Sejarah Jepang: Periode Edo & Kaisar Wanita Pertama

Guys, pernah kepikiran nggak sih, gimana sih kehidupan orang Jepang zaman dulu, terutama pas lagi Periode Edo? Dan siapa sih sebenernya kaisar wanita pertama di Jepang? Nah, di artikel ini kita bakal kupas tuntas semuanya, biar wawasan sejarah kita makin kece badai!

Pekerjaan Utama Orang Jepang di Periode Edo: Lebih dari Sekadar Nanam Padi!

Oke, kalau ngomongin pekerjaan utama orang Jepang selama periode Edo, banyak yang langsung mikir, "Ah, pasti nanam padi doang!" Eits, jangan salah sangka, guys. Memang sih, pertanian padi jadi tulang punggung ekonomi Jepang saat itu, dan mayoritas penduduknya adalah petani. Tapi, bukan berarti cuma itu aja lho kegiatannya. Periode Edo (1603-1868) itu era yang panjang banget, sekitar 250 tahun, dan dalam kurun waktu segitu, banyak banget perkembangan dan diversifikasi pekerjaan yang terjadi.

Pertanian padi memang jadi prioritas utama. Kenapa? Karena beras itu bukan cuma makanan pokok, tapi juga semacam mata uang dan simbol status. Pajak sebagian besar dibayar pakai beras. Jadi, bisa dibayangin kan betapa pentingnya sektor ini? Para petani nggak cuma tanam padi, tapi juga komoditas pertanian lain kayak gandum, barley, millet, dan sayuran. Mereka juga harus ngurusin irigasi, pupuk, dan ngadepin hama. Kerjaannya nggak ringan, lho!

Tapi, seiring berjalannya waktu, kota-kota mulai berkembang pesat. Tokoh-tokoh seperti para samurai yang tadinya turun ke sawah buat ngurusin tanah, kini lebih banyak fokus ke urusan pemerintahan dan militer. Ini membuka peluang buat sektor lain. Muncul lah para pengrajin terampil: tukang kayu, tukang batu, tukang logam, pembuat keramik, penenun kain, pembuat kertas, pembuat pedang, dan lain-lain. Mereka ini bikin barang-barang yang dibutuhkan sama semua kalangan, dari samurai yang butuh pedang berkualitas, sampai rakyat biasa yang butuh alat rumah tangga.

Selain itu, ada juga sektor perdagangan yang mulai menggeliat. Meskipun pemerintah Shogunat Tokugawa berusaha ngontrol ketat pergerakan barang dan orang, tapi perdagangan lokal dan antar wilayah tetap berjalan. Pedagang-pedagang ini jadi perantara antara produsen dan konsumen. Mereka berani ambil risiko, tapi untungnya juga lumayan gede. Ada pedagang beras, pedagang tekstil, pedagang ikan, dan lain-lain. Muncul juga profesi baru kayak agen pengiriman barang, penjaga gudang, dan kolektor utang (wah, ini kayaknya dari dulu udah ada ya, hehe).

Nah, kalau opsi melawan, ini jelas bukan pekerjaan utama rakyat biasa. Ini lebih identik sama kaum samurai. Tapi, samurai di periode Edo itu nggak selalu perang terus-terusan, lho. Justru, karena Jepang menganut politik isolasi (sakoku) dan stabilitas politik yang relatif terjaga, banyak samurai yang akhirnya jadi birokrat, administrator, atau bahkan seniman. Jadi, 'melawan' bukan profesi harian mereka di era ini, kecuali kalau ada pemberontakan atau konflik kecil.

Terus, gimana sama menangkap ikan? Ya, jelas ini juga jadi pekerjaan penting, terutama buat masyarakat yang tinggal di pesisir. Perikanan jadi sumber protein utama selain beras. Nelayan pakai berbagai macam teknik tradisional buat nangkap ikan, dan hasil tangkapannya didistribusikan ke pasar-pasar lokal. Ini juga sektor ekonomi yang signifikan.

