Self-Efficacy Bandura: Pengertian Dan Konsep Lengkap

Self-efficacy atau efikasi diri adalah keyakinan seseorang terhadap kemampuannya untuk berhasil dalam situasi tertentu atau menyelesaikan suatu tugas. Konsep self-efficacy ini pertama kali dikembangkan oleh Albert Bandura pada tahun 1977 dan menjadi salah satu konsep penting dalam psikologi sosial, pendidikan, dan kesehatan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai konsep self-efficacy menurut Bandura (1977), sumber-sumber self-efficacy, dampaknya, serta bagaimana cara meningkatkannya. Yuk, simak terus!

Apa Itu Self-Efficacy?

Secara sederhana, self-efficacy adalah keyakinan pada diri sendiri. Ini bukan hanya sekadar merasa positif atau optimis, tetapi lebih kepada keyakinan yang spesifik mengenai kemampuan kita untuk melakukan sesuatu. Bandura mendefinisikan self-efficacy sebagai keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk mengorganisasi dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jadi, kalau kamu merasa yakin bisa mengerjakan tugas kuliah dengan baik, atau yakin bisa memberikan presentasi yang memukau, berarti kamu punya self-efficacy yang tinggi dalam bidang tersebut.

Self-efficacy berbeda dengan self-esteem atau harga diri. Self-esteem adalah evaluasi keseluruhan tentang diri sendiri, apakah kita merasa berharga dan disukai. Sementara itu, self-efficacy lebih fokus pada kemampuan kita dalam menghadapi tugas atau situasi tertentu. Seseorang bisa saja memiliki self-esteem yang tinggi tetapi self-efficacy yang rendah dalam bidang tertentu, atau sebaliknya. Misalnya, seseorang mungkin merasa dirinya adalah orang yang baik dan berharga (self-esteem tinggi), tetapi merasa tidak yakin bisa memperbaiki mobil (self-efficacy rendah dalam bidang otomotif).

Konsep self-efficacy ini sangat penting karena memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan kita. Orang dengan self-efficacy yang tinggi cenderung lebih berani mengambil tantangan, lebih gigih dalam menghadapi kesulitan, dan lebih sukses dalam mencapai tujuan mereka. Sebaliknya, orang dengan self-efficacy yang rendah cenderung menghindari tantangan, mudah menyerah, dan merasa tidak berdaya.

Sumber-Sumber Self-Efficacy Menurut Bandura

Menurut Bandura, self-efficacy kita tidak muncul begitu saja. Ada empat sumber utama yang memengaruhi tingkat self-efficacy seseorang:

1. Pengalaman Langsung (Enactive Mastery Experiences): Ini adalah sumber self-efficacy yang paling kuat. Jika kita berhasil melakukan sesuatu di masa lalu, kita akan lebih yakin bisa melakukannya lagi di masa depan. Pengalaman sukses ini membangun keyakinan pada diri sendiri. Misalnya, kalau kamu pernah berhasil memenangkan lomba lari, kamu akan lebih yakin bisa memenangkan lomba lari lagi di masa depan. Sebaliknya, jika kita sering gagal, self-efficacy kita bisa menurun.

2. Pengalaman Vicarious (Vicarious Experiences): Sumber self-efficacy ini berasal dari mengamati orang lain. Jika kita melihat orang lain yang mirip dengan kita berhasil melakukan sesuatu, kita akan merasa lebih yakin bahwa kita juga bisa melakukannya. Misalnya, kalau kamu melihat temanmu yang punya kemampuan yang mirip denganmu berhasil mendapatkan nilai bagus di ujian, kamu akan merasa lebih yakin bahwa kamu juga bisa mendapatkan nilai bagus. Model yang kita amati ini memberikan inspirasi dan motivasi.

3. Persuasi Verbal (Verbal Persuasion): Persuasi verbal adalah ketika orang lain meyakinkan kita bahwa kita mampu melakukan sesuatu. Kata-kata positif, dukungan, dan dorongan dari orang lain bisa meningkatkan self-efficacy kita. Misalnya, kalau gurumu bilang kamu punya potensi besar dalam matematika dan meyakinkanmu bahwa kamu bisa mengerjakan soal-soal sulit, self-efficacymu dalam matematika akan meningkat. Tapi, persuasi verbal ini akan lebih efektif jika didukung oleh pengalaman langsung atau pengalaman vicarious.

4. Keadaan Emosi dan Fisiologis (Emotional and Physiological States): Keadaan emosi dan fisik kita juga memengaruhi self-efficacy. Jika kita merasa tenang, rileks, dan percaya diri, self-efficacy kita akan meningkat. Sebaliknya, jika kita merasa cemas, takut, atau stres, self-efficacy kita akan menurun. Misalnya, kalau kamu merasa gugup sebelum presentasi, kamu mungkin merasa kurang yakin bisa memberikan presentasi yang baik. Oleh karena itu, penting untuk mengelola emosi dan menjaga kondisi fisik agar tetap prima.

Dampak Self-Efficacy

Self-efficacy memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Berikut adalah beberapa dampak self-efficacy yang perlu kamu tahu:

• Motivasi: Orang dengan self-efficacy yang tinggi cenderung lebih termotivasi untuk mencapai tujuan mereka. Mereka tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan dan terus berusaha sampai berhasil.
• Perilaku: Self-efficacy memengaruhi pilihan perilaku kita. Orang dengan self-efficacy yang tinggi lebih berani mengambil tantangan dan mencoba hal-hal baru. Mereka tidak takut gagal dan melihat kegagalan sebagai kesempatan untuk belajar.
• Pikiran: Self-efficacy memengaruhi cara kita berpikir tentang diri sendiri dan dunia di sekitar kita. Orang dengan self-efficacy yang tinggi cenderung berpikir positif dan optimis. Mereka percaya bahwa mereka mampu mengatasi masalah dan mencapai kesuksesan.
• Emosi: Self-efficacy memengaruhi emosi kita. Orang dengan self-efficacy yang tinggi cenderung lebih bahagia, puas, dan percaya diri. Mereka tidak mudah merasa cemas, takut, atau stres.
• Pencapaian: Orang dengan self-efficacy yang tinggi cenderung lebih sukses dalam mencapai tujuan mereka. Mereka lebih gigih, termotivasi, dan percaya diri, sehingga mereka mampu mengatasi rintangan dan mencapai hasil yang diinginkan.

Cara Meningkatkan Self-Efficacy

Nah, sekarang kamu sudah tahu apa itu self-efficacy dan betapa pentingnya dalam kehidupan kita. Pertanyaannya, bagaimana cara meningkatkan self-efficacy? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu coba:

1. Raih Pengalaman Sukses: Mulailah dengan tugas-tugas yang mudah dan secara bertahap tingkatkan kesulitan tugas tersebut. Setiap kali kamu berhasil menyelesaikan tugas, self-efficacymu akan meningkat. Ingat, pengalaman langsung adalah sumber self-efficacy yang paling kuat.
2. Amati Orang Lain yang Sukses: Cari orang-orang yang sukses dalam bidang yang ingin kamu kuasai. Amati bagaimana mereka bekerja, bagaimana mereka mengatasi kesulitan, dan bagaimana mereka mencapai tujuan mereka. Ini akan memberimu inspirasi dan motivasi.
3. Dapatkan Dukungan dan Dorongan: Cari teman, keluarga, atau mentor yang bisa memberikan dukungan dan dorongan. Dengarkan kata-kata positif dan motivasi dari mereka. Hindari orang-orang yang negatif dan meremehkanmu.
4. Kelola Emosi dan Stres: Belajar mengelola emosi dan stres. Lakukan aktivitas yang membuatmu rileks dan bahagia, seperti olahraga, meditasi, atau mendengarkan musik. Jaga kesehatan fisik dan mentalmu.
5. Visualisasikan Kesuksesan: Bayangkan dirimu berhasil mencapai tujuanmu. Visualisasikan setiap detailnya, rasakan emosi positifnya, dan yakinkan dirimu bahwa kamu mampu melakukannya. Visualisasi ini akan membantumu membangun keyakinan pada diri sendiri.

Kesimpulan

Self-efficacy adalah keyakinan pada kemampuan diri sendiri untuk berhasil dalam situasi tertentu. Konsep ini dikembangkan oleh Albert Bandura dan memiliki dampak yang signifikan dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dengan memahami sumber-sumber self-efficacy dan cara meningkatkannya, kita bisa membangun keyakinan pada diri sendiri dan mencapai kesuksesan yang kita impikan. Jadi, yuk mulai tingkatkan self-efficacymu sekarang juga!