Laporan Laba Rugi Single Step: Panduan Lengkap & Contoh

Laporan laba rugi single step adalah salah satu metode penyajian laporan keuangan yang penting bagi perusahaan. Buat kalian yang lagi belajar akuntansi atau pengen lebih paham soal keuangan bisnis, yuk kita bahas tuntas tentang laporan laba rugi single step ini! Kita akan kupas mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangannya, sampai contohnya biar makin jelas. Jadi, simak terus ya!

Apa Itu Laporan Laba Rugi Single Step?

Laporan laba rugi single step, atau disebut juga laporan laba rugi satu langkah, adalah format laporan keuangan yang menyajikan seluruh pendapatan dan keuntungan di bagian awal, kemudian diikuti dengan seluruh beban dan kerugian. Nah, laba bersih atau rugi bersih didapatkan dari selisih antara total pendapatan dan keuntungan dengan total beban dan kerugian. Simpel banget kan, guys? Jadi, semua pendapatan dijumlahkan jadi satu, semua beban juga dijumlahkan jadi satu, baru deh dikurangi. Gak ada pengelompokan yang rumit seperti di metode multiple step. Metode ini cocok banget buat perusahaan yang pengen laporan keuangannya mudah dibaca dan dipahami.

Dalam laporan laba rugi single step, tidak ada pemisahan antara pendapatan operasional dan non-operasional atau beban operasional dan non-operasional. Semua item pendapatan dan beban dikelompokkan menjadi satu. Ini yang bikin format single step jadi lebih sederhana dan mudah dimengerti, terutama buat kalian yang baru mulai belajar akuntansi atau pemilik bisnis yang pengen langsung tau gambaran besar profitabilitas perusahaan.

Kelebihan Laporan Laba Rugi Single Step

Metode single step ini punya beberapa keunggulan yang membuatnya jadi pilihan menarik buat banyak perusahaan:

• Sederhana dan Mudah Dipahami: Ini adalah kelebihan utama dari metode single step. Formatnya yang simpel bikin laporan laba rugi ini gampang dibaca dan dimengerti, bahkan buat orang yang gak punya latar belakang akuntansi sekalipun. Jadi, pemilik bisnis, investor, atau pihak lain yang berkepentingan bisa dengan cepat mendapatkan informasi tentang kinerja keuangan perusahaan.
• Mengurangi Manipulasi: Karena semua pendapatan dan beban disajikan dalam satu kelompok, potensi untuk manipulasi laporan keuangan jadi lebih kecil. Gak ada celah buat menggeser-geser item antara kategori operasional dan non-operasional demi mempercantik angka laba. Ini penting banget buat menjaga kredibilitas laporan keuangan.
• Fokus pada Laba Bersih: Metode ini langsung menunjukkan angka laba bersih atau rugi bersih tanpa perlu pusing dengan perhitungan laba kotor atau laba operasional. Ini penting buat pengambilan keputusan bisnis yang cepat dan tepat. Kita bisa langsung tau apakah perusahaan untung atau rugi dalam periode tersebut.

Kekurangan Laporan Laba Rugi Single Step

Walaupun punya banyak kelebihan, laporan laba rugi single step juga punya beberapa kekurangan yang perlu kalian tahu:

• Kurang Detail: Karena semua item dikelompokkan jadi satu, laporan ini kurang memberikan informasi detail tentang kinerja operasional perusahaan. Kita gak bisa melihat berapa laba kotor atau laba operasional yang dihasilkan. Padahal, informasi ini penting buat menganalisis efisiensi operasional dan profitabilitas inti bisnis.
• Sulit Membandingkan Kinerja: Dengan format single step, agak sulit buat membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu atau dengan perusahaan lain di industri yang sama. Kita gak bisa melihat tren laba operasional atau bagaimana kontribusi masing-masing bagian bisnis terhadap laba keseluruhan.
• Kurang Informasi untuk Analisis Mendalam: Buat investor atau analis keuangan yang pengen melakukan analisis mendalam, laporan single step ini kurang memberikan informasi yang cukup. Mereka butuh rincian yang lebih detail tentang pendapatan dan beban untuk bisa menilai kesehatan finansial perusahaan secara komprehensif.

Komponen dalam Laporan Laba Rugi Single Step

Secara umum, laporan laba rugi single step terdiri dari dua bagian utama:

1. Pendapatan dan Keuntungan: Bagian ini mencakup semua pendapatan yang diterima perusahaan, baik dari kegiatan operasional maupun non-operasional. Contohnya adalah penjualan, pendapatan bunga, pendapatan dividen, dan keuntungan dari penjualan aset.
2. Beban dan Kerugian: Bagian ini mencakup semua beban yang dikeluarkan perusahaan, baik beban operasional maupun non-operasional. Contohnya adalah harga pokok penjualan, beban gaji, beban sewa, beban iklan, beban penyusutan, beban bunga, dan kerugian dari penjualan aset.

