Pengertian Pariwisata Menurut Para Ahli: Definisi Lengkap!

Pariwisata, guys, adalah topik yang selalu menarik untuk dibahas. Kita semua pasti suka traveling, kan? Tapi, pernahkah kalian berpikir apa sebenarnya pengertian pariwisata itu? Bukan cuma sekadar jalan-jalan, lho! Ada banyak definisi yang dikemukakan oleh para ahli, dan masing-masing punya sudut pandang yang unik. Nah, di artikel ini, kita akan bedah tuntas berbagai definisi pariwisata menurut para ahli, biar kita semua makin paham apa itu pariwisata sebenarnya.

Definisi Pariwisata Menurut Para Ahli

1. Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO)

Kita mulai dari yang paling mainstream dulu, ya. Menurut Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO), pariwisata itu adalah kegiatan perjalanan seseorang atau sekelompok orang ke suatu tempat di luar lingkungan tempat tinggalnya, untuk tujuan rekreasi, bisnis, atau tujuan lain yang tidak terkait dengan pekerjaan yang dibayar dari tempat yang dikunjungi. Wow, panjang juga ya definisinya! Tapi, intinya, definisi ini menekankan pada perpindahan orang dari satu tempat ke tempat lain untuk berbagai tujuan, kecuali bekerja.

Definisi dari UNWTO ini memang menjadi acuan utama dalam dunia pariwisata. Hal ini karena UNWTO adalah badan PBB yang mengurusi masalah pariwisata dunia. Jadi, definisi mereka bisa dibilang yang paling valid dan sering digunakan dalam berbagai penelitian dan kebijakan pariwisata. UNWTO juga menekankan bahwa kegiatan pariwisata ini harus bersifat sementara, artinya orang tersebut tidak menetap secara permanen di tempat yang dikunjungi. Selain itu, tujuan perjalanan juga harus jelas, bisa untuk rekreasi, bisnis, atau tujuan lain yang tidak terkait dengan pekerjaan yang dibayar di tempat tujuan. Misalnya, kalau kamu pergi ke Bali untuk liburan, itu jelas pariwisata. Tapi, kalau kamu pindah ke Bali untuk bekerja, itu bukan lagi pariwisata, tapi sudah termasuk migrasi atau perpindahan penduduk.

Lebih lanjut, definisi UNWTO ini juga mencakup berbagai aspek terkait pariwisata, seperti transportasi, akomodasi, atraksi wisata, dan lain-lain. Jadi, pariwisata itu bukan hanya sekadar perjalanannya saja, tapi juga semua hal yang terkait dengan perjalanan tersebut. Mulai dari tiket pesawat, hotel, tempat wisata yang dikunjungi, makanan yang dinikmati, sampai oleh-oleh yang dibeli, semuanya masuk dalam kategori pariwisata. Kompleks juga ya, guys! Tapi, justru karena kompleksitas inilah pariwisata menjadi industri yang sangat besar dan penting bagi banyak negara di dunia. Pariwisata bisa memberikan dampak ekonomi yang signifikan, menciptakan lapangan kerja, dan juga mempromosikan budaya dan keindahan alam suatu daerah atau negara. Jadi, kalau kita bisa mengembangkan pariwisata dengan baik, banyak manfaat yang bisa kita dapatkan.

2. Robert McIntosh dan Charles Goeldner

Nah, kalau menurut Robert McIntosh dan Charles Goeldner, pariwisata adalah gabungan dari fenomena dan hubungan yang timbul dari interaksi wisatawan, pemasok bisnis, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar dalam proses menarik dan menampung wisatawan serta pengunjung lainnya. Definisi ini lebih kompleks lagi, nih! McIntosh dan Goeldner melihat pariwisata sebagai sebuah sistem yang melibatkan banyak pihak, bukan cuma wisatawan saja. Ada pemasok bisnis (seperti hotel, restoran, agen perjalanan), pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Semuanya saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain dalam proses pariwisata.

Definisi dari McIntosh dan Goeldner ini sangat penting karena menekankan pada interaksi antara berbagai pihak yang terlibat dalam pariwisata. Ini berarti bahwa pariwisata tidak bisa berjalan dengan baik kalau hanya fokus pada wisatawan saja. Kita juga harus memperhatikan kepentingan dan kebutuhan pihak-pihak lain, seperti pemasok bisnis, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar. Misalnya, kalau kita ingin mengembangkan pariwisata di suatu daerah, kita harus memastikan bahwa masyarakat setempat juga mendapatkan manfaat dari pariwisata tersebut. Jangan sampai pariwisata justru merugikan masyarakat setempat, misalnya dengan merusak lingkungan atau mengganggu kehidupan sosial mereka. Kita juga harus melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap pariwisata di daerah mereka.

Selain itu, definisi McIntosh dan Goeldner juga menekankan pada fenomena dan hubungan yang timbul dari interaksi antara berbagai pihak. Ini berarti bahwa pariwisata bukan hanya sekadar kegiatan ekonomi, tapi juga kegiatan sosial dan budaya. Pariwisata bisa mempengaruhi cara orang berinteraksi, cara orang berpikir, dan cara orang berperilaku. Misalnya, ketika wisatawan datang ke suatu daerah, mereka membawa budaya dan kebiasaan mereka sendiri. Di sisi lain, mereka juga berinteraksi dengan budaya dan kebiasaan masyarakat setempat. Interaksi ini bisa menghasilkan perubahan sosial dan budaya, baik positif maupun negatif. Oleh karena itu, kita harus mengelola pariwisata dengan bijak, agar pariwisata bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi semua pihak.

3. James J. Spillane

Kalau James J. Spillane punya pandangan yang lebih sederhana. Menurutnya, pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan mental, fisik, dan emosional. Nah, definisi Spillane ini lebih menekankan pada motivasi wisatawan. Menurutnya, orang melakukan perjalanan wisata karena ingin mencari keseimbangan dalam hidup mereka. Mereka ingin refreshing, menghilangkan stres, dan mengisi kembali energi mereka. Jadi, pariwisata itu bisa dibilang sebagai salah satu cara untuk menjaga kesehatan mental, fisik, dan emosional kita.

Definisi Spillane ini sangat relevan dengan gaya hidup kita saat ini, guys. Di era yang serba cepat dan penuh tekanan ini, banyak orang merasa stres dan kelelahan. Mereka butuh waktu untuk beristirahat, bersantai, dan melakukan hal-hal yang mereka sukai. Pariwisata bisa menjadi solusi yang tepat untuk masalah ini. Dengan berwisata, kita bisa melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari, menikmati pemandangan yang indah, mencoba hal-hal baru, dan berinteraksi dengan orang-orang baru. Semua ini bisa membantu kita untuk merasa lebih segar, lebih bahagia, dan lebih termotivasi.

Selain itu, definisi Spillane juga menekankan bahwa pariwisata bisa dilakukan oleh perorangan maupun kelompok. Ini berarti bahwa kita bisa berwisata sendiri (solo traveling) atau bersama teman, keluarga, atau pasangan. Masing-masing cara berwisata punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Solo traveling memungkinkan kita untuk lebih fleksibel dan mandiri. Kita bisa menentukan sendiri tujuan perjalanan, aktivitas yang ingin dilakukan, dan waktu yang ingin dihabiskan. Sementara itu, berwisata bersama orang lain memungkinkan kita untuk berbagi pengalaman, saling membantu, dan menciptakan kenangan yang tak terlupakan. Jadi, pilihan cara berwisata tergantung pada preferensi dan kebutuhan masing-masing.

4. A.J. Burkart dan S. Medlik

Lanjut lagi, menurut A.J. Burkart dan S. Medlik, pariwisata adalah perpindahan orang untuk sementara dan dalam jangka waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat tinggal dan tempat kerjanya, serta kegiatan-kegiatan selama mereka tinggal di tempat-tempat tujuan tersebut. Definisi ini menekankan pada perpindahan sementara dan jangka waktu pendek. Burkart dan Medlik ingin membedakan antara pariwisata dengan migrasi atau perpindahan penduduk permanen. Jadi, kalau kamu pindah ke kota lain untuk bekerja, itu bukan pariwisata. Tapi, kalau kamu pergi ke kota lain untuk liburan akhir pekan, itu baru pariwisata.

Definisi Burkart dan Medlik ini sangat penting untuk membedakan antara pariwisata dengan kegiatan lain yang melibatkan perpindahan orang. Ini penting karena pariwisata memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda dengan kegiatan lain seperti migrasi atau bisnis. Misalnya, pariwisata biasanya bersifat musiman, artinya ada waktu-waktu tertentu di mana jumlah wisatawan meningkat drastis, seperti saat liburan sekolah atau hari raya. Sementara itu, migrasi biasanya bersifat lebih permanen dan tidak terlalu dipengaruhi oleh musim. Dampak ekonomi pariwisata juga berbeda dengan dampak ekonomi kegiatan lain. Pariwisata cenderung memberikan dampak langsung pada sektor-sektor seperti perhotelan, restoran, transportasi, dan atraksi wisata. Sementara itu, migrasi bisa memberikan dampak yang lebih luas pada berbagai sektor ekonomi, seperti perumahan, pendidikan, dan kesehatan.

Selain itu, definisi Burkart dan Medlik juga menekankan pada kegiatan-kegiatan selama mereka tinggal di tempat-tempat tujuan. Ini berarti bahwa pariwisata bukan hanya sekadar perjalanannya saja, tapi juga semua aktivitas yang dilakukan wisatawan selama berada di tempat tujuan. Misalnya, wisatawan bisa mengunjungi tempat-tempat wisata, berbelanja, makan di restoran, mengikuti tur, atau melakukan aktivitas rekreasi lainnya. Semua kegiatan ini merupakan bagian dari pengalaman pariwisata dan memberikan kontribusi terhadap ekonomi lokal. Oleh karena itu, penting bagi pengelola destinasi wisata untuk menyediakan berbagai fasilitas dan layanan yang memadai untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.

5. Guyer Freuler

Terakhir, ada Guyer Freuler yang mendefinisikan pariwisata sebagai fenomena dalam masyarakat modern yang didasarkan pada kebutuhan manusia akan perubahan suasana, mencari kesenangan, dan pengalaman baru yang berbeda dari kehidupan sehari-hari. Definisi ini lebih menekankan pada aspek psikologis pariwisata. Freuler melihat pariwisata sebagai cara untuk memenuhi kebutuhan manusia akan perubahan, kesenangan, dan pengalaman baru. Jadi, orang berwisata karena mereka ingin keluar dari rutinitas, mencoba hal-hal baru, dan merasakan sensasi yang berbeda.

Definisi Freuler ini sangat relevan dengan perkembangan pariwisata saat ini, guys. Di era globalisasi ini, orang semakin mudah untuk melakukan perjalanan ke berbagai tempat di dunia. Mereka juga semakin terbuka terhadap budaya dan pengalaman baru. Pariwisata bukan lagi sekadar kegiatan rekreasi, tapi juga menjadi bagian dari gaya hidup. Banyak orang yang menjadikan traveling sebagai hobi atau bahkan profesi. Mereka mencari pengalaman unik dan autentik yang bisa memperkaya hidup mereka. Oleh karena itu, destinasi wisata harus mampu menawarkan pengalaman yang berbeda dan menarik bagi wisatawan.

Selain itu, definisi Freuler juga menekankan pada kebutuhan manusia akan perubahan suasana. Ini berarti bahwa orang berwisata karena mereka ingin melepaskan diri dari rutinitas sehari-hari dan mencari suasana yang berbeda. Mereka ingin merasakan lingkungan baru, bertemu orang-orang baru, dan melakukan hal-hal baru. Perubahan suasana ini bisa memberikan efek positif pada kesehatan mental dan emosional kita. Kita bisa merasa lebih segar, lebih termotivasi, dan lebih bahagia setelah berwisata. Oleh karena itu, penting bagi destinasi wisata untuk menciptakan suasana yang nyaman, aman, dan menyenangkan bagi wisatawan.

Kesimpulan

Nah, itu dia beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli. Ternyata, ada banyak sudut pandang yang berbeda-beda, ya! Tapi, intinya, pariwisata itu bukan cuma sekadar jalan-jalan, tapi juga melibatkan banyak aspek, mulai dari perpindahan orang, interaksi antar pihak, motivasi wisatawan, hingga dampak sosial dan ekonomi. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian tentang pariwisata, ya! Jadi, kapan nih kita traveling lagi, guys? 😉