2 Tipe Kelompok Referensi Robert K. Merton: Penjelasan Lengkap
Hey guys! Kalian pasti udah pernah denger atau bahkan baca tentang dua tipe kelompok referensi yang dikemukakan sama Robert K. Merton, kan? Nah, kali ini kita bakal bahas tuntas tentang dua tipe kelompok ini. Biar lebih jelas dan nggak bikin bingung, yuk simak penjelasannya berikut ini!
Apa Itu Kelompok Referensi?
Sebelum kita masuk ke dua tipenya, kita pahami dulu yuk apa itu sebenarnya kelompok referensi. Sederhananya, kelompok referensi adalah kelompok sosial yang dijadikan standar atau tolok ukur oleh seseorang dalam membentuk perilaku, sikap, nilai, atau keyakinannya. Jadi, kita sebagai individu seringkali membandingkan diri kita dengan kelompok tertentu, dan kelompok inilah yang kita sebut sebagai kelompok referensi.
Kelompok referensi ini bisa memberikan pengaruh yang kuat banget dalam hidup kita, guys. Mereka bisa memengaruhi bagaimana kita berpakaian, berbicara, berpikir, bahkan sampai cita-cita dan tujuan hidup kita. Makanya, penting banget buat kita memahami konsep kelompok referensi ini.
Robert K. Merton, seorang sosiolog terkenal, membagi kelompok referensi menjadi dua tipe utama. Pembagian ini penting banget untuk memahami bagaimana kelompok referensi bekerja dan bagaimana mereka memengaruhi individu. Sekarang, mari kita bahas satu per satu dua tipe kelompok referensi menurut Robert K. Merton ini.
Dua Tipe Kelompok Referensi Menurut Robert K. Merton
Merton membagi kelompok referensi menjadi dua tipe, yaitu:
- Kelompok Referensi Normatif
- Kelompok Referensi Komparatif
1. Kelompok Referensi Normatif
Kelompok referensi normatif adalah kelompok yang memengaruhi nilai, norma, dan sikap seseorang. Kelompok ini memberikan standar tentang bagaimana seharusnya kita berperilaku dan berpikir. Singkatnya, kelompok ini memberikan norma-norma yang kita adopsi dalam hidup kita.
Misalnya, keluarga adalah contoh klasik dari kelompok referensi normatif. Dari keluarga, kita belajar tentang nilai-nilai moral, etika, dan norma-norma sosial. Orang tua kita memberikan contoh tentang bagaimana seharusnya kita bersikap, berbicara, dan bertindak dalam berbagai situasi. Nilai-nilai yang ditanamkan oleh keluarga ini seringkali menjadi pedoman kita dalam menjalani hidup.
Selain keluarga, teman-teman dekat juga bisa menjadi kelompok referensi normatif. Kita seringkali mengadopsi nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kelompok pertemanan kita. Misalnya, jika dalam kelompok teman-teman kita menjunjung tinggi kejujuran dan kerja keras, kemungkinan besar kita juga akan berusaha untuk menjadi orang yang jujur dan pekerja keras.
Pengaruh kelompok referensi normatif ini bisa sangat kuat, guys. Kita seringkali merasa terdorong untuk menyesuaikan diri dengan norma-norma yang berlaku dalam kelompok tersebut. Jika kita melanggar norma-norma tersebut, kita mungkin akan merasa bersalah atau bahkan dikucilkan dari kelompok.
Kelompok referensi normatif ini penting banget dalam proses sosialisasi kita sebagai individu. Mereka membantu kita untuk memahami bagaimana seharusnya kita berperilaku dalam masyarakat dan bagaimana cara berinteraksi dengan orang lain. Dengan adanya kelompok referensi normatif, kita bisa menjadi anggota masyarakat yang baik dan bisa berpartisipasi aktif dalam kehidupan sosial.
2. Kelompok Referensi Komparatif
Kelompok referensi komparatif, sesuai namanya, adalah kelompok yang kita gunakan sebagai pembanding untuk mengevaluasi diri kita sendiri. Kita membandingkan diri kita dengan anggota kelompok ini dalam hal prestasi, kemampuan, gaya hidup, atau hal-hal lainnya.
Misalnya, jika kita ingin mengevaluasi kemampuan akademik kita, kita mungkin akan membandingkan diri kita dengan teman-teman sekelas yang memiliki prestasi akademik yang tinggi. Atau, jika kita ingin mengevaluasi gaya hidup kita, kita mungkin akan membandingkan diri kita dengan orang-orang yang kita anggap memiliki gaya hidup yang kita idamkan.
Kelompok referensi komparatif ini bisa memotivasi kita untuk meningkatkan diri. Jika kita melihat orang lain berhasil dalam suatu bidang, kita mungkin akan termotivasi untuk berusaha lebih keras agar bisa mencapai kesuksesan yang sama. Namun, di sisi lain, kelompok referensi komparatif juga bisa menimbulkan perasaan iri atau rendah diri jika kita merasa tertinggal dari orang lain.
Contoh lain dari kelompok referensi komparatif adalah rekan kerja di kantor. Kita seringkali membandingkan diri kita dengan rekan kerja dalam hal kinerja, jabatan, atau gaji. Perbandingan ini bisa memotivasi kita untuk bekerja lebih keras agar bisa mendapatkan promosi atau kenaikan gaji. Tapi, jika kita merasa kinerja kita selalu di bawah rekan kerja yang lain, kita mungkin akan merasa stres atau tidak percaya diri.
Penting untuk diingat, guys, bahwa kelompok referensi komparatif ini nggak selalu harus kelompok yang kita kagumi. Kadang-kadang, kita juga bisa menggunakan kelompok yang kita tidak sukai sebagai pembanding. Misalnya, kita mungkin membandingkan diri kita dengan orang-orang yang memiliki gaya hidup boros untuk mengingatkan diri kita agar tidak melakukan hal yang sama.
Perbedaan Utama Antara Kelompok Referensi Normatif dan Komparatif
Biar makin jelas, yuk kita rangkum perbedaan utama antara kelompok referensi normatif dan komparatif dalam bentuk tabel:
| Fitur | Kelompok Referensi Normatif | Kelompok Referensi Komparatif |
|---|---|---|
| Fungsi | Membentuk nilai, norma, dan sikap | Menjadi pembanding untuk mengevaluasi diri |
| Pengaruh | Kuat dalam membentuk perilaku dan keyakinan | Memotivasi atau menimbulkan perasaan iri/rendah diri |
| Contoh | Keluarga, teman dekat, komunitas agama | Teman sekelas, rekan kerja, tokoh idola |
| Fokus | Bagaimana seharusnya kita bertindak dan berpikir | Bagaimana posisi kita dibandingkan dengan orang lain |
Pentingnya Memahami Kelompok Referensi
Memahami konsep kelompok referensi ini penting banget, guys, karena:
- Membantu kita memahami diri sendiri: Dengan memahami kelompok referensi kita, kita bisa lebih memahami mengapa kita memiliki nilai, sikap, dan perilaku tertentu.
- Membantu kita mengelola pengaruh sosial: Kita bisa lebih selektif dalam memilih kelompok referensi yang positif dan mendukung perkembangan diri kita.
- Membantu kita menghindari perbandingan yang tidak sehat: Kita bisa lebih bijak dalam membandingkan diri dengan orang lain dan fokus pada perkembangan diri sendiri.
Jadi, guys, kelompok referensi ini punya peran penting banget dalam membentuk diri kita. Dengan memahami konsep ini, kita bisa lebih bijak dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial dan memaksimalkan potensi diri kita.
Kesimpulan
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang dua tipe kelompok referensi menurut Robert K. Merton. Intinya, kelompok referensi normatif memengaruhi nilai dan norma kita, sedangkan kelompok referensi komparatif menjadi pembanding untuk mengevaluasi diri. Memahami kedua tipe kelompok ini penting banget untuk memahami diri sendiri dan pengaruh sosial di sekitar kita. Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Sampai jumpa di artikel selanjutnya!