Mobilitas Guru Pindah Sekolah: Vertikal Atau Horizontal?

Hay guys! Pernah gak sih kalian kepikiran, seorang guru yang pindah mengajar dari satu sekolah ke sekolah lain itu termasuk jenis mobilitas apa ya? Nah, pertanyaan ini sering banget muncul dalam pelajaran sosiologi. Yuk, kita bahas tuntas biar gak bingung lagi!

Memahami Konsep Mobilitas Sosial

Sebelum membahas lebih jauh tentang mobilitas guru pindah sekolah, kita pahami dulu yuk apa itu mobilitas sosial. Dalam sosiologi, mobilitas sosial itu merujuk pada perpindahan posisi seseorang atau kelompok dalam lapisan masyarakat. Perpindahan ini bisa terjadi secara vertikal (naik atau turun) atau horizontal (mendatar).

• Mobilitas vertikal terjadi ketika seseorang berpindah ke lapisan sosial yang lebih tinggi ( social climbing ) atau lebih rendah ( social sinking ). Contohnya, seorang karyawan biasa dipromosikan menjadi manajer (naik) atau seorang pengusaha bangkrut dan kehilangan status sosialnya (turun).
• Mobilitas horizontal terjadi ketika seseorang berpindah ke posisi yang setara dalam lapisan sosial yang sama. Contohnya, seorang guru yang mengajar di suatu sekolah kemudian pindah mengajar ke sekolah lain yang setara. Nah, ini nih yang jadi fokus bahasan kita kali ini!

Mobilitas Horizontal: Perpindahan Setara dalam Masyarakat

Mobilitas horizontal itu sederhananya adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu posisi ke posisi lain yang sederajat. Gak ada perubahan status sosial yang signifikan di sini. Contohnya selain guru pindah sekolah, ada juga seorang karyawan yang pindah cabang perusahaan, atau seorang dokter yang membuka praktik di tempat lain.

Mobilitas horizontal ini penting banget dalam masyarakat karena memungkinkan adanya penyebaran pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman. Bayangin aja, seorang guru yang punya banyak pengalaman mengajar di sekolah A, bisa membawa ilmu dan pengalamannya ke sekolah B. Keren kan?

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mobilitas Horizontal

Ada beberapa faktor nih yang bisa memengaruhi terjadinya mobilitas horizontal:

1. Faktor individu: Setiap orang punya keinginan dan motivasi yang berbeda-beda. Ada guru yang mungkin ingin mencari suasana baru, tantangan baru, atau kesempatan yang lebih baik di sekolah lain.
2. Faktor ekonomi: Pertimbangan ekonomi juga bisa jadi alasan seseorang melakukan mobilitas horizontal. Misalnya, guru yang pindah sekolah karena tawaran gaji yang lebih baik atau fasilitas yang lebih memadai.
3. Faktor sosial: Lingkungan sosial juga bisa memengaruhi keputusan seseorang untuk pindah. Misalnya, guru yang pindah karena ingin lebih dekat dengan keluarga atau karena ada teman sejawat yang mengajak pindah.
4. Faktor kebijakan: Kebijakan pemerintah atau yayasan pendidikan juga bisa memengaruhi mobilitas horizontal guru. Misalnya, adanya program pertukaran guru antar sekolah atau kebijakan rotasi guru.

Contoh Mobilitas Horizontal Selain Guru Pindah Sekolah

Biar makin paham, kita lihat contoh mobilitas horizontal lainnya yuk:

• Seorang karyawan bank yang dipindahkan dari cabang A ke cabang B dengan jabatan yang sama.
• Seorang perawat yang bekerja di rumah sakit A kemudian pindah bekerja di rumah sakit B dengan posisi yang sama.
• Seorang wartawan yang pindah dari satu media massa ke media massa lain dengan jabatan yang sama.
• Seorang pedagang yang membuka cabang toko di lokasi yang berbeda.

Kasus Guru Pindah Sekolah: Mobilitas Horizontal atau Vertikal?

Balik lagi ke pertanyaan awal, seorang guru yang pindah mengajar dari satu sekolah ke sekolah lain itu termasuk mobilitas apa? Nah, jawabannya adalah mobilitas horizontal. Kenapa?

Karena guru tersebut berpindah ke posisi yang setara, yaitu tetap sebagai guru. Gak ada perubahan status sosial yang signifikan di sini. Guru tersebut tetap memiliki profesi yang sama, tanggung jawab yang sama, dan tingkat pendidikan yang sama.

Namun, ada beberapa kondisi yang bisa membuat mobilitas guru pindah sekolah menjadi mobilitas vertikal:

• Promosi jabatan: Jika guru tersebut pindah ke sekolah lain dan mendapatkan promosi jabatan, misalnya menjadi kepala sekolah atau wakil kepala sekolah, maka itu termasuk mobilitas vertikal naik.
• Penurunan jabatan: Jika guru tersebut pindah ke sekolah lain karena mendapat sanksi atau penurunan jabatan, maka itu termasuk mobilitas vertikal turun.

Pilihan Jawaban dan Pembahasan

Sekarang kita lihat pilihan jawaban yang ada:

• (A) vertikal.
• (B) horizontal.
• (C) klasik.
• (D) modern.
• (E) kontemporer.

Jawaban yang tepat adalah (B) horizontal. Seperti yang sudah kita bahas, guru yang pindah mengajar ke sekolah lain dengan posisi yang sama termasuk dalam mobilitas horizontal.

Pilihan jawaban lain kurang tepat karena:

• (A) vertikal: Mobilitas vertikal melibatkan perubahan status sosial yang signifikan.
• (C), (D), dan (E): Klasik, modern, dan kontemporer adalah istilah yang berkaitan dengan periodisasi waktu atau gaya hidup, bukan jenis mobilitas sosial.

Kesimpulan

Jadi, guys, sekarang udah paham kan kalau seorang guru yang pindah mengajar dari satu sekolah ke sekolah lain itu disebut mobilitas horizontal? Ingat ya, mobilitas horizontal itu adalah perpindahan posisi yang setara dalam lapisan masyarakat. Semoga penjelasan ini bermanfaat dan bisa menambah wawasan kalian tentang sosiologi!

Jangan lupa untuk terus belajar dan mencari tahu hal-hal baru. Sampai jumpa di pembahasan menarik lainnya!