkan lima prinsip dasar negara, yaitu Persatuan, Kekeluargaan, Keseimbangan Lahir Batin, Musyawarah, dan Keadilan Sosial.
  3. Soekarno: Nah, yang paling terkenal adalah usulan dari Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945. Soekarno mengusulkan lima sila yang disebutnya Pancasila, yang terdiri dari Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri-Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Tanggal 1 Juni inilah yang kemudian kita peringati sebagai Hari Lahir Pancasila.

Pembentukan Panitia Sembilan

Setelah sidang pertama BPUPKI selesai, belum ada kesepakatan final mengenai rumusan dasar negara. Untuk menjembatani perbedaan pendapat, dibentuklah Panitia Sembilan pada tanggal 1 Juni 1945. Panitia ini beranggotakan sembilan tokoh penting, yaitu Soekarno, Mohammad Hatta, Mohammad Yamin, Achmad Soebardjo, Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wahid Hasyim, Agus Salim, dan Abikusno Tjokrosujoso. Tugas Panitia Sembilan adalah merumuskan kembali dasar negara berdasarkan usulan-usulan yang telah disampaikan.

Panitia Sembilan berhasil merumuskan sebuah dokumen yang dikenal dengan nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta ini berisi rumusan Pancasila yang sedikit berbeda dengan rumusan yang kita kenal sekarang. Salah satu perbedaan yang paling mencolok adalah adanya kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” pada sila pertama. Kalimat ini kemudian menjadi perdebatan karena dianggap kurang mewakili seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk.

Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Okay, guys, setelah kita membahas latar belakang sejarah perumusan Pancasila, sekarang kita masuk ke inti pembahasan, yaitu kapan Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara. Momen penting ini terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945, sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia.

Sidang PPKI 18 Agustus 1945

Pada tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya. Sehari setelahnya, pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang untuk membahas dan mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. PPKI ini merupakan badan yang dibentuk untuk melanjutkan tugas BPUPKI setelah dibubarkan.

Dalam sidang tersebut, terdapat beberapa agenda penting yang dibahas, antara lain:

  1. Mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945).
  2. Memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.
  3. Membentuk Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) sebagai badan legislatif sementara.

Pengesahan UUD 1945 dan Pancasila

Salah satu keputusan terpenting dalam sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 adalah pengesahan UUD 1945. Di dalam Pembukaan UUD 1945 inilah rumusan Pancasila secara resmi dicantumkan sebagai dasar negara Indonesia. Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah rumusan yang kita kenal dan gunakan hingga saat ini, yaitu:

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Penghapusan Kalimat dalam Piagam Jakarta

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, Piagam Jakarta mengandung kalimat “Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya”. Kalimat ini kemudian dihapus dalam sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 untuk mengakomodasi kepentingan seluruh masyarakat Indonesia yang beragam. Penghapusan kalimat ini dilakukan dengan semangat persatuan dan kesatuan, agar Pancasila dapat diterima oleh semua golongan dan agama.

Sebagai gantinya, sila pertama Pancasila diubah menjadi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, yang dianggap lebih inklusif dan mencerminkan semangat Bhinneka Tunggal Ika. Perubahan ini menunjukkan bahwa para pendiri bangsa sangat bijaksana dalam merumuskan dasar negara yang dapat mempersatukan seluruh elemen bangsa.

Makna Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Penetapan Pancasila sebagai dasar negara pada tanggal 18 Agustus 1945 memiliki makna yang sangat penting bagi bangsa Indonesia. Guys, ini bukan sekadar formalitas belaka, tapi merupakan fondasi utama bagi seluruh kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah beberapa makna penting dari penetapan Pancasila sebagai dasar negara:

  1. Identitas Nasional: Pancasila adalah identitas nasional kita. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila mencerminkan kepribadian bangsa Indonesia yang luhur, seperti gotong royong, musyawarah, dan toleransi.
  2. Landasan Ideologi: Pancasila menjadi landasan ideologi negara yang membimbing arah pembangunan dan kebijakan negara. Semua peraturan dan perundang-undangan harus selaras dengan nilai-nilai Pancasila.
  3. Pemersatu Bangsa: Pancasila adalah alat pemersatu bangsa yang majemuk. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, kita dapat hidup rukun dan harmonis meskipun berbeda suku, agama, dan budaya.
  4. Cita-Cita Bangsa: Pancasila adalah cita-cita bangsa Indonesia untuk mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera. Semua upaya pembangunan harus diarahkan untuk mencapai cita-cita tersebut.

Kesimpulan

Jadi, guys, sekarang kita sudah tahu ya kapan Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara. Momen bersejarah itu terjadi pada tanggal 18 Agustus 1945, dalam sidang PPKI yang mengesahkan UUD 1945. Penetapan ini adalah hasil dari proses panjang dan melibatkan banyak tokoh penting bangsa yang memiliki visi jauh ke depan untuk kemajuan Indonesia.

Pancasila bukan hanya sekadar dasar negara, tetapi juga identitas, ideologi, pemersatu, dan cita-cita bangsa. Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan begitu, kita dapat turut serta dalam membangun Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua!