Soal Perhitungan Bahan Baku Perusahaan Makanan Cepat Saji

by ADMIN 58 views

Hey guys! Pernah gak sih kalian kepikiran gimana caranya perusahaan makanan cepat saji ngitung kebutuhan bahan baku mereka? Ternyata, ada perhitungan khusus lho biar mereka gak kelebihan stok atau malah kekurangan. Nah, kali ini kita bakal bahas soal perhitungan bahan baku yang sering muncul dalam pelajaran IPS. Biar makin paham, yuk kita bedah soalnya satu per satu!

Memahami Soal Perhitungan Bahan Baku

Dalam soal ini, kita akan menganalisis bagaimana sebuah perusahaan makanan cepat saji mengelola kebutuhan bahan bakunya. Perusahaan ini membutuhkan 2.187 unit bahan baku setiap tahunnya. Selain itu, ada beberapa faktor biaya yang perlu diperhatikan:

  • Biaya penyimpanan: 30% dari harga barang
  • Harga per barang: Rp20
  • Biaya pemesanan: Rp250
  • Biaya keterlambatan pemesanan: Rp9 per unit

Dari informasi ini, kita bisa lihat bahwa perusahaan perlu menyeimbangkan beberapa hal. Mereka harus memastikan stok bahan baku cukup untuk memenuhi permintaan, tapi juga harus meminimalkan biaya penyimpanan dan pemesanan. Biaya keterlambatan pemesanan juga menjadi faktor penting karena bisa mengganggu operasional perusahaan. Jadi, gimana cara kita menghitungnya?

Langkah-langkah Perhitungan yang Perlu Diketahui

Untuk menyelesaikan soal ini, kita perlu menggunakan beberapa konsep dasar dalam manajemen persediaan. Konsep-konsep ini membantu kita menentukan jumlah pesanan yang optimal, sehingga biaya total (penyimpanan, pemesanan, dan keterlambatan) bisa ditekan serendah mungkin. Berikut adalah langkah-langkah yang umumnya digunakan:

  1. Economic Order Quantity (EOQ): Metode ini digunakan untuk menghitung jumlah pesanan optimal yang meminimalkan total biaya penyimpanan dan pemesanan. Rumus EOQ adalah:

    EOQ = √(2DS/H)

    Di mana:

    • D = Permintaan tahunan (2.187 unit)
    • S = Biaya pemesanan (Rp250)
    • H = Biaya penyimpanan per unit per tahun (30% dari Rp20)

  2. Total Biaya: Setelah mendapatkan EOQ, kita bisa menghitung total biaya yang dikeluarkan perusahaan, termasuk biaya penyimpanan, biaya pemesanan, dan biaya keterlambatan (jika ada).

  3. Analisis Sensitivitas: Kita juga bisa melakukan analisis sensitivitas untuk melihat bagaimana perubahan dalam faktor-faktor biaya (misalnya, biaya penyimpanan atau biaya pemesanan) akan mempengaruhi jumlah pesanan optimal dan total biaya.

Bedah Soal: Langkah Demi Langkah

Sekarang, mari kita coba aplikasikan langkah-langkah di atas ke dalam soal kita. Ini dia pemecahan soalnya:

1. Menghitung Biaya Penyimpanan (H)

Biaya penyimpanan adalah 30% dari harga barang, yaitu:

H = 30% x Rp20 = Rp6 per unit per tahun

Jadi, biaya penyimpanan untuk setiap unit bahan baku adalah Rp6 per tahun.

2. Menghitung Economic Order Quantity (EOQ)

Sekarang kita masukkan angka-angka ke dalam rumus EOQ:

EOQ = √(2 x 2.187 x 250 / 6)
EOQ = √(1.093.500 / 6)
EOQ = √182.250
EOQ ≈ 426,9 unit

Dari perhitungan ini, kita mendapatkan EOQ sekitar 426,9 unit. Karena kita tidak bisa memesan sebagian unit, kita bisa membulatkannya menjadi 427 unit.

3. Menghitung Total Biaya Tanpa Keterlambatan

Untuk menghitung total biaya, kita perlu menjumlahkan biaya penyimpanan dan biaya pemesanan. Biaya penyimpanan dihitung berdasarkan rata-rata persediaan (EOQ/2) dikalikan dengan biaya penyimpanan per unit. Biaya pemesanan dihitung berdasarkan jumlah pesanan (D/EOQ) dikalikan dengan biaya pemesanan per pesanan.

  • Biaya Penyimpanan:

    (EOQ / 2) x H = (427 / 2) x Rp6 = 213,5 x Rp6 = Rp1.281

  • Biaya Pemesanan:

    (D / EOQ) x S = (2.187 / 427) x Rp250 ≈ 5,12 x Rp250 = Rp1.280

  • Total Biaya (Tanpa Keterlambatan):

    Rp1.281 + Rp1.280 = Rp2.561

Jadi, total biaya tanpa mempertimbangkan biaya keterlambatan adalah sekitar Rp2.561.

4. Mempertimbangkan Biaya Keterlambatan

Soal ini juga menyebutkan biaya keterlambatan pemesanan sebesar Rp9 per unit. Namun, untuk menghitung biaya ini, kita perlu informasi tambahan mengenai berapa banyak unit yang terlambat dipesan dan berapa lama keterlambatannya. Jika informasi ini tidak tersedia, kita tidak bisa menghitung biaya keterlambatan secara pasti.

Namun, secara konsep, jika ada keterlambatan, maka total biaya akan bertambah. Perusahaan perlu mempertimbangkan biaya ini dalam pengambilan keputusan mereka. Misalnya, mereka bisa menambah safety stock (persediaan pengaman) untuk mengurangi risiko keterlambatan.

Tips dan Trik Mengerjakan Soal Sejenis

Buat kalian yang sering ketemu soal kayak gini, ada beberapa tips dan trik yang bisa kalian pakai:

  • Pahami Konsep Dasar: Pastikan kalian benar-benar paham konsep EOQ, biaya penyimpanan, dan biaya pemesanan. Ini adalah kunci untuk menyelesaikan soal-soal sejenis.
  • Identifikasi Variabel: Sebelum mulai menghitung, identifikasi semua variabel yang diberikan dalam soal (D, S, H, dll.). Ini membantu kalian untuk tidak salah memasukkan angka ke dalam rumus.
  • Perhatikan Satuan: Pastikan semua satuan yang digunakan konsisten. Misalnya, jika biaya penyimpanan diberikan per tahun, maka permintaan juga harus dalam satuan tahunan.
  • Latihan Soal: Semakin banyak kalian latihan soal, semakin terbiasa kalian dengan berbagai jenis soal dan cara penyelesaiannya. Jadi, jangan malas untuk mengerjakan soal-soal latihan ya!

Kesimpulan: Manajemen Persediaan itu Penting!

Dari soal ini, kita bisa lihat bahwa manajemen persediaan itu penting banget buat perusahaan, terutama perusahaan makanan cepat saji yang punya kebutuhan bahan baku yang tinggi. Dengan menghitung jumlah pesanan yang optimal, perusahaan bisa menghemat biaya dan memastikan operasional berjalan lancar.

Semoga penjelasan ini bermanfaat buat kalian ya! Kalau ada pertanyaan atau mau diskusi lebih lanjut, jangan ragu untuk tulis di kolom komentar. Sampai jumpa di pembahasan soal-soal lainnya!