Kenapa HAM Tidak Mutlak? Ini Penjelasannya!

Hai guys! Pernah gak sih kalian bertanya-tanya, kenapa sih Hak Asasi Manusia (HAM) itu penting banget, tapi kok kayaknya gak bisa dilaksanakan secara mutlak ya? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas soal ini. Kita akan kupas satu per satu alasan kenapa HAM itu gak bisa saklek 100% diterapkan, dan apa aja sih batasan-batasannya. Yuk, simak!

Apa Itu HAM dan Kenapa Penting?

Sebelum kita masuk ke inti pembahasan, ada baiknya kita pahami dulu apa itu HAM dan kenapa HAM itu penting banget. HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir. Hak-hak ini bersifat universal, artinya berlaku untuk semua orang tanpa memandang ras, suku, agama, jenis kelamin, atau status sosial. Pentingnya HAM ini terletak pada perlindungan martabat manusia. Bayangin deh, kalau gak ada HAM, kita bisa diperlakukan seenaknya oleh orang lain, bahkan oleh negara sekalipun. Makanya, HAM ini jadi fondasi penting dalam membangun masyarakat yang adil dan beradab.

HAM sebagai Hak yang Melekat Sejak Lahir

HAM itu bukan pemberian dari negara atau pemerintah, guys. Hak ini udah melekat dalam diri kita sejak kita lahir. Artinya, gak ada seorang pun yang berhak mencabut atau mengurangi hak-hak dasar kita. Negara dan pemerintah punya kewajiban untuk melindungi dan menjamin pelaksanaan HAM ini. Kalau ada pelanggaran HAM, negara harus turun tangan untuk menindak pelaku dan memberikan keadilan bagi korban.

Peran HAM dalam Mewujudkan Masyarakat yang Adil

HAM punya peran krusial dalam mewujudkan masyarakat yang adil. Dengan adanya jaminan HAM, setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berkembang dan meraih cita-citanya. Gak ada lagi diskriminasi, penindasan, atau perlakuan yang gak manusiawi. Semua orang punya hak untuk hidup aman, bebas berpendapat, bebas beragama, dan hak-hak lainnya yang esensial bagi kehidupan yang layak. Jadi, kalau HAM ini dilanggar, fondasi keadilan dalam masyarakat juga akan goyah.

Mengapa HAM Tidak Dapat Dilaksanakan Secara Mutlak?

Oke, sekarang kita masuk ke pertanyaan utama: kenapa sih HAM itu gak bisa dilaksanakan secara mutlak? Ada beberapa alasan penting yang perlu kita pahami:

1. Benturan Antara Hak dan Kewajiban

Alasan pertama adalah adanya benturan antara hak dan kewajiban. Setiap orang punya hak, tapi setiap orang juga punya kewajiban. Hak kita gak boleh sampai melanggar hak orang lain. Misalnya, kita punya hak untuk bebas berpendapat, tapi kita gak boleh menggunakan kebebasan itu untuk menyebarkan ujaran kebencian atau fitnah yang merugikan orang lain. Di sinilah letak pentingnya keseimbangan antara hak dan kewajiban. Kita harus sadar bahwa kebebasan kita itu ada batasnya, yaitu hak orang lain.

Contoh Konkret Benturan Hak dan Kewajiban

• Kebebasan berekspresi vs. Penghormatan terhadap agama lain: Kita punya hak untuk menyampaikan pendapat, tapi kita gak boleh menghina atau menodai agama lain. Menghina agama lain itu bukan bagian dari kebebasan berekspresi, tapi justru pelanggaran terhadap hak orang lain untuk beribadah dengan tenang.
• Hak atas kepemilikan pribadi vs. Kepentingan umum: Kita punya hak untuk memiliki properti, tapi negara bisa mengambil alih properti kita demi kepentingan umum, misalnya untuk pembangunan jalan atau fasilitas publik lainnya. Tentu saja, negara harus memberikan kompensasi yang adil kepada pemilik properti.

2. Adanya Pembatasan HAM dalam Undang-Undang

Alasan kedua, HAM itu gak bisa dilaksanakan secara mutlak karena adanya pembatasan HAM dalam undang-undang. Pasal 28J ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan persyaratan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokratis. Paham kan guys? Jadi, undang-undang itu bisa membatasi HAM kita, tapi pembatasan itu harus jelas maksud dan tujuannya, serta gak boleh melanggar hak-hak yang lain.

Tujuan Pembatasan HAM dalam Undang-Undang

• Menjamin hak dan kebebasan orang lain: Seperti yang udah kita bahas sebelumnya, hak kita gak boleh melanggar hak orang lain. Pembatasan HAM dalam undang-undang bertujuan untuk memastikan bahwa setiap orang bisa menikmati haknya tanpa mengganggu hak orang lain.
• Memenuhi tuntutan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum: Masyarakat itu punya norma-norma moral, nilai-nilai agama, dan aturan-aturan yang harus dihormati. Pembatasan HAM dalam undang-undang juga bertujuan untuk menjaga agar HAM yang kita jalankan gak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut.

3. Kondisi Darurat dan Keadaan Mendesak

Alasan ketiga, dalam kondisi darurat atau keadaan mendesak, HAM bisa dibatasi. Misalnya, dalam keadaan perang atau bencana alam, negara bisa mengambil tindakan-tindakan yang membatasi HAM, seperti memberlakukan jam malam atau melakukan penggeledahan tanpa surat perintah. Tapi, pembatasan ini harus bersifat sementara dan proporsional, serta gak boleh melanggar hak-hak yang gak bisa dikurangi dalam keadaan apapun (non-derogable rights), seperti hak untuk hidup, hak untuk bebas dari penyiksaan, dan hak untuk tidak diperbudak.

Contoh Kondisi Darurat yang Membatasi HAM

• Pandemi COVID-19: Saat pandemi COVID-19, pemerintah memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang membatasi kebebasan kita untuk bergerak dan berkumpul. Pembatasan ini dilakukan demi mencegah penyebaran virus dan melindungi kesehatan masyarakat.
• Keadaan perang atau konflik: Dalam keadaan perang atau konflik, negara bisa memberlakukan keadaan darurat yang membatasi HAM demi menjaga keamanan dan ketertiban.

Contoh Kasus HAM yang Tidak Bisa Dilaksanakan Secara Mutlak

Biar lebih jelas, kita lihat beberapa contoh kasus di mana HAM itu gak bisa dilaksanakan secara mutlak:

1. Kasus ujaran kebencian (hate speech): Kita punya hak untuk bebas berpendapat, tapi kita gak boleh menyebarkan ujaran kebencian yang menghasut kekerasan atau diskriminasi terhadap kelompok tertentu. Ujaran kebencian itu melanggar hak orang lain untuk hidup aman dan damai.
2. Kasus terorisme: Negara punya kewajiban untuk melindungi warganya dari ancaman terorisme. Untuk itu, negara bisa mengambil tindakan-tindakan yang membatasi HAM terduga teroris, seperti penangkapan dan penahanan. Tapi, tindakan ini harus dilakukan sesuai dengan hukum dan tetap menghormati hak-hak dasar terduga teroris.
3. Kasus pelanggaran hak cipta: Kita punya hak untuk menggunakan karya cipta orang lain, tapi kita gak boleh melanggar hak cipta mereka. Membajak film, musik, atau software itu melanggar hak ekonomi pencipta dan merugikan industri kreatif.

Kesimpulan

Jadi, kesimpulannya, HAM itu penting banget, tapi gak bisa dilaksanakan secara mutlak. Ada batasan-batasan yang harus kita pahami dan hormati. Batasan-batasan ini ada demi menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, melindungi hak orang lain, dan menjaga ketertiban masyarakat. So, kita semua punya peran penting dalam menjunjung tinggi HAM, tapi juga harus sadar bahwa kebebasan kita itu ada batasnya. Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys!