Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Kerja: Mana Yang Bukan?

by ADMIN 55 views
Iklan Headers

Surat lamaran kerja adalah gerbang pertama menuju pekerjaan impian. Tapi, guys, surat lamaran kerja itu nggak cuma sekadar nulis daftar riwayat hidup yang diulang-ulang, lho! Ada seni dan aturannya, terutama dalam penggunaan bahasa. Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas unsur kebahasaan surat lamaran kerja, dan yang paling penting: mana sih yang bukan termasuk di dalamnya?

Mengenal Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Kerja

Sebelum kita cari tahu mana yang bukan, kita kenalan dulu sama unsur-unsur kebahasaan yang wajib ada dalam surat lamaran kerja. Ini penting banget, biar surat lamaranmu nggak dicuekin HRD!

  1. Bahasa yang Formal dan Baku: Ini udah harga mati, guys! Surat lamaran kerja itu dokumen resmi, jadi hindari bahasa sehari-hari, bahasa gaul, atau singkatan-singkatan yang nggak jelas. Gunakan kata-kata yang sopan dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Misalnya, jangan bilang "gue" atau "elo," tapi gunakan "saya" dan "Anda." Jangan juga nulis "yg," tapi tulis "yang." Kedengarannya sepele, tapi ini nunjukkin profesionalitasmu, lho!

  2. Pilihan Kata (Diksi) yang Tepat: Pemilihan kata atau diksi ini juga krusial. Gunakan kata-kata yang spesifik dan relevan dengan posisi yang kamu lamar. Hindari kata-kata yang ambigu atau berlebihan. Misalnya, daripada bilang "Saya memiliki kemampuan yang sangat baik," lebih baik sebutkan kemampuan spesifik apa yang kamu punya dan bagaimana kemampuan itu bisa bermanfaat bagi perusahaan. Contoh: "Saya memiliki kemampuan analisis data yang kuat, yang terbukti meningkatkan efisiensi operasional sebesar 15% di perusahaan sebelumnya."

  3. Kalimat Efektif: Kalimat efektif itu kalimat yang jelas, padat, dan nggak bertele-tele. Hindari kalimat yang terlalu panjang dan rumit, karena bisa bikin pembaca bingung. Gunakan struktur kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Satu kalimat sebaiknya hanya mengandung satu ide utama. Dengan kalimat efektif, pesan yang ingin kamu sampaikan akan lebih mudah diterima dan diingat oleh HRD.

  4. Penggunaan Ejaan yang Benar: Ini juga penting banget! Periksa kembali surat lamaranmu untuk memastikan nggak ada kesalahan ejaan atau tanda baca. Kesalahan kecil seperti salah ketik atau salah penggunaan tanda koma bisa bikin kesan yang buruk. Gunakan spell checker atau minta teman untuk membaca ulang surat lamaranmu sebelum dikirim. Ejaan yang benar menunjukkan bahwa kamu perhatian terhadap detail dan punya kemampuan komunikasi yang baik.

  5. Sistematika Penulisan yang Rapi: Surat lamaran kerja harus ditulis dengan struktur yang jelas dan rapi. Biasanya terdiri dari: (1) Salam pembuka, (2) Pembuka (menyebutkan sumber informasi lowongan dan posisi yang dilamar), (3) Isi (kualifikasi diri, pengalaman kerja, dan keterampilan yang relevan), (4) Penutup (harapan dan ucapan terima kasih), dan (5) Salam penutup. Dengan sistematika yang rapi, surat lamaranmu akan terlihat profesional dan mudah dibaca.

Lalu, Apa yang Bukan Unsur Kebahasaan Surat Lamaran Kerja?

Nah, sekarang kita masuk ke pertanyaan utama: apa yang bukan termasuk unsur kebahasaan surat lamaran kerja? Ini dia beberapa contohnya:

  • Bahasa Informal atau Gaul: Udah jelas ya, guys! Bahasa gaul, singkatan-singkatan nggak jelas, atau bahasa yang biasa kamu pakai sama teman-teman, haram hukumnya dipakai di surat lamaran kerja. Ini bukan tempatnya untuk bercanda atau sok akrab sama HRD. Tetap jaga profesionalitasmu dengan menggunakan bahasa yang formal dan sopan.

  • Emotikon atau Simbol-simbol: Ini juga nggak banget, deh! Surat lamaran kerja itu dokumen resmi, bukan chatting di media sosial. Jangan pernah menambahkan emotikon atau simbol-simbol aneh di dalam surat lamaranmu. Ini bisa bikin kamu kelihatan nggak profesional dan nggak serius dalam melamar pekerjaan.

  • Curhatan Pribadi: Surat lamaran kerja itu bukan tempatnya untuk curhat tentang masalah pribadi atau kesulitan hidupmu. HRD nggak tertarik dengan cerita sedihmu, mereka cuma pengen tahu apa yang bisa kamu berikan untuk perusahaan. Fokuslah pada kualifikasi dan pengalaman yang relevan dengan posisi yang kamu lamar.

  • Informasi yang Tidak Relevan: Hindari mencantumkan informasi yang nggak ada hubungannya sama sekali dengan pekerjaan yang kamu lamar. Misalnya, cerita tentang hobi yang nggak relevan, atau pengalaman organisasi yang nggak ada kaitannya dengan posisi yang kamu inginkan. Fokuslah pada informasi yang bisa menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang tepat untuk posisi tersebut.

  • Kalimat yang Berlebihan atau Lebay: Hindari menggunakan kalimat-kalimat yang terlalu berlebihan atau lebay dalam menggambarkan diri sendiri. Misalnya, jangan bilang "Saya adalah kandidat terbaik di dunia" atau "Saya memiliki kemampuan super yang akan mengubah perusahaan Anda." Tetaplah rendah hati dan fokus pada fakta-fakta yang bisa membuktikan kualifikasimu.

Tips Tambahan Biar Surat Lamaranmu Makin Oke

Selain memperhatikan unsur kebahasaan, ada beberapa tips tambahan yang bisa bikin surat lamaranmu makin oke dan dilirik HRD:

  1. Riset Perusahaan: Sebelum menulis surat lamaran, luangkan waktu untuk riset tentang perusahaan yang kamu lamar. Cari tahu visi, misi, nilai-nilai perusahaan, dan budaya kerjanya. Dengan begitu, kamu bisa menyesuaikan surat lamaranmu agar sesuai dengan kebutuhan dan harapan perusahaan.

  2. Sesuaikan dengan Posisi yang Dilamar: Setiap posisi membutuhkan kualifikasi dan keterampilan yang berbeda. Sesuaikan surat lamaranmu dengan posisi yang kamu lamar. Tunjukkan bahwa kamu memahami kebutuhan posisi tersebut dan kamu memiliki kualifikasi yang tepat untuk memenuhinya.

  3. Gunakan Kata Kunci (Keywords): Banyak perusahaan menggunakan sistem Applicant Tracking System (ATS) untuk menyaring surat lamaran. Sistem ini mencari kata kunci (keywords) yang relevan dengan posisi yang dilamar. Gunakan kata kunci yang sesuai dengan deskripsi pekerjaan agar surat lamaranmu lolos dari saringan ATS.

  4. Tunjukkan Antusiasme: Tunjukkan antusiasmemu terhadap posisi yang kamu lamar dan perusahaan yang kamu tuju. Jelaskan mengapa kamu tertarik dengan posisi tersebut dan apa yang membuatmu ingin bekerja di perusahaan tersebut. Antusiasme bisa menular, dan HRD akan lebih tertarik dengan kandidat yang punya semangat tinggi.

  5. Minta Umpan Balik: Sebelum mengirim surat lamaran, minta teman atau mentor untuk membaca ulang dan memberikan umpan balik. Umpan balik dari orang lain bisa membantu kamu menemukan kesalahan atau kekurangan yang mungkin terlewatkan.

Kesimpulan

Membuat surat lamaran kerja yang efektif membutuhkan perhatian terhadap detail, terutama dalam penggunaan bahasa. Pastikan kamu menggunakan bahasa yang formal, baku, dan efektif. Hindari bahasa informal, emotikon, curhatan pribadi, informasi yang tidak relevan, dan kalimat yang berlebihan. Dengan memperhatikan unsur kebahasaan dan tips tambahan di atas, surat lamaranmu akan lebih menarik dan berpeluang besar untuk dilirik HRD. Semangat, guys! Semoga sukses mendapatkan pekerjaan impianmu!