Kuasai Bahasa Inggris: Rumus Prefer, Would Rather & Lainnya!
Guys, belajar bahasa Inggris itu seru, lho! Apalagi kalau kita punya panduan yang jelas dan mudah dipahami. Nah, kali ini kita akan membahas beberapa rumus dasar yang sering banget dipakai dalam percakapan sehari-hari. Mulai dari prefer, would rather, would prefer, like, had better, sampai it's time. Tenang aja, kita akan bahas semuanya dengan santai dan contoh-contoh yang bikin kamu langsung paham. Yuk, kita mulai!
Prefer: Ungkapkan Pilihanmu yang Lebih Disukai
Prefer digunakan untuk menyatakan pilihan atau hal yang lebih kita sukai dibandingkan yang lain. Rumusnya cukup sederhana, kok. Kita bisa menggunakan dua pola utama:
- Prefer + V-ing + to + V-ing: Pola ini digunakan untuk membandingkan dua aktivitas.
- Prefer + Noun + to + Noun: Pola ini digunakan untuk membandingkan dua benda atau hal.
Contohnya:
- I prefer reading books to watching movies. (Saya lebih suka membaca buku daripada menonton film.)
- She prefers coffee to tea. (Dia lebih suka kopi daripada teh.)
Perhatikan bahwa setelah kata prefer, kita menggunakan V-ing (verb + -ing) atau noun. Kemudian, kita menggunakan to untuk menghubungkannya dengan pilihan yang lain. Gampang, kan?
Mari kita bedah lebih dalam lagi. Mengapa prefer penting? Dalam percakapan, kita seringkali perlu mengungkapkan apa yang kita sukai atau tidak sukai. Dengan menggunakan prefer, kita bisa menyampaikan preferensi kita dengan lebih jelas dan sopan. Misalnya, saat ditawari pilihan antara makan di restoran atau memasak di rumah, kita bisa berkata, "I prefer eating at home to eating at a restaurant." (Saya lebih suka makan di rumah daripada makan di restoran.) Dengan begitu, orang lain akan tahu dengan jelas pilihan kita.
Selain itu, prefer juga bisa digunakan untuk mengungkapkan preferensi dalam konteks yang lebih luas. Misalnya, dalam memilih jurusan kuliah atau pekerjaan. Kita bisa mengatakan, "I prefer studying history to studying science." (Saya lebih suka belajar sejarah daripada belajar sains.) Ini menunjukkan bahwa kita memiliki minat yang lebih besar pada sejarah.
Kunci utama dalam menggunakan prefer adalah latihan. Semakin sering kita berlatih membuat kalimat dengan prefer, semakin mudah kita menggunakannya dalam percakapan sehari-hari. Cobalah untuk membuat beberapa kalimat berdasarkan situasi yang berbeda. Misalnya, apa yang kamu sukai lebih dari yang lain? Apa yang kamu pilih ketika harus mengambil keputusan? Dengan terus berlatih, kamu akan semakin mahir menggunakan prefer.
Jangan lupa, prefer juga bisa dikombinasikan dengan kata kerja lain seperti would. Tapi, untuk kasus ini, kita akan membahasnya di bagian would prefer.
Would Rather: Ungkapan Pilihan yang Lebih Spesifik
Would rather juga digunakan untuk menyatakan pilihan, tapi sedikit berbeda dari prefer. Would rather lebih fokus pada pilihan di saat tertentu atau dalam situasi spesifik. Rumusnya adalah:
- Would rather + V1 (bare infinitive) + than + V1 (bare infinitive)
Bare infinitive adalah bentuk dasar dari kata kerja tanpa "to".
Contohnya:
- I would rather stay home than go to the party. (Saya lebih suka tinggal di rumah daripada pergi ke pesta.)
- She would rather eat pizza than eat pasta tonight. (Dia lebih suka makan pizza daripada makan pasta malam ini.)
Perhatikan bahwa setelah would rather dan than, kita menggunakan bentuk dasar dari kata kerja (V1). Misalnya, stay (bukan to stay) dan go (bukan to go). Mudah, kan?
Would rather sering digunakan dalam percakapan sehari-hari untuk mengungkapkan pilihan yang lebih spesifik. Misalnya, saat temanmu mengajakmu pergi ke bioskop, kamu bisa menjawab, "I would rather watch a movie at home." (Saya lebih suka menonton film di rumah.) Ini menunjukkan bahwa kamu lebih memilih untuk menonton film di rumah daripada pergi ke bioskop.