Laba bersih atau rugi bersih didapatkan dengan mengurangkan total beban dan kerugian dari total pendapatan dan keuntungan. Jadi, rumusnya simpel banget:

Laba Bersih/Rugi Bersih = Total Pendapatan dan Keuntungan - Total Beban dan Kerugian

Contoh Laporan Laba Rugi Single Step

Biar makin kebayang, yuk kita lihat contoh laporan laba rugi single step untuk PT Maju Jaya selama tahun 2023:

PT Maju Jaya

Laporan Laba Rugi

Untuk Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2023

Pendapatan dan Keuntungan:

• Penjualan: Rp 1.000.000.000
• Pendapatan Bunga: Rp 10.000.000
• Keuntungan Penjualan Aset: Rp 5.000.000
• Total Pendapatan dan Keuntungan: Rp 1.015.000.000

Beban dan Kerugian:

• Harga Pokok Penjualan: Rp 600.000.000
• Beban Gaji: Rp 150.000.000
• Beban Sewa: Rp 50.000.000
• Beban Iklan: Rp 20.000.000
• Beban Penyusutan: Rp 15.000.000
• Beban Bunga: Rp 10.000.000
• Kerugian Penjualan Aset: Rp 2.000.000
• Total Beban dan Kerugian: Rp 847.000.000

Laba Bersih: Rp 1.015.000.000 - Rp 847.000.000 = Rp 168.000.000

Dari contoh di atas, kita bisa lihat bahwa PT Maju Jaya berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 168.000.000 selama tahun 2023. Informasi ini bisa jadi dasar buat mengevaluasi kinerja perusahaan dan mengambil keputusan bisnis selanjutnya. Mudah kan bacanya?

Kapan Menggunakan Laporan Laba Rugi Single Step?

Laporan laba rugi single step ini paling cocok digunakan oleh perusahaan yang:

• Bisnisnya Sederhana: Perusahaan dengan struktur bisnis yang gak terlalu kompleks, di mana gak ada perbedaan signifikan antara kegiatan operasional dan non-operasional, bakal lebih cocok pakai metode single step. Contohnya adalah bisnis ritel kecil atau usaha jasa yang sederhana.
• Pengen Laporan yang Mudah Dibaca: Kalau tujuannya adalah membuat laporan keuangan yang mudah dipahami oleh semua pihak, termasuk yang gak punya latar belakang akuntansi, metode single step ini pilihan yang tepat.
• Fokus pada Laba Bersih: Kalau perusahaan lebih fokus pada angka laba bersih sebagai indikator kinerja utama, tanpa perlu rincian laba kotor atau laba operasional, single step bisa jadi solusi yang efisien.

Namun, kalau perusahaan punya struktur bisnis yang kompleks dengan berbagai macam kegiatan operasional dan non-operasional, atau kalau butuh informasi detail buat analisis keuangan yang mendalam, mungkin lebih baik menggunakan metode multiple step.

Perbedaan Laporan Laba Rugi Single Step dan Multiple Step

Selain single step, ada juga metode multiple step dalam penyusunan laporan laba rugi. Apa bedanya? Nah, ini dia perbedaan utamanya:

Jadi, pilihan antara single step dan multiple step tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas bisnis perusahaan. Kalau kalian pengen laporan yang simpel dan mudah dibaca, single step adalah pilihan yang baik. Tapi, kalau kalian butuh informasi yang lebih detail buat analisis mendalam, multiple step lebih cocok.

Kesimpulan

Laporan laba rugi single step adalah metode penyajian laporan keuangan yang sederhana dan mudah dipahami. Metode ini cocok buat perusahaan dengan bisnis yang gak terlalu kompleks dan pengen fokus pada angka laba bersih. Walaupun kurang memberikan informasi detail dibandingkan metode multiple step, single step tetap menjadi pilihan yang baik buat banyak perusahaan, terutama yang baru mulai atau pengen laporan keuangannya simpel dan mudah dibaca.

Semoga penjelasan ini bermanfaat buat kalian ya! Jangan lupa, pemahaman yang baik tentang laporan keuangan adalah kunci buat mengelola bisnis dengan sukses. Sampai jumpa di artikel berikutnya! Keep learning and keep growing, guys! 😉