Unsur Atom: Menangkap Atau Melepas Elektron? Yuk, Bahas!

Hey guys, pernah gak sih kalian bertanya-tanya, kenapa ya ada atom yang lebih suka nangkep elektron, sementara yang lain malah lebih doyan melepas elektron? Nah, di artikel ini, kita bakal bahas tuntas tentang kecenderungan atom unsur buat melakukan hal tersebut. Jadi, simak baik-baik ya!

Apa Itu Elektron dan Kenapa Atom Peduli?

Sebelum kita masuk ke pembahasan lebih dalam, ada baiknya kita refresh dulu ingatan kita tentang elektron. Jadi, elektron itu adalah partikel subatom yang bermuatan negatif dan mengorbit inti atom. Jumlah elektron di atom itu penting banget karena menentukan sifat kimia suatu unsur. Nah, atom itu punya kecenderungan buat mencapai konfigurasi elektron yang stabil, alias punya 8 elektron di kulit terluarnya (aturan oktet) atau 2 elektron (aturan duplet untuk atom-atom kecil seperti hidrogen dan helium).

Konfigurasi elektron stabil ini ibaratnya kayak golden ticket buat atom. Mereka jadi gak gampang bereaksi sama atom lain dan lebih peaceful. Nah, buat mencapai kestabilan ini, atom bisa melakukan dua cara: nangkep elektron atau melepas elektron. Pilihan mana yang diambil tergantung sama jumlah elektron valensi, alias elektron di kulit terluar atom tersebut.

Elektron Valensi dan Peran Pentingnya

Elektron valensi ini kayak pemain kunci dalam interaksi kimia. Atom dengan elektron valensi sedikit (1, 2, atau 3) cenderung buat melepas elektron biar kulit terluarnya jadi kosong dan kulit di bawahnya yang udah penuh jadi kulit valensi yang baru. Sebaliknya, atom dengan elektron valensi yang banyak (5, 6, atau 7) lebih memilih buat nangkep elektron biar kulit terluarnya jadi penuh.

Nah, kecenderungan ini berkaitan erat sama yang namanya elektronegativitas. Elektronegativitas itu ukuran kemampuan atom buat menarik elektron dalam ikatan kimia. Semakin tinggi elektronegativitasnya, semakin kuat atom itu ngincer elektron. Unsur-unsur yang elektronegatif biasanya adalah nonlogam, kayak oksigen, fluor, dan klor. Sementara itu, unsur-unsur logam biasanya punya elektronegativitas rendah dan lebih suka melepas elektron.

Gimana Caranya Atom Menangkap Elektron?

Atom yang doyan nangkep elektron biasanya adalah unsur-unsur yang punya elektronegativitas tinggi, kayak yang udah disebutin tadi, oksigen, fluor, dan klor. Mereka ini punya 5, 6, atau 7 elektron valensi dan butuh beberapa elektron lagi buat mencapai aturan oktet. Nah, proses nangkep elektron ini biasanya terjadi saat atom berinteraksi dengan atom lain yang punya kecenderungan melepas elektron. Contohnya, natrium (Na) yang punya 1 elektron valensi bisa bereaksi sama klorin (Cl) yang punya 7 elektron valensi.

Natrium bakal melepas 1 elektronnya, sementara klorin bakal nangkep elektron itu. Hasilnya, natrium jadi ion positif (Na+) dan klorin jadi ion negatif (Cl-). Kedua ion ini kemudian saling tarik-menarik karena muatannya berlawanan dan membentuk ikatan ionik, yaitu ikatan yang kuat banget. Senyawa yang terbentuk adalah natrium klorida (NaCl), atau yang lebih kita kenal sebagai garam dapur. Jadi, garam dapur itu terbentuk dari proses nangkep dan melepas elektron, guys!

Kapan Atom Melepas Elektron?

Nah, sekarang kita bahas atom-atom yang lebih santai dalam hal elektron, alias lebih suka melepas elektron. Atom-atom ini biasanya adalah unsur-unsur logam, kayak natrium, magnesium, dan kalium. Mereka punya elektron valensi yang sedikit (1, 2, atau 3) dan lebih gampang melepas elektron itu daripada nangkepin elektron lain.

Kayak yang udah kita bahas tadi, natrium punya 1 elektron valensi. Buat mencapai kestabilan, natrium lebih milih melepas 1 elektron itu daripada nambahin 7 elektron lagi. Magnesium (Mg) punya 2 elektron valensi, jadi dia lebih milih melepas 2 elektron. Sementara itu, kalium (K) punya 1 elektron valensi dan juga lebih sreg buat melepas elektron itu.

Proses melepas elektron ini juga menghasilkan ion, tapi ion positif (kation). Ion-ion positif ini kemudian bisa berikatan sama ion negatif yang terbentuk dari atom yang nangkep elektron, kayak yang udah kita lihat di contoh pembentukan garam dapur tadi.

Tabel Periodik dan Kecenderungan Atom

Ngomongin soal kecenderungan atom nangkep atau melepas elektron, kita gak bisa lepas dari yang namanya tabel periodik. Tabel periodik ini kayak cheat sheet buat kita. Kita bisa lihat kecenderungan unsur-unsur berdasarkan posisinya di tabel.

Secara umum, unsur-unsur di sebelah kiri tabel periodik (golongan 1 dan 2) cenderung melepas elektron karena mereka adalah logam dengan elektronegativitas rendah. Sementara itu, unsur-unsur di sebelah kanan tabel periodik (golongan 16 dan 17) cenderung nangkep elektron karena mereka adalah nonlogam dengan elektronegativitas tinggi. Unsur-unsur di golongan 18, yaitu gas mulia, udah punya konfigurasi elektron yang stabil, jadi mereka gak terlalu tertarik buat nangkep atau melepas elektron.

Kecenderungan dalam Satu Golongan dan Periode

Selain itu, ada juga tren tertentu dalam satu golongan (kolom vertikal) dan periode (baris horizontal) di tabel periodik. Dalam satu golongan, elektronegativitas cenderung menurun dari atas ke bawah. Ini artinya, atom di bagian atas golongan lebih doyan nangkep elektron daripada atom di bagian bawah. Sementara itu, dalam satu periode, elektronegativitas cenderung meningkat dari kiri ke kanan. Jadi, atom di sebelah kanan periode lebih doyan nangkep elektron daripada atom di sebelah kiri.

Kesimpulannya, kecenderungan atom buat nangkep atau melepas elektron itu dipengaruhi sama jumlah elektron valensi dan elektronegativitasnya. Atom dengan elektron valensi sedikit cenderung melepas elektron, sementara atom dengan elektron valensi banyak cenderung nangkep elektron. Tabel periodik bisa jadi panduan buat kita nentuin kecenderungan ini. Semoga artikel ini bermanfaat buat kalian ya, guys! Sampai jumpa di pembahasan kimia lainnya!