Would rather juga bisa digunakan untuk mengungkapkan preferensi dalam konteks yang lebih formal. Misalnya, dalam rapat atau diskusi. Kamu bisa mengatakan, "I would rather discuss this topic later." (Saya lebih suka membahas topik ini nanti.) Ini menunjukkan bahwa kamu lebih memilih untuk menunda pembahasan topik tersebut.
Perbedaan utama antara would rather dan prefer adalah fokusnya. Prefer lebih umum, sedangkan would rather lebih spesifik pada situasi tertentu. Jadi, pilihlah rumus yang paling sesuai dengan konteks percakapanmu.
Latihan membuat kalimat dengan would rather akan membantumu menguasai rumus ini. Cobalah untuk membuat beberapa kalimat berdasarkan situasi yang berbeda. Misalnya, apa yang kamu pilih ketika harus mengambil keputusan? Apa yang kamu inginkan lebih dari yang lain saat ini? Dengan terus berlatih, kamu akan semakin mahir menggunakan would rather.
Would Prefer: Pilihan yang Lebih Sopan
Would prefer adalah variasi lain dari prefer dan would rather, namun memberikan kesan yang lebih sopan. Rumusnya mirip dengan would rather, tetapi dengan sedikit perbedaan:
- Would prefer + to + V1 (infinitive)
Contohnya:
- I would prefer to stay home. (Saya lebih suka tinggal di rumah.)
- She would prefer to eat pizza. (Dia lebih suka makan pizza.)
Perhatikan bahwa setelah would prefer, kita menggunakan to + V1 (infinitive). Misalnya, to stay dan to eat.
Would prefer sering digunakan dalam situasi formal atau ketika kita ingin terdengar lebih sopan. Misalnya, saat memesan makanan di restoran, kita bisa mengatakan, "I would prefer to have the steak." (Saya lebih suka memesan steak.) Ini terdengar lebih sopan daripada hanya mengatakan "I prefer the steak." (Saya suka steak.)
Would prefer juga bisa digunakan untuk mengungkapkan permintaan atau keinginan dengan lebih halus. Misalnya, saat meminta bantuan, kita bisa mengatakan, "I would prefer to have some assistance." (Saya lebih suka mendapatkan bantuan.) Ini terdengar lebih sopan daripada hanya mengatakan "I want some assistance." (Saya mau bantuan.)
Dengan menggunakan would prefer, kita bisa menyampaikan keinginan kita dengan lebih sopan dan ramah. Ini sangat penting dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain.
Sama seperti rumus lainnya, latihan adalah kunci untuk menguasai would prefer. Cobalah untuk membuat beberapa kalimat berdasarkan situasi yang berbeda. Misalnya, apa yang kamu inginkan dalam situasi tertentu? Bagaimana kamu akan meminta sesuatu dengan lebih sopan? Dengan terus berlatih, kamu akan semakin mahir menggunakan would prefer.
Like: Menyatakan Kesukaanmu
Like digunakan untuk menyatakan kesukaan terhadap sesuatu. Rumusnya sangat sederhana:
- Like + V-ing atau Noun
Contohnya:
- I like reading. (Saya suka membaca.)
- She likes coffee. (Dia suka kopi.)
Atau bisa juga:
- Like + to + V1 (infinitive)
Contohnya:
- I like to read books. (Saya suka membaca buku.)
- She likes to drink coffee. (Dia suka minum kopi.)
Like adalah kata yang sangat umum dan sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kita bisa menggunakan like untuk mengungkapkan kesukaan terhadap berbagai hal, mulai dari hobi, makanan, minuman, hingga aktivitas.
Like sangat berguna dalam perkenalan atau saat berbagi informasi tentang diri kita. Misalnya, saat ditanya tentang hobi kita, kita bisa menjawab, "I like playing football." (Saya suka bermain sepak bola.) Atau, saat ditanya tentang makanan favorit, kita bisa menjawab, "I like pizza." (Saya suka pizza.)
Like juga bisa digunakan untuk memberikan komentar positif terhadap sesuatu. Misalnya, saat melihat lukisan yang indah, kita bisa mengatakan, "I like this painting." (Saya suka lukisan ini.)
Untuk menguasai like, cobalah untuk membuat daftar hal-hal yang kamu sukai. Kemudian, buatlah kalimat menggunakan like. Misalnya, I like watching movies, I like eating ice cream, I like listening to music. Semakin banyak kamu berlatih, semakin mudah kamu menggunakan like.
Had Better: Saran atau Peringatan
Had better digunakan untuk memberikan saran atau peringatan. Rumusnya adalah:
- Had better + V1 (bare infinitive)
Contohnya:
- You had better study for the exam. (Sebaiknya kamu belajar untuk ujian.)
- She had better leave now. (Sebaiknya dia pergi sekarang.)
Had better memberikan kesan yang lebih kuat daripada should atau ought to. Had better sering digunakan ketika ada konsekuensi negatif jika saran tidak diikuti.
Had better bisa digunakan dalam berbagai situasi, mulai dari memberikan saran kepada teman, memperingatkan orang lain tentang bahaya, hingga memberikan instruksi yang jelas.
Saat menggunakan had better, penting untuk mempertimbangkan nada bicara. Jika kita ingin terdengar ramah, kita bisa menggunakan nada yang lembut. Namun, jika kita ingin memberikan peringatan yang serius, kita bisa menggunakan nada yang lebih tegas.
Had better sangat berguna dalam situasi darurat atau ketika ada risiko yang signifikan. Misalnya, jika temanmu akan mengendarai mobil dalam kondisi mabuk, kamu bisa mengatakan, "You had better not drive!" (Sebaiknya kamu jangan mengemudi!) Ini menunjukkan bahwa ada risiko kecelakaan yang serius.
Untuk menguasai had better, cobalah untuk membuat beberapa kalimat berdasarkan situasi yang berbeda. Misalnya, apa yang sebaiknya kamu lakukan dalam situasi tertentu? Apa yang sebaiknya orang lain hindari? Dengan terus berlatih, kamu akan semakin mahir menggunakan had better.
It's Time: Saatnya Melakukan Sesuatu
It's time digunakan untuk menyatakan bahwa sudah waktunya untuk melakukan sesuatu. Rumusnya:
- It's time + to + V1 (infinitive)
Contohnya:
- It's time to go. (Sudah waktunya untuk pergi.)
- It's time to eat. (Sudah waktunya untuk makan.)
Atau bisa juga:
- It's time + S + V2 (past tense)
Contohnya:
- It's time we went home. (Sudah waktunya kita pulang.)
- It's time she started working. (Sudah waktunya dia mulai bekerja.)
It's time digunakan untuk memberikan penekanan bahwa sudah waktunya untuk melakukan sesuatu, seringkali karena sudah terlambat atau sudah saatnya. Ini bisa digunakan dalam berbagai konteks, mulai dari mengingatkan diri sendiri untuk melakukan tugas, memberikan saran kepada orang lain, hingga mengungkapkan rasa frustrasi karena sesuatu belum dilakukan.
It's time sangat berguna dalam mengatur waktu dan membuat keputusan. Misalnya, jika kamu harus bangun pagi, kamu bisa mengatakan, "It's time to wake up!" (Sudah waktunya untuk bangun!) Atau, jika kamu ingin memulai proyek baru, kamu bisa mengatakan, "It's time to start!" (Sudah waktunya untuk memulai!).
It's time juga bisa digunakan untuk mengungkapkan rasa frustrasi karena sesuatu belum dilakukan. Misalnya, jika temanmu terlambat, kamu bisa mengatakan, "It's time you were here!" (Sudah waktunya kamu ada di sini!).
Untuk menguasai it's time, cobalah untuk membuat beberapa kalimat berdasarkan situasi yang berbeda. Misalnya, apa yang sudah waktunya kamu lakukan? Apa yang sudah waktunya orang lain lakukan? Dengan terus berlatih, kamu akan semakin mahir menggunakan it's time.
Kesimpulan:
Nah, guys, itulah beberapa rumus dasar yang sering digunakan dalam bahasa Inggris. Ingat, kunci utama untuk menguasai bahasa Inggris adalah latihan dan konsistensi. Jangan takut untuk mencoba membuat kalimat, bahkan jika kamu melakukan kesalahan. Semakin sering kamu berlatih, semakin mudah kamu menguasai rumus-rumus ini. Jadi, semangat terus belajar dan jangan pernah menyerah! Good luck!