Perbedaan Will Dan Would: Panduan Lengkap & Mudah!

Oct 8, 2025 by ADMIN 51 views

Hey guys! Pernah gak sih kalian bingung soal perbedaan will dan would dalam bahasa Inggris? Keduanya sering banget muncul dan kadang bikin kita garuk-garuk kepala karena mirip-mirip tapi gak sama. Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas perbedaan antara will dan would dengan bahasa yang santai dan mudah dimengerti. Jadi, siap-siap ya buat jadi master dalam menggunakan kedua kata ini!

Kapan Sih Kita Pakai Will?

Oke, mari kita mulai dengan will. Kata ini biasanya kita pakai untuk membicarakan tentang:

Masa depan yang pasti: Ini adalah penggunaan will yang paling umum. Kita pakai will untuk menyatakan sesuatu yang pasti akan terjadi di masa depan.

Contohnya: I will go to Bali next month. (Saya akan pergi ke Bali bulan depan.) Nah, di sini kita yakin banget bakal pergi ke Bali, makanya pakai will. Contoh lain: She will graduate next year. (Dia akan lulus tahun depan.)

Dalam contoh-contoh ini, kata kunci will menandakan kepastian tentang kejadian di masa depan. Ingat, will adalah sahabat terbaikmu ketika kamu yakin 100% tentang rencana atau prediksi kamu!
Keputusan spontan: Pernah gak sih kamu lagi ngobrol sama teman terus tiba-tiba kepikiran buat pesen pizza? Nah, itu dia contoh keputusan spontan. Kita pakai will untuk menyatakan keputusan yang kita buat saat itu juga.

Contohnya: The phone is ringing! I will answer it. (Teleponnya berdering! Saya akan mengangkatnya.) Kita gak merencanakan buat ngangkat telepon, tapi karena teleponnya bunyi, kita langsung memutuskan buat ngangkat. Contoh lain: It's hot in here. I think I will open the window. (Di sini panas. Sepertinya saya akan membuka jendela.)

Penggunaan will di sini menunjukkan bahwa keputusan diambil secara on the spot, tanpa perencanaan sebelumnya. Jadi, kalau ada ide atau tindakan yang muncul tiba-tiba, langsung aja pakai will ya!
Janji atau tawaran: Will juga sering kita pakai buat janji atau nawarin bantuan ke orang lain.

Contohnya: I will help you with your homework. (Saya akan membantumu dengan PR-mu.) Ini janji, guys! Kita janji mau bantu teman kita. Contoh lain: I will carry that bag for you. (Saya akan membawakan tas itu untukmu.) Ini tawaran bantuan.

Dalam konteks ini, will menunjukkan komitmen atau kesediaan untuk melakukan sesuatu. Jadi, kalau kamu mau sounding seperti orang yang bisa diandalkan, sering-seringlah pakai will!
Prediksi (dengan keyakinan): Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, will juga bisa dipakai untuk prediksi. Tapi, bedanya dengan prediksi biasa, di sini kita punya keyakinan yang kuat bahwa prediksi itu akan terjadi.

Contohnya: I think it will rain tomorrow. (Saya pikir besok akan hujan.) Kita punya keyakinan, mungkin karena kita lihat awan mendung atau denger ramalan cuaca. Contoh lain: She will be a successful doctor someday. (Dia akan menjadi dokter yang sukses suatu hari nanti.) Kita yakin karena dia pintar dan rajin belajar.

Keyakinan adalah kunci di sini. Kalau kamu merasa pede dengan prediksimu, will adalah pilihan yang tepat.

Terus, Gimana dengan Would?

Nah, sekarang kita beralih ke would. Kata ini lebih fleksibel dan punya beberapa fungsi yang berbeda dari will. Yuk, kita bahas satu per satu:

Bentuk lampau dari will: Ini adalah fungsi would yang paling dasar. Would adalah bentuk lampau dari will, jadi kita pakai would untuk membicarakan tentang masa lalu ketika kita melaporkan apa yang seseorang katakan atau pikirkan.

Contohnya: He said he would call me later. (Dia bilang dia akan meneleponku nanti.) Ini adalah reported speech. Orang itu bilang dia akan menelepon (will), tapi karena kita menceritakan ulang di masa lalu, kita pakai would. Contoh lain: I knew she would pass the exam. (Saya tahu dia akan lulus ujian.) Kita tahu di masa lalu bahwa dia akan lulus (will).

Ingat, would di sini berfungsi sebagai time machine yang membawa kita kembali ke masa lalu untuk melaporkan kejadian di masa depan (dari sudut pandang masa lalu tersebut).
Permintaan sopan: Would sering banget kita pakai untuk membuat permintaan atau tawaran yang lebih sopan. Ini penting banget lho, guys, apalagi kalau kita lagi ngobrol sama orang yang lebih tua atau orang yang baru kita kenal.

Contohnya: Would you like a cup of coffee? (Apakah Anda ingin secangkir kopi?) Ini lebih sopan daripada bilang "Do you want coffee?". Contoh lain: Would you mind closing the window? (Apakah Anda keberatan menutup jendela?) Ini cara halus untuk meminta seseorang melakukan sesuatu.

Dengan menggunakan would, kita menunjukkan respect dan kesantunan. Jadi, jangan ragu untuk memakainya dalam percakapan sehari-hari, ya!
Situasi hipotesis (conditional sentences tipe 2 dan 3): Nah, ini agak sedikit advanced, tapi penting juga buat kalian tahu. Would sering muncul dalam kalimat pengandaian (conditional sentences), terutama tipe 2 dan 3. Kalimat pengandaian ini membicarakan tentang situasi yang tidak nyata atau berbeda dari kenyataan.

Contoh (tipe 2): If I won the lottery, I would travel the world. (Jika saya memenangkan lotre, saya akan berkeliling dunia.) Kita tahu kemungkinan menang lotre itu kecil, jadi ini situasi yang hipotetis. Contoh (tipe 3): If I had studied harder, I would have passed the exam. (Jika saya belajar lebih giat, saya akan lulus ujian.) Ini membicarakan tentang masa lalu yang berbeda dari kenyataan.

Dalam conditional sentences, would membantu kita membayangkan kemungkinan-kemungkinan yang berbeda. Ini seperti bermain dengan realitas, seru kan?
Kebiasaan di masa lalu: Would juga bisa dipakai untuk membicarakan tentang kebiasaan yang sering kita lakukan di masa lalu, tapi sekarang sudah tidak lagi.

Contohnya: When I was a child, I would play in the park every day. (Ketika saya masih kecil, saya sering bermain di taman setiap hari.) Kita gak main di taman setiap hari lagi sekarang, kan? Contoh lain: My grandfather would tell me stories before I went to bed. (Kakek saya sering menceritakan saya kisah sebelum saya tidur.) Kakeknya mungkin sudah tidak ada, jadi kebiasaan ini sudah berhenti.

Would di sini memberikan nuansa nostalgia dan kenangan tentang masa lalu. Jadi, kalau kamu mau cerita tentang masa kecilmu, jangan lupa pakai would!

Kesimpulan: Jadi, Apa Bedanya?

Oke, guys, setelah kita bahas panjang lebar, sekarang kita simpulkan ya perbedaan utama antara will dan would:

Will: Dipakai untuk masa depan yang pasti, keputusan spontan, janji/tawaran, dan prediksi dengan keyakinan.
Would: Dipakai sebagai bentuk lampau dari will, permintaan sopan, situasi hipotesis, dan kebiasaan di masa lalu.

Intinya, will lebih fokus ke masa depan dan kepastian, sedangkan would lebih fleksibel dan bisa dipakai dalam berbagai konteks, termasuk masa lalu, kesopanan, dan pengandaian.

Tips Tambahan Biar Makin Jago

Perbanyak latihan: Coba bikin kalimat sendiri dengan will dan would dalam berbagai situasi. Semakin sering latihan, semakin nempel di otak!
Perhatikan konteks: Selalu perhatikan konteks pembicaraan atau tulisan. Konteks akan membantu kamu menentukan apakah will atau would yang tepat.
Jangan takut salah: Semua orang pernah salah kok. Yang penting, kita belajar dari kesalahan dan terus berusaha.

Nah, itu dia guys, pembahasan lengkap tentang perbedaan will dan would. Semoga artikel ini bermanfaat dan bikin kalian makin jago bahasa Inggris ya! Jangan lupa, teruslah belajar dan jangan pernah berhenti penasaran. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!