Rasio Genotipe & Fenotipe F2: Contoh Soal Biologi

by ADMIN 50 views
Iklan Headers

Guys, kali ini kita akan membahas tentang rasio genotipe dan fenotipe pada generasi F2. Ini adalah konsep penting dalam genetika yang sering muncul dalam pelajaran biologi. Kita akan membahasnya secara detail, mulai dari pengertian, cara menghitung, hingga contoh soalnya. Jadi, simak baik-baik ya!

Apa itu Rasio Genotipe dan Fenotipe?

Sebelum kita masuk ke perhitungan, penting untuk memahami dulu apa itu genotipe dan fenotipe. Genotipe adalah susunan genetik suatu individu, atau bisa dibilang, blueprint genetiknya. Genotipe ini diwakili oleh kombinasi alel (varian gen) yang dimiliki individu tersebut. Contohnya, MM, Mm, atau mm.

Sementara itu, fenotipe adalah karakteristik fisik atau sifat yang bisa diamati dari suatu individu. Fenotipe ini merupakan hasil ekspresi genotipe, yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Contohnya, warna merah atau putih pada bunga.

Nah, rasio genotipe adalah perbandingan jumlah individu dengan genotipe tertentu dalam suatu populasi. Sedangkan rasio fenotipe adalah perbandingan jumlah individu dengan fenotipe tertentu dalam populasi yang sama.

Dalam persilangan genetika, rasio genotipe dan fenotipe ini penting untuk memprediksi hasil keturunan. Biasanya, kita akan fokus pada generasi kedua (F2) karena pada generasi inilah variasi genetik paling terlihat.

Cara Menghitung Rasio Genotipe F2

Misalkan kita memiliki persilangan antara dua tanaman dengan genotipe yang berbeda untuk satu sifat tertentu. Contohnya, kita silangkan tanaman bunga merah (MM) dengan tanaman bunga putih (mm). Generasi pertama (F1) akan memiliki genotipe Mm (merah muda) karena mendapat satu alel M dari induk merah dan satu alel m dari induk putih.

Sekarang, jika kita silangkan sesama F1 (Mm x Mm), kita akan mendapatkan generasi kedua (F2) dengan kombinasi genotipe yang berbeda. Untuk menghitung rasio genotipe F2, kita bisa menggunakan diagram Punnett.

Diagram Punnett adalah tabel yang menunjukkan semua kemungkinan kombinasi genotipe yang dihasilkan dari persilangan. Untuk persilangan Mm x Mm, diagram Punnett-nya akan terlihat seperti ini:

M m
M MM Mm
m Mm mm

Dari diagram ini, kita bisa melihat bahwa ada empat kemungkinan genotipe pada F2:

  • MM: 1
  • Mm: 2
  • mm: 1

Jadi, rasio genotipe F2 adalah MM : Mm : mm = 1 : 2 : 1. Ini berarti, dari setiap empat individu F2, satu individu memiliki genotipe MM, dua individu memiliki genotipe Mm, dan satu individu memiliki genotipe mm.

Penting untuk diingat, rasio ini adalah rasio teoritis. Dalam kenyataannya, hasil yang kita dapatkan mungkin sedikit berbeda karena faktor kebetulan dan ukuran sampel. Semakin besar ukuran sampel, semakin mendekati rasio yang kita dapatkan dengan rasio teoritis.

Cara Menghitung Rasio Fenotipe F2

Setelah kita mengetahui rasio genotipe, sekarang kita hitung rasio fenotipe. Untuk menghitung rasio fenotipe, kita perlu tahu bagaimana genotipe memengaruhi fenotipe. Dalam contoh persilangan bunga merah dan putih, kita asumsikan bahwa alel M (merah) dominan terhadap alel m (putih).

Ini berarti:

  • Genotipe MM akan menghasilkan fenotipe merah.
  • Genotipe Mm juga akan menghasilkan fenotipe merah (karena alel M dominan).
  • Genotipe mm akan menghasilkan fenotipe putih.

Berdasarkan rasio genotipe F2 (1 MM : 2 Mm : 1 mm), kita bisa menghitung rasio fenotipe F2 sebagai berikut:

  • Merah (MM + Mm): 1 + 2 = 3
  • Putih (mm): 1

Jadi, rasio fenotipe F2 adalah Merah : Putih = 3 : 1. Ini berarti, dari setiap empat individu F2, tiga individu akan memiliki fenotipe merah dan satu individu akan memiliki fenotipe putih.

Persentase Fenotipe F2

Selain rasio, kita juga bisa menyatakan hasil persilangan dalam bentuk persentase. Untuk menghitung persentase fenotipe F2, kita gunakan rasio fenotipe yang sudah kita dapatkan.

  • Persentase warna Merah F2: (Jumlah individu merah / Total individu) x 100% = (3 / 4) x 100% = 75%
  • Persentase warna Putih F2: (Jumlah individu putih / Total individu) x 100% = (1 / 4) x 100% = 25%

Jadi, pada generasi F2, kita akan mendapatkan 75% tanaman bunga merah dan 25% tanaman bunga putih. Ini adalah hasil yang umum dalam persilangan monohibrida (persilangan dengan satu sifat beda) dengan dominansi penuh.

Contoh Soal dan Pembahasan

Supaya lebih paham, mari kita bahas contoh soal ya:

Soal:

Disilangkan tanaman kacang ercis berbiji bulat (BB) dengan tanaman kacang ercis berbiji keriput (bb). Sifat bulat dominan terhadap keriput. Jika F1 disilangkan sesamanya, tentukan:

a. Rasio genotipe F2 b. Rasio fenotipe F2 c. Persentase fenotipe bulat pada F2

Pembahasan:

  1. Menentukan Genotipe F1:

    • P (Parental): BB x bb
    • G (Gamet): B dan b
    • F1 (Filial 1): Bb (bulat)

  2. Persilangan F1:

    • F1 x F1: Bb x Bb
    • Gamet: B, b dan B, b

  3. Diagram Punnett F2:

    B b
    B BB Bb
    b Bb bb

  4. Menentukan Rasio Genotipe F2:

    • BB: 1
    • Bb: 2
    • bb: 1
    • Rasio genotipe F2: BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1

  5. Menentukan Rasio Fenotipe F2:

    • Bulat (BB + Bb): 1 + 2 = 3
    • Keriput (bb): 1
    • Rasio fenotipe F2: Bulat : Keriput = 3 : 1

  6. Menentukan Persentase Fenotipe Bulat pada F2:

    • Persentase Bulat: (3 / 4) x 100% = 75%

Jadi, jawabannya adalah:

a. Rasio genotipe F2: BB : Bb : bb = 1 : 2 : 1 b. Rasio fenotipe F2: Bulat : Keriput = 3 : 1 c. Persentase fenotipe bulat pada F2: 75%

Kesimpulan

Rasio genotipe dan fenotipe F2 adalah konsep penting dalam genetika yang membantu kita memprediksi hasil keturunan. Dengan memahami cara menghitung rasio ini, kita bisa menganalisis hasil persilangan dan memahami bagaimana sifat-sifat diwariskan dari generasi ke generasi. Semoga penjelasan ini bermanfaat ya, guys! Kalau ada pertanyaan, jangan ragu untuk bertanya di kolom komentar! Semangat belajar biologi! 😉