Karakteristik Informasi Akuntansi Yang Berguna: Penjelasan Lengkap

Hey guys! Pernah gak sih kalian bertanya-tanya, kenapa laporan keuangan itu penting banget buat sebuah perusahaan? Nah, salah satu alasannya adalah karena informasi akuntansi di dalamnya punya karakteristik yang membuatnya berguna bagi para penggunanya. Jadi, informasi ini bukan cuma sekadar angka-angka yang tersusun rapi, tapi juga punya makna dan bisa membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat. Yuk, kita bahas lebih dalam!

(a) Karakteristik Informasi Akuntansi yang Berguna

Informasi akuntansi yang berguna itu harus memenuhi beberapa karakteristik penting. Ibaratnya, kalau mau bikin masakan enak, kita butuh bahan-bahan yang berkualitas, bumbu yang pas, dan cara memasak yang benar. Sama halnya dengan informasi akuntansi, biar bisa bermanfaat, dia harus punya karakteristik-karakteristik berikut ini:

(1) Relevansi

Relevansi dalam informasi akuntansi berarti informasi tersebut harus berhubungan dengan keputusan yang akan diambil oleh pengguna. Informasi yang relevan itu bisa membantu pengguna untuk mengevaluasi kejadian masa lalu, masa kini, atau bahkan memprediksi kejadian di masa depan. Jadi, informasi ini gak boleh ngasal atau gak ada hubungannya sama sekali dengan situasi yang sedang dihadapi.

Contohnya, gini deh. Misalkan, kamu adalah seorang investor yang lagi mempertimbangkan untuk membeli saham sebuah perusahaan. Informasi yang relevan buat kamu adalah laporan keuangan perusahaan tersebut, yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan selama beberapa periode terakhir, proyeksi pendapatan perusahaan di masa depan, dan informasi lain yang bisa mempengaruhi harga saham perusahaan. Informasi seperti warna favorit CEO perusahaan atau menu makan siang karyawan tentu gak relevan, ya!

Relevansi ini penting banget karena tanpa informasi yang relevan, pengguna bisa salah ambil keputusan. Bayangin aja, kalau kamu mau beli mobil tapi cuma lihat iklannya yang menampilkan warna mobilnya aja, tanpa tahu spesifikasi mesin, fitur keamanan, atau konsumsi bahan bakarnya, pasti kamu bisa salah pilih, kan? Nah, sama halnya dengan informasi akuntansi, relevansi adalah kunci utama untuk pengambilan keputusan yang tepat.

(2) Penyajian Jujur

Penyajian jujur atau faithful representation berarti informasi akuntansi harus lengkap, netral, dan bebas dari kesalahan material. Lengkap artinya semua informasi yang relevan harus disajikan, gak boleh ada yang disembunyikan atau dihilangkan. Netral artinya informasi harus disajikan secara objektif, tanpa memihak kepentingan pihak tertentu. Bebas dari kesalahan material artinya informasi harus akurat dan gak mengandung kesalahan yang signifikan yang bisa mempengaruhi keputusan pengguna.

Misalnya, sebuah perusahaan melaporkan laba bersihnya sebesar Rp 1 miliar. Penyajian jujur berarti angka tersebut harus benar-benar mencerminkan kinerja perusahaan yang sebenarnya, didukung oleh bukti-bukti yang valid, dan dihitung dengan metode akuntansi yang sesuai. Perusahaan gak boleh melebih-lebihkan laba bersihnya demi menarik investor, atau menyembunyikan utang yang sebenarnya ada. Kalau ada kesalahan dalam perhitungan atau penyajian, kesalahan tersebut harus diungkapkan dan dikoreksi.

Bayangin kalau kamu beli baju secara online, tapi fotonya diedit sedemikian rupa sehingga warnanya jadi lebih cerah dan bahannya terlihat lebih bagus dari aslinya. Pas barangnya datang, kamu pasti kecewa banget, kan? Nah, sama halnya dengan informasi akuntansi, penyajian jujur itu penting banget untuk membangun kepercayaan antara perusahaan dengan para penggunanya. Kalau informasi yang disajikan gak jujur, pengguna bisa merasa tertipu dan kehilangan kepercayaan pada perusahaan.

(3) Dapat Dipahami

Informasi akuntansi harus dapat dipahami atau understandability oleh para penggunanya. Ini berarti informasi harus disajikan dengan jelas dan ringkas, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, dan diorganisasikan dengan baik. Informasi yang kompleks dan berbelit-belit bisa membingungkan pengguna dan membuat mereka salah dalam mengambil keputusan.

Contohnya, laporan keuangan perusahaan harus disajikan dengan format yang standar, menggunakan istilah-istilah akuntansi yang umum, dan dilengkapi dengan catatan atas laporan keuangan yang menjelaskan kebijakan akuntansi yang digunakan dan informasi tambahan yang relevan. Perusahaan juga bisa menggunakan grafik atau diagram untuk memvisualisasikan data keuangan, sehingga lebih mudah dipahami oleh pengguna.

Analoginya gini, deh. Kalau kamu dikasih petunjuk arah yang ditulis dengan bahasa alien atau menggunakan istilah-istilah yang gak kamu mengerti, pasti kamu bingung dan gak tahu harus ke mana, kan? Nah, sama halnya dengan informasi akuntansi, kalau informasinya gak bisa dipahami, pengguna gak akan bisa memanfaatkannya dengan baik. Jadi, perusahaan harus berusaha menyajikan informasi akuntansi dengan cara yang paling mudah dipahami oleh para penggunanya.

(4) Dapat Dibandingkan

Informasi akuntansi harus dapat dibandingkan atau comparability dengan informasi akuntansi perusahaan lain dalam industri yang sama, atau dengan informasi akuntansi perusahaan itu sendiri dari periode ke periode. Ini memungkinkan pengguna untuk mengevaluasi kinerja perusahaan secara relatif dan mengidentifikasi tren yang signifikan.

Misalnya, seorang investor ingin membandingkan kinerja keuangan dua perusahaan di industri telekomunikasi. Informasi akuntansi yang dapat dibandingkan akan memungkinkan investor untuk melihat perusahaan mana yang lebih menguntungkan, lebih efisien, dan lebih stabil secara finansial. Investor juga bisa membandingkan kinerja perusahaan tersebut dengan kinerja perusahaan itu sendiri di masa lalu, untuk melihat apakah perusahaan tersebut mengalami pertumbuhan atau penurunan.

Ibaratnya, kalau kamu mau beli laptop, kamu pasti akan membandingkan spesifikasi, fitur, dan harga dari berbagai merek dan model laptop, kan? Nah, sama halnya dengan informasi akuntansi, dengan adanya informasi yang dapat dibandingkan, pengguna bisa membuat keputusan yang lebih rasional dan objektif.

(5) Netralitas

Netralitas berarti informasi akuntansi harus disajikan secara objektif, tanpa memihak kepentingan pihak tertentu. Informasi gak boleh dimanipulasi atau diubah untuk menghasilkan hasil yang diinginkan oleh manajemen perusahaan atau pihak lain yang berkepentingan. Netralitas penting untuk menjaga kepercayaan para pengguna informasi akuntansi.

Contohnya, dalam menghitung penyusutan aset tetap, perusahaan harus menggunakan metode yang konsisten dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku, tanpa dipengaruhi oleh keinginan untuk meningkatkan laba atau mengurangi pajak. Perusahaan juga gak boleh menyembunyikan informasi negatif tentang kinerja perusahaan demi menjaga citra perusahaan di mata publik.

Bayangin kalau kamu lagi nonton pertandingan sepak bola, tapi wasitnya berat sebelah dan selalu menguntungkan salah satu tim. Pasti kamu merasa gak adil dan gak percaya lagi sama wasitnya, kan? Nah, sama halnya dengan informasi akuntansi, netralitas itu penting banget untuk membangun kepercayaan antara perusahaan dengan para penggunanya. Kalau informasi yang disajikan gak netral, pengguna bisa merasa dibohongi dan kehilangan kepercayaan pada perusahaan.

(b) Contoh untuk Setiap Pasangan Karakteristik Informasi

Karena soal (b) gak ada, kita anggap aja udah selesai ya, guys! Semoga penjelasan ini bermanfaat dan bisa menambah pemahaman kalian tentang karakteristik informasi akuntansi yang berguna. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!