Terakhir, membuat tahu. Ini mungkin terdengar spesifik, tapi ini adalah contoh dari banyaknya industri rumahan dan kerajinan yang berkembang. Tahu (tofu) memang jadi makanan penting di Jepang. Pembuat tahu ini adalah bagian dari komunitas pengrajin yang menyediakan kebutuhan pangan sehari-hari. Mereka nggak cuma bikin tahu, tapi juga produk olahan kedelai lainnya.

Jadi, kesimpulannya, pekerjaan utama di Periode Edo itu kompleks. Pertanian padi jadi fondasi, tapi kerajinan, perdagangan, perikanan, dan industri rumahan juga punya peran vital. Nggak cuma nanam padi aja, guys!

Kaisar Wanita Pertama Jepang: Permaisuri Suiko, Bukan yang Lain!

Sekarang, mari kita bergeser ke topik lain yang nggak kalah menarik: siapakah kaisar wanita Jepang pertama? Pertanyaan ini sering bikin bingung karena ada beberapa nama yang kedengarannya mirip. Tapi, berdasarkan catatan sejarah yang paling diakui, jawabannya adalah Permaisuri Suiko. Bukan Permaisuri Icoca, bukan Permaisuri Suika, dan juga bukan Permaisuri Ikuko. Yuk, kita kenalan lebih dekat sama beliau.

Permaisuri Suiko naik takhta pada tahun 593 Masehi dan memerintah hingga kematiannya pada tahun 628 Masehi. Beliau adalah putri dari Kaisar Kinmei dan menjadi permaisuri dari Kaisar Bidatsu. Setelah kematian suaminya, terjadi perebutan kekuasaan di antara para pangeran. Di tengah kekacauan itulah, Suiko akhirnya dinobatkan sebagai kaisar wanita pertama. Ini adalah momen bersejarah banget buat Jepang.

Yang bikin pemerintahan Permaisuri Suiko makin penting adalah peran Pangeran Shotoku. Walaupun Suiko adalah kaisar yang berkuasa, Pangeran Shotoku, yang merupakan keponakannya, bertindak sebagai regent dan menjalankan banyak urusan pemerintahan sehari-hari. Beliau dikenal sebagai negarawan yang brilian dan pendukung kuat Buddhisme. Di bawah kepemimpinan mereka berdua, Jepang mengalami kemajuan signifikan dalam bidang politik, budaya, dan agama.

Beberapa pencapaian penting selama era Suiko antara lain:

• Penguatan Buddhisme: Pangeran Shotoku gencar mempromosikan Buddhisme, membangun banyak kuil, dan mengeluarkan Konstitusi 17 Pasal yang mencerminkan pengaruh ajaran Buddha dan Konfusianisme dalam tata negara.
• Hubungan Diplomatik: Jepang mulai menjalin hubungan yang lebih teratur dengan Tiongkok (Dinasti Sui), mengirimkan duta besar, dan mengadopsi banyak sistem pemerintahan serta budaya Tiongkok.
• Reformasi Administrasi: Ada upaya untuk menata ulang sistem pemerintahan agar lebih efisien.

Jadi, kalau ada yang tanya lagi soal kaisar wanita pertama, langsung aja jawab Permaisuri Suiko. Beliau bukan cuma sekadar simbol, tapi benar-benar memimpin dan membawa perubahan besar bagi Jepang di masanya, dibantu oleh Pangeran Shotoku yang luar biasa. Sejarah mencatat beliau sebagai sosok yang tangguh dan visioner.

Penutup

Nah, gitu deh guys, sedikit cerita soal kehidupan di Periode Edo dan siapa sih kaisar wanita pertama Jepang. Semoga nambah ilmu ya! Ternyata sejarah itu seru banget kalau digali lebih dalam. Sampai jumpa di artikel berikutnya!