Kapan Sujud Sahwi Dilakukan? Panduan Lengkap!

Sep 29, 2025 by ADMIN 46 views

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan dalam salat untuk menggantikan kesalahan atau kelalaian yang terjadi selama salat. Nah, buat kalian yang sering bertanya-tanya, kapan sujud sahwi dilakukan? Yuk, kita bahas tuntas di artikel ini! Kita akan kupas habis tentang waktu yang tepat untuk melakukan sujud sahwi, penyebabnya, tata caranya, dan hal-hal penting lainnya yang perlu kamu tahu. Jadi, simak terus ya!

Memahami Sujud Sahwi: Apa, Mengapa, dan Kapan?

Sebelum membahas lebih jauh tentang kapan sujud sahwi dilakukan, penting banget buat kita untuk memahami dulu apa itu sujud sahwi, mengapa kita melakukannya, dan kapan waktu yang tepat untuk melaksanakannya. Sujud sahwi berasal dari kata sahwi yang artinya lupa atau lalai. Dalam konteks salat, sujud sahwi adalah dua sujud yang dilakukan sebagai bentuk penambalan atas kekurangan atau kesalahan yang mungkin terjadi selama salat karena lupa atau lalai. Kesalahan ini bisa berupa kelebihan atau kekurangan dalam gerakan atau bacaan salat.

Mengapa Sujud Sahwi Dilakukan?

Tujuan utama dari sujud sahwi adalah untuk menyempurnakan salat yang mungkin kurang sempurna akibat kelupaan atau kelalaian. Dalam Islam, salat adalah ibadah yang sangat penting dan harus dilakukan dengan sebaik-baiknya. Namun, sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan. Nah, sujud sahwi ini adalah salah satu bentuk rahmat Allah SWT kepada kita, agar salat kita tetap sah dan diterima meskipun ada kesalahan yang tidak disengaja. Sujud sahwi juga menjadi bukti kerendahan hati kita di hadapan Allah SWT, mengakui bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan penuh dengan kekurangan.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Melakukan Sujud Sahwi?

Ini dia inti dari pembahasan kita! Kapan sujud sahwi dilakukan? Secara umum, sujud sahwi dilakukan di antara tahiyat akhir dan salam. Jadi, setelah membaca tahiyat akhir, sebelum mengucapkan salam, kita melakukan sujud sahwi terlebih dahulu. Tapi, ada beberapa kondisi yang menentukan kapan tepatnya sujud sahwi dilakukan. Kita akan bahas lebih detail di bagian selanjutnya.

Kapan Sujud Sahwi Dilakukan: Berbagai Kondisi dan Penjelasannya

Nah, sekarang kita akan membahas lebih spesifik tentang kapan sujud sahwi dilakukan dalam berbagai kondisi. Secara garis besar, sujud sahwi dilakukan ketika terjadi salah satu dari tiga kondisi berikut:

Kelebihan Rukun atau Gerakan Salat

Kondisi pertama yang mengharuskan kita melakukan sujud sahwi adalah ketika kita melakukan kelebihan dalam rukun atau gerakan salat. Misalnya, kita lupa sudah berapa rakaat dan menambah satu rakaat lagi. Atau, kita melakukan sujud dua kali dalam satu rakaat padahal seharusnya hanya sekali. Dalam kondisi seperti ini, sujud sahwi dilakukan setelah tahiyat akhir dan sebelum salam.

Contoh Kasus:

Bayangkan kamu sedang salat Zuhur. Di rakaat terakhir, kamu merasa seperti baru rakaat ketiga, jadi kamu menambah satu rakaat lagi. Setelah selesai, kamu baru sadar kalau kamu sudah salat lima rakaat, bukan empat. Nah, dalam kasus ini, kamu harus melakukan sujud sahwi setelah tahiyat akhir dan sebelum salam untuk menambal kelebihan rakaat tersebut. Atau, misalnya, dalam satu rakaat, kamu tidak sengaja sujud dua kali. Ini juga termasuk kelebihan gerakan salat yang mengharuskan sujud sahwi.

Bagaimana Jika Ragu?

Terkadang, kita merasa ragu apakah kita sudah melakukan gerakan atau rukun salat dengan benar atau belum. Misalnya, kita lupa apakah sudah sujud atau belum di rakaat tersebut. Dalam kondisi ragu seperti ini, ada baiknya kita mengikuti jumlah rakaat atau gerakan yang paling yakin. Kemudian, setelah selesai salat, kita lakukan sujud sahwi. Ini adalah cara yang paling aman untuk memastikan salat kita tetap sah.
Kekurangan Rukun atau Gerakan Salat

Kondisi kedua yang mengharuskan sujud sahwi adalah ketika kita melakukan kekurangan dalam rukun atau gerakan salat. Misalnya, kita lupa tidak membaca surat Al-Fatihah di salah satu rakaat, atau kita tidak melakukan tasyahud awal padahal seharusnya dilakukan. Dalam kondisi ini, ada perbedaan pendapat di antara para ulama tentang kapan sujud sahwi dilakukan. Sebagian ulama berpendapat sujud sahwi dilakukan sebelum salam, sebagian lagi berpendapat setelah salam.

Perbedaan Pendapat Ulama
- Pendapat Pertama: Jika kita ingat kekurangan tersebut sebelum salam, maka kita segera menyempurnakan kekurangan tersebut (misalnya, langsung berdiri dan melanjutkan bacaan Al-Fatihah jika lupa membacanya). Kemudian, sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Pendapat ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menganjurkan untuk menyempurnakan kekurangan dalam salat terlebih dahulu, baru kemudian melakukan sujud sahwi.
- Pendapat Kedua: Jika kita baru ingat kekurangan tersebut setelah salam, maka sujud sahwi tetap dilakukan setelah salam. Pendapat ini didasarkan pada beberapa riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan sujud sahwi setelah salam dalam beberapa kasus.
Contoh Kasus:

Misalnya, kamu sedang salat Maghrib. Di rakaat kedua, kamu lupa tidak melakukan tasyahud awal. Kamu baru ingat setelah berdiri untuk rakaat ketiga. Nah, dalam kasus ini, kamu tetap melanjutkan salatmu sampai selesai. Setelah tahiyat akhir, sebelum salam, kamu melakukan sujud sahwi. Atau, contoh lain, kamu lupa tidak membaca surat Al-Fatihah di salah satu rakaat. Jika kamu ingat sebelum ruku', kamu bisa langsung membaca Al-Fatihah. Tapi, jika kamu baru ingat setelah ruku', maka rakaat tersebut dianggap tidak sah dan kamu harus menambah satu rakaat lagi. Setelah selesai salat, kamu lakukan sujud sahwi.
Keraguan dalam Jumlah Rakaat

Kondisi ketiga yang mengharuskan sujud sahwi adalah ketika kita ragu tentang jumlah rakaat yang sudah kita lakukan. Misalnya, kita tidak yakin apakah ini rakaat ketiga atau keempat. Dalam kondisi seperti ini, kita harus mengambil jumlah rakaat yang paling sedikit yang kita yakini. Kemudian, setelah selesai salat, kita lakukan sujud sahwi.

Mengambil Jumlah Rakaat yang Paling Sedikit

Kenapa kita harus mengambil jumlah rakaat yang paling sedikit? Karena dalam kondisi ragu, kita harus memastikan bahwa kita tidak melakukan kekurangan dalam salat. Jika kita mengambil jumlah rakaat yang lebih banyak, dikhawatirkan kita justru menambah rakaat salat, yang bisa membatalkan salat.

Contoh Kasus:

Kamu sedang salat Isya'. Di tengah salat, kamu merasa bingung, ini rakaat ketiga atau keempat ya? Karena kamu ragu, maka kamu anggap saja ini rakaat ketiga. Kamu lanjutkan salatmu seperti biasa. Setelah selesai salat, kamu lakukan sujud sahwi untuk menambal keraguan tersebut.

Tata Cara Sujud Sahwi yang Benar

Setelah memahami kapan sujud sahwi dilakukan, penting juga untuk mengetahui tata cara sujud sahwi yang benar. Tata cara sujud sahwi sebenarnya cukup sederhana dan tidak jauh berbeda dengan sujud dalam salat biasa. Berikut adalah langkah-langkahnya:

Setelah Tahiyat Akhir: Setelah selesai membaca tahiyat akhir, sebelum mengucapkan salam, lakukan sujud sahwi.
Sujud Dua Kali: Sujud sahwi dilakukan sebanyak dua kali, seperti sujud dalam salat biasa.
Di Antara Dua Sujud: Di antara dua sujud, duduklah seperti duduk di antara dua sujud dalam salat.
Bacaan Sujud Sahwi: Saat sujud, bacalah bacaan sujud sahwi. Bacaan yang paling umum adalah:

سُبْحَانَ مَنْ لَا يَنَامُ وَلَا يَسْهُو

Subhana man laa yanaamu wa laa yashuu.

Artinya: Maha Suci Dzat yang tidak tidur dan tidak lupa.
Setelah Sujud Kedua: Setelah sujud kedua, duduklah kembali untuk tahiyat akhir jika sujud sahwi dilakukan sebelum salam. Jika sujud sahwi dilakukan setelah salam, maka langsung saja mengucapkan salam.
Salam: Setelah sujud sahwi (jika dilakukan sebelum salam), lanjutkan dengan membaca salam seperti biasa.

Hal-hal Penting Lainnya tentang Sujud Sahwi

Selain kapan sujud sahwi dilakukan dan tata caranya, ada beberapa hal penting lainnya yang perlu kita ketahui tentang sujud sahwi:

Niat Sujud Sahwi: Tidak ada niat khusus untuk sujud sahwi. Cukup dengan niat salat secara umum, sujud sahwi sudah bisa dilakukan untuk menambal kekurangan atau kesalahan dalam salat.
Jumlah Sujud Sahwi: Sujud sahwi selalu dilakukan sebanyak dua kali, tidak kurang dan tidak lebih.
Apakah Sujud Sahwi Wajib? Para ulama berbeda pendapat tentang hukum sujud sahwi. Sebagian ulama mengatakan hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan), sebagian lagi mengatakan wajib jika terjadi kondisi yang mengharuskan sujud sahwi. Namun, mayoritas ulama sepakat bahwa sujud sahwi adalah tindakan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan jika terjadi kesalahan atau kelupaan dalam salat.
Sujud Sahwi dalam Salat Berjamaah: Jika imam melakukan sujud sahwi, maka makmum wajib mengikuti imam. Jika makmum melakukan kesalahan yang mengharuskan sujud sahwi, maka makmum tidak perlu melakukan sujud sahwi sendiri, cukup mengikuti sujud sahwi imam.

Kesimpulan: Jangan Ragu untuk Sujud Sahwi!

Nah, sekarang kita sudah membahas tuntas tentang kapan sujud sahwi dilakukan, penyebabnya, tata caranya, dan hal-hal penting lainnya. Intinya, sujud sahwi adalah salah satu bentuk kemudahan yang diberikan Allah SWT kepada kita agar salat kita tetap sah meskipun ada kesalahan atau kelupaan. Jadi, jangan ragu untuk melakukan sujud sahwi jika memang ada kondisi yang mengharuskannya. Dengan sujud sahwi, kita berharap salat kita menjadi lebih sempurna dan diterima oleh Allah SWT.

Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Jangan lupa untuk selalu berusaha melakukan salat dengan sebaik-baiknya. Jika ada pertanyaan atau hal lain yang ingin didiskusikan, jangan sungkan untuk menulis di kolom komentar ya! